Wae Rebo merupakan desa adat terpencil nan misterius yang berada di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Terletak di ketinggian 1.200 mdpl yang selalu diselimuti kabut tipis, Wae Rebo mendapat julukan kampung di atas awan.
Suasana Desa Wae Rebo yang masih terisolir dari hiruk pikuk kota menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Belum lagi kearifan lokal masyarakatnya yang masih terjaga merupakan suguhan unik nan menarik.
Panorama berupa pegunungan berpadu dengan tujuh rumah adat yang unik sungguh menjadi sebuah lukisan indah yang memesona. Selain panoramanya yang indah, penduduk di sini juga ramah. Keseharian mereka adalah bertani dan membuat tenun. Di sini kamu juga bisa menikmati kopi khas Flores yang nikmat.
Berwisata ke Wae Rebo, selain menghabiskan biaya yang mahal, perjalanannya sendiri pun menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengunjunginya. Untuk mengunjungi Desa Wae Rebo kamu harus tiba terlebih dahulu di Ruteng. Bisa melalui jalur udara dari Denpasar, atau pun menggunakan bus dari Labuan Bajo yang memakan waktu sekitar 6 jam.
Setibanya di Ruteng, kamu harus melanjutkan perjalanan ke Desa Denge atau Dintor sejauh kurang lebih 2 jam perjalanan. Menuju ke Desa Denge ini kamu bisa menggunakan ojek atau truk kayu dari Terminal Mena yang beroperasi pukul 09.00-10.00.
Di Desa Denge ini terdapat sebuah homestay. Jika sudah di Desa Wae Rebo, kamu tidak akan menemukan penginapan apa pun. Kamu hanya bisa menumpang di rumah adat milik masyarakat. Dari Desa Denge inilah wisatawan harus melakukan trekking sejauh 7 km atau kurang lebih sekitar 4 jam untuk tiba di Desa Wae Rebo. Wisatawan akan melalui bukit dan hutan di sepanjang jalur trekking.
Kamu harus mempersiapkan stamina yang prima dan perbekalan yang cukup seperti air minum dan makanan ringan. Kamu pun bisa menggunakan jasa porter untuk membawa barang bawaan selama trekking dengan biaya Rp 200.000.
Mendekati Desa Wae Rebo, kamu akan melalui upacara waelu, di mana porter akan membunyikan kentongan sebagai tanda adanya tamu yang datang. Kemudian kepala adat akan menyambut dengan ucapan selamat datang. Sebelum melalui upacara waelu ini wisatawan dilarang mengambil foto. Konon jika melanggar akan ada gangguan atau pun halangan.
Jika menginap di Desa Wae Rebo ini wisatawan akan dikenakan Rp 325 ribu per malam sudah termasuk makan 3 kali. Sedangkan jika tidak menginap per orang dikenai biaya Rp 200 ribu.
Views: 251