Madura…
Merupakan salah satu lokasi wisata yang dijamin akan membuat para wisatawan terkesima dan mengerti mengapa tempat yang satu ini wajib masuk dalam bucket list.
Nah, pada kesempatan ini Backpacker Jakarta kembali mengexplore Madura untuk yang ke 3 kalinya dengan biaya sharecost sebesar Rp355.000,-/orang. Perjalanan yang digawangi oleh Eka dan Shinta ini di ikuti oleh 32 orang peserta dengan jadwal meeting poin hari Jumat, 29 September 2017 di Stasiun Pasar Senen.
Tepat pukul 14.00 WIB kereta kamipun berangkat menuju Surabaya. Perjalanan yang menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam membuat kami melakukan berbagai macam hal untuk menghilangkan kejenuhan selama perjalanan. Mulai dari tidur, makan, saling bercanda, bolak-balik ke toilet, wefie, membaca artikel sampai tidur lagi, begitu seterusnya sampai kami tiba di Surabaya. Sesampainya di Stasiun Pasar Turi, kami sudah disambut dan dijemput oleh Elf yang sudah disewa untuk 2 hari ke depan.
Selanjutnya, kami masih harus melanjutkan perjalanan selama 5 jam untuk menuju rumah singgah. Selama perjalanan kami kembali seru-seruan bareng sambil karokean hingga semua kelelahan dan terlelap. Saat subuh tiba, kami berhenti di sebuah Masjid Raya di depan Alun-alun. Setelah itu melanjutkan kembali perjalanan ke Sumenep dan sesampai di Rumah Singgah sekitar pukul 06.30 pagi, kami pun bergegas untuk mandi, sarapan, kemudian persiapan menuju Pelabuhan Kali Anget. Dari Rumah Singgah ke Pelabuhan Kali Anget cukup berjalan kaki melewati jalan-jalan kecil dan sebuah pasar karena memang jaraknya yang lumayan dekat.
Sebelum trip ini berjalan, kami sudah sepakat membawa baju Batik untuk memperingati Hari Batik. So, setibanya di Pelabuhan Kali Anget kami menyempatkan waktu untuk berfoto sebentar menggunakan Baju Batik.
Setelah foto, kami langsung menuju kapal dan berangkat menuju Gili Labak. Pelabuhan ini bisa dikatakan kecil namun keadaan air laut di sekitarnya masih sangatlah bersih dan jernih. Satu hal penting yang perlu diketahui, kapal tidak akan jalan apabila salah satu dari kami tidak menggunakan jas pelampung. So, pengamanan disini sangatlah diutamakan oleh pihak pengelolah dan masyarakat sekitar.
Sekitar jam 10.00 kamipun tiba di Gili Labak dengan cuaca yang sangat cerah. Pulau ini cukup luas, dan memiliki bibir pantai yang lumayan panjang. Sambil menunggu waktu siang tiba, kami menghabiskan waktu untuk snorkling di pinggir pantai Pulau Gili Labak.
Saat makan siang tiba, semua peserta kembali berkumpul di satu warung, ya hanya satu warung yang buka saat itu, karena di Pulau ini sedang ada acara hajatan. Saat snorkling tadi, kami sudah membayangkan ada ikan bakar, tapi apalah daya, warung tersebut hanya menyediakan mie instan dan nasi. Bersyukurlah yaa yang penting bisa makan ditemani segarnya es kelapa. Oiya, satu hal yang perlu kalian ingat, para orangtua yang berdagang disana kurang bisa menghitung dalam jumlah banyak, jadi kalian harus jujur saat menghitung belanjaan atau makanan yang kalian makan.
Setelah makan siang selesai, kami berkumpul untuk Quality Time. Satu per satu mulai memperkenalkan diri, dan juga sempat melakukan peregangan yang dipimpin oleh salah satu peserta. Di samping itu, untuk peserta yang dapat menyebutkan seluruh nama peserta yang ikut bisa mendapatkan hadiah.
Siang itu, air sedang surut sehingga kapal kami tidak bisa melaju ketengah. Untuk menunggu air naik kami kembali snorkling di sekitaran pantai. Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 15.00 dan air belum juga naik. Terpaksa, beberapa pria dalam trip ini ikut andil mendorong kapal hingga ke tempat yang lebih dalam. Haha kasihan tapi seru, pertama kalinya dorong kapal, tentu lebih berat karena kaki ditahan oleh air.
Setelah sampai ke tengah, akhirnya kami pun bisa snorkling di tempat yang lebih dalam. Karang-karang dan biota laut di sana sangat beragam, sangat cantik dan cukup terjaga. Kami berharap beberapa tahun lagi akan tetap indah. Saking asiknya bermain di air, kami hampir lupa waktu.
Pukul 17.00 kami baru beranjak dari air. Alhasil, kami mengalami kejadian menegangkan di kapal, mulai dari air ombak yang semakin tinggi, dan lampu kapal yang sempat mati. Tapi kami bersyukur dapat sampai dengan selamat. Malam itu kami kembali ke rumah singgah, meskipun beberapa dari kami masih mampir untuk jajan. Tidak ada kegiatan malam itu, selepas makan malam, semua peserta terlelap karena kelelahan dan harus bangun pagi esok hari.
Tepat pukul 05.00 pagi, kami sudah keluar dari rumah singgah dan bergegas menuju ke destinasi wisata berikutnya mengingat masih banyak yang harus dikunjungi. Tempat yang kami kunjungi kali ini adalah Air Terjun Toroan, sekitan 3 jam dari Sumenep. Air Terjun ini langsung jatuh ke laut. Kami beruntung saat itu cuaca sedang cerah-cerahnya dan juga air sungainya sedang berwarna hijau. Sehingga sangat indah untuk dinikmati dan diambil fotonya.
Berikutnya yang kami kunjungi adalah Arosbaya dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Ini merupakan sebuah tempat bekas penambangan kapur, dan sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh warga sekitar. Tempat yang unik ini memiliki gesture yang terbentuk dari perbuatan tambang yang membentuk lekukan-lekukan, ruangan-ruangan terbuka sehingga membuat tempat ini indah untuk dinikmati dan dibidik oleh kamera.
Next adalah Bukit Jaddih yang sedang terkenal instagram. Bukit Jaddih merupakan tempat wisata bekas tambang yang masih terlihat jelas kegiatan pertambangan kapurnya. Di sini, fasilitas yang ditawarkan sudah cukup lengkap, ada toilet dan tempat sampah. Hanya saja, masih banyak pungli di tempat. Aktifitas yang dapat dilakukan seperti berkuda, naik perahu, dan masuk Goa. Oh iya, kami menyempatkan diri juga untuk membuat video Baby Shark dan sekitar pukul 17.00 kami bergegas kembali ke kota Surabaya.
Sesampainya di Surabaya, kami sempatkan diri membeli oleh-oleh dan makan malam bersama. Setelah itu sekitar pukul 19.00 kami mengunjungi patung yang menjadi ikon kota Surabaya untuk foto bersama. Cahaya malam yang indah menemani sesi foto kami saat itu.
Setelah puas, kami bergegeas menuju ke Stasiun Pasar Turi untuk kembali ke Jakarta. Suasana haru saat kami mulai berpisah satu sama lain. Pukul 21.00, kereta kami berangkat menuju ke Jakarta. Puji Syukur kami naikkan karena semua destinasi dapat tercapai, bahkan ditambah beberapa destinasi bonus dan kami kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat dan selamat.
Author : Shinta Natalia
Editor : @febe_shinta
Views: 1008