Part 6!! Pendakian Gunung Lembu Backpacker Jakarta – Purwakarta

Welcome para pecinta ketinggian!

Apakabar nya sekarang ? Engga berasa ya sekarang udah tahun 2017 ajah :D

Pasti diawal tahun ini udah mulai pada buat list gunung mana aja yang bakalan di datengin ? Begitu juga dengan saya!

Nah, pada awal tahun 2017 ini, aku memutuskan untuk mengunjungi salah satu gunung yang ada di Purwakarta. Tepat nya di Gunung Lembu yang berada di Kampung Panunggal, Desa Panyindang, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat dan sangat persis berada di atas Waduk Jatiluhur Purwakarta. Tak heran jika banyak pendaki yang penasaran melihat keindahan Waduk Jatilihur dari Puncak Gunung Lembu.

Sebelum perjalanan ini berlangsung, aku sudah mulai searching nih, bagaimana sih trek Gunung Lembu ? Secara, bagi aku yang sudah vakum nanjak hampir 5 bulan dan ditambah lagi tidak olahraga, pasti ingin berjaga-jaga agar pendakian ini berjalan dengan sempurna.

Penasarankan, treknya kayak apa ?

Yuk kita ulas sedikit,

Gunung Lembu ini memang pendek jika dilihat dari mdpl ketinggian nya, yaitu kurang lebih 792, pendek bukan ? Tapi jangan diremehkan! Kami start jam 04.30 pagi dan diawali dengan doa, setelah itu mulai menuju kepintu gerbang pendakian. Target pendakian kami adalah 1 sampai 1.5 jam perjalanan untuk sampai kepuncak.

Dari basecamp sampai dengan pos 1, no bonus, dan tanjakan yang disuguhkan dengan kemiringan mendekati 45 derajat dengan struktur tanah yang sudah mulai berbentuk tangga dan bambu disepanjang jalan. Well, diawal ajah udah mulai menguras energi huuuuft. Tapi jangan sedih dulu, di pos 1 ada warung dan dataran yang biasa digunakan para pendaki untuk ngecamp dan beristirahat.

Dilanjutkan lagi dari pos 1 menuju pos 2, nah ini adalah yang paling sulit menurut aku yang belom ada persiapan bahkan olahraga! Kemiringan yang ditawarkan hampir mencapai 50 derajat. Menurut aku, disinilah kita semua harus punya mental yang kuat. Dengan yang jalur yang disuguhkan adalah kiri dan kanan jurang, so harus lebih fokus dan hati-hati, karena kenapa ? Saat itu kami melakukan pendakian pada pagi-pagi buta dan hanya dibantu oleh senter.

Lanjut lagi nih ya, dari pos 2 sampai ke pos 3, dan puncak, ini udah mulai bersahabat dan landai, dengan struktur medan batu-batuan besar dan ada beberapa tali yang memang disuguhkan disana untuk membantu para pendaki berpegangan saat naik.

Nah, begitulah kira kira gambaran untuk mencapai ke puncak Gunung Lembu, in short disetiap perjalanan sangat dibutuhkan mental dan fisik yang kuat terutama kaki serta para sahabat yang selalu memberikan support sepanjang perjalanan, apalagi jika ada dia, oh Tuhan kucinta dia, kusayang dia rindu dia inginkan dia… eaaaa napa jadi nyanyi sik… haha :D

Setelah sampai dipuncak, tradisi setiap orang adalah selfie! Dan inilah hasil keceriaan kami :D

Disepanjang turunpun disuguhkan banyak pemandangan cantik yang menggoda tangan ini untuk terus jepret dan jepret. Alhasil turun jauh lebih lama dibandingkan nanjak! Hahahaa

Lhoh kok jadi bahas trek nya duluan.. wkwk

Sekarang saat nya aku ngasih tahu gimana sih perjalanan ini bisa berlangsung ?

Pada tanggal 14 sampai 15 Januari 2017, komunitas traveling Backpacker Jakarta kembali mengagendakan pendakian ke Gunung Lembu dan memberikan kepercayaan kepada Cahyadi Arif dan Amiral Arif untuk membawa trip kali ini dengan sistem sharecost sebesar Rp90.000,-/orang. Dengan meeting point di stasiun Jakarta Kota, kami dengan total 35 peserta termasuk CP menaiki kereta ekonomi jurusan Purwakarta dengan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam. Maybe jika bisa dikatakan hampir 1 gerbong isi nya kami semua :’D

CP : Cahyadi Arif @cahyadiarf

CP : Amiral Arif @arifkutiah

Penasaran gak sepanjang dikereta itu ngapain aja ?

Jaim ?

Enggalah,

Karena sebagian dari kami sudah pada saling kenal kok, dan baru pertama kali bergabung juga asik-asik :P

Berbagai macam candaan sudah kami lakukan, sampai pertanyaan yang membuat saya bingung harus jawab apah seperti, bumi bulat atau datar ? Ayam duluan apa telur ? Kenapa jalur kereta banyak batu ? Apakah ikan tidur atau engga ? Trus adakah daging ayam sayap kanan ? Wkwkwk… ini menyebalkan tapi ngangenin selalu :D

Saat sampai disana, kami break sebentar disalah satu rumah warga yang memang sudah menjadi salah satu tempat yang biasa disinggahi oleh komunitas kami. Setelah break kami melanjutkan perjalanan menuju Alun-Alun Purwakarta, disana seperti biasa sedang ada acara festival seperti pasar malam gitu, dan disana sangat ramai. Sepanjang jalan terdapat banyak jajanan mulai dari sate maranggi hingga permainan anak dan disepanjang jalur digantung lampion yang menambah keindahan pada malam itu.

Nah, tanpa terasa setelah puas menikmati malam di alun-alun, kami semua kembali berkumpul dan berjalan kaki keluar gapura untuk melanjutkan perjalanan menuju basecamp. Percaya atau engga, kami naik truck! Truck apa ? Bisa dikatakan itu seperti truck pasir yaa karena sepanjang perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 2 jam ini berhasil membuat sebagian dari kami cemong.. Hahahaaaa :P Oh iya, jalur menuju ke basecamp ya begitu, mendaki gunung lewati lembah, seperti ninja hatori. Naik, turun, belok kanan, kiri tanpa ada lampu jalan dan hanya di suguhi lampu dari rumah warga jika ada.

Well, tanpa terasa jam 12.30 tengah malam kami tiba di basecamp dan sedikit membersihkan diri setelah itu sebagian dari kami memilih untuk tidur termasuk saya dan sebagian lagi memilih untuk begadang sampai menunggu pagi untuk trekking.

So, begitulah kisah perjalanan kami kemarin, jika dibandingkan dengan Gunung Bongkok dan Gunung Parang, Gunung Lembu lah yang memiliki jalur pendakian paling mudah dan sangat cocok buat pemula tanpa harus ada keahlian khusus.

Tapi tetap ingat ya gaes, kita harus melakukan persiapan fisik dan mental serta perbekalan yang cukup.

See you next trip! :D

Oh iya, ada info penting nih, sekarang untuk pembelian tiket kereta dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Purwakarta sudah bisa mengisi form dan berlaku untuk pembelian 10 tiket ^_^

Mars Backpacker Jakarta

Views: 4061

Baca Artikel Lainnya