Langkitang Cucut: Cemilan Khas Pantai Padang

Langkitang merupakan hewan air tawar dengan nama latin “Melanoides Tuberculata”. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa hewan ini adalah sejenis moluska yang hidup di dalam cangkang. Hampir mirip dengan keong, namun cangkangnya sedikit lebih panjang dan ramping.

Langkitang cucut
Foto oleh: @dapur.vina

Sebelum dimasak, dipotong terlebih dahulu di bagian ekornya agar ada lubang angin. Kemudian digulai dengan bahan campuran santan kelapa kental, cabe, laos, kunyit, jahe, bawang merah dan bawang putih yang telah dihaluskan. Untuk mengurangi bau amis ditambahkan dengan daun jeruk nipis dan asam kandis. 

Kudapan ini memiliki cita rasa pedas namun gurih. Ini berasal dari komposisi bumbu pada kuah gulai yang digunakan untuk menyajikan langkitang. Cita rasa tersebut lantas berpadu dengan tekstur kenyal dari isi (moluska) di dalam cangkang.

Langkitang cucut
Foto oleh: @pedasnya_siantar

Di Padang, orang sering menyebutnya “Langkicut” atau “Langkitang Cucut”. Dalam bahasa indonesia “Cucut” berarti hisap. Sebab Langkitang dinikmati dengan menghisap bagian lubang anginnya, agar dagingnya keluar.

Baca juga: Kue Tetu: Penganan Ramadan Khas Sulawesi

Gulai Langkitang ini banyak dijual di kawasan wisata pantai Padang sebagai camilan saat bersantai bersama teman-teman.

Umumnya makanan olahan ini tersedia dalam baskom ataupun toples berukuran relatif besar. Kemudian gulai itu akan ditakar dengan gelas atau sendok untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik maupun piring ketika ada yang membeli. Harga satu porsi hanya berkisar 5 ribu hingga 10 ribu rupiah.

Langkitang cucut
Foto oleh: @pedasnya_siantar

Hits: 2605

Wina Zulfani

Masalah terbesar kita cuma satu: meninggal tapi tidak masuk Surga.

Baca Artikel Lainnya