Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. – Joko Pinurbo. Siapa yang tidak mengenal kota sejuta kenangan ini. Yogyakarta. Bagi sebagian orang yang pernah menetap atau sekedar singgah, setiap sudut Jogja memiliki ceritanya masing-masing. Selalu ada rindu yang membuat siapa pun ingin kembali menikmati sebuah rasa ‘pulang’ dan kehangatan angkringan. Jogja memang tidak akan pernah lenyap dan akan selalu lekat dalam ingatan. Namun, tidak semua orang mengenal setiap lekuk wilayah ini seperti ia mengenal jejak-jejak kenangannya yang tertinggal. Jogja memiliki sebuah wilayah yang biasa disebut Jogja Lantai Dua. Pernah menyambangi salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta ini?
Eksotisme Senja Pantai Watu Kodok
Apasih Jogja lantai dua? Bagi sebagian orang yang mengenal Jogja seperti ia mengenal setiap bagian tubuhnya, pasti tahu daerah ini. Jogja lantai dua merupakan sebutan bagi wilayah Gunungkidul yang merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini sebutan ini sudah mulai sering terdengar dan terbaca di berbagai sosial media. Wilayah ini disebut Jogja lantai dua mungkin karena letaknya yang berada di atas wilayah kota Jogja itu sendiri. Layaknya bukit bintang di puncak, kita juga bisa melihat kota Jogja dari wilayah ini.
Jogja lantai dua atau Gunungkidul ini sebagian besarnya merupakan perbukitan daan pegunungan kapur yang menyimpan kekhasan sejarah yang unik, budaya, kuliner, dan yang pasti pariwisata. Di wilayah ini akan kalian temukan puluhan pantai indah nan eksotis yang berjajar dari ujung barat hingga timur. Salah satunya yaitu, Pantai Watu Kodok. Di pantai ini kalian bisa mendapatkan beragam kesenangan sekaligus. layaknya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, akan ada beberapa keindahan yang bisa kalian dapatkan di Pantai Watu Kodok ini.
Pertama, ketenangan dan kedamaian. Buat kalian yang ingin menenangkan diri sejenak dari keriuhan dan penatnya suasana kota, tempat ini bisa menjadi pilihan yang cocok pastinya. Pantai yang terbilang masih perawan dan asri ini belum banyak memiliki pengunjung. Karena masih sepi dari wisatawan, pantai ini pun masih terbilang cukup bersih dan enak untuk dinikmati. Tidak seperti pantai Indrayanti dan Pantai Baron yang untuk mendapatkan parkiran saja susahnya setengah mati saking padatnya, terlebih jika kalian datangi saat musim liburan.
Kedua, hamparan pasir putih dan lautan biru yang membentang. Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih dan lembut serta hamparan lautan dengan air yang jernih dan biru. Saat kalian tiba, pastinya pemandangan ini langsung akan menyambut dan membuatmu tak sabar untuk bermain dan menikmatinya. Berlarian di atas pasir putih lembut atau pun sekadar bermain air di pinggir pantai. Ketiga, pantai yang diapit oleh perbukitan dan karang. Seperti pantai-pantai lain di wilayah Gunungkidul, Pantai Watu Kodok ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan juga tumpukan karang. Konon disebut Watu Kodok, sebab karang yang terletak di sisi barat tempat ini menyerupai kodok.
Keempat, hamparan Pantai Drini dari atas bukit. Kalian bisa menikmati pemandangan Pantai Drini dari atas bukit yang terletak di bagian Timur tempat ini. Pantai Drini dan Pantai Watu Kodok hanya dipisahkan oleh sebuah bukit yang bisa kalian daki tanpa perlu menguras tenaga dan berat badan. Menikmati Pantai Drini dari atas sini pastinya lebih memberi kesan tersendiri. Viewnya sungguh asik.
Pantai Drini dari atas bukit
Kelima, romantisme senja nan eksotis. Sebaiknya tiba di tempat ini saat menuju matahari tenggelam. Selain cuaca yang tidak terlalu terik sehingga tidak akan terlalu menguras keringat, kalian juga akan mendapatkan sebuah suasana romantis nan eksotis dari sepenggal senja. Matahari yang perlahan tenggelam di tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi kalian pecinta dan pemburu senja. Nikmati hamparan laut luas yang memantulkan rona kemerah-merahan dari senja yang perlahan menyerahkan diri menjadi satu ke dasar lautan diselingi hembusan angin yang membelai manja.
Keenam, camping ceria di bawah milkyway. Siapa bilang kemping ceria dan menikmati milkyway hanya bisa didapatkan di Gunung? Jika kalian bermalam di tempat ini, sebaiknya memang membawa tenda sendiri dan camping dari pada menginap di penginapan. Saat senja mulai tenggelam, kalian bisa mulai mendirikan tenda. Ketika langit mulai gelap dan pekat, kalian bisa duduk di luar tenda memandangi jutaan bintang yang terhampar di atas langit sambil menikmati secangkir minuman hangat atau mie yang dimasak di atas nesting. Tidak kalah kan sama camping di Gunung?
Ketujuh, matahari terbit dan nelayan Pantai Drini. Saat subuh mulai merayap dan embun mulai menitik, kalian bisa naik ke bukit yang berada di sisi timur tempat ini. Carilah tempat yang asik untuk duduk dan menanti matahari terbit. Saat tiba waktunya, langit akan mulai berubah warna menjadi kemerah-merahan yang berpadu dengan lautan yang seolah menyatu. Para nelayan di Pantai Drini pun akan mulai melajukan perahunya satu persatu ke tengah lautan lepas. Coba bayangkan, semnburat kemerahan langit memantul ke lautan serta aktifitas subuh para nelayan menjadi satu nyata di hadapan.
Kedelapan, berenang di kolam alami pribadi. Saat matahari sudah mulai meninggi, kalian bisa turun dan berenang. Pantai selatan memang terkenal dengan ombaknya yang besar dan ganas, namun jangan khawatir. Tepat di bawah bukit, memiliki sudut yang cukup tenang dan bisa menjadi tempat untuk berenang dan bermain. Selain suasana pagi yang sejuk, pastinya juga lebih sepi. Kalian akan merasakan memiliki kolam alami pribadi. Bangun tidur langsung berenang. Asiikk sekali.
Begitulah kenikmatan yang akan kalian dapati di Pantai Watu Kodok ini. Lengkap dan memuaskan pastinya. Menikmati romantisme setiap sudut kota Jogja tidak hanya bisa kalian nikmati bersama pasangan, tetapi juga bersama teman dan keluarga. Jadi, nggak perlu baper kalau kamu jomblo dan mau main ke Jogja.
Yuk, temukan lagi keromantisan dan eksotisme di setiap sudut Jogja. Jogja adalah alasan untuk selalu kembali.
Views: 607