Untuk ke 10 kalinya Backpacker Jakarta berkesempatan mengadakan Trip Ke Banyuwangi dan beberapa kota lainya disekitarnya. Destinasi yang dituju kali ini tak jauh berbeda dari part-part sebelumnya yakni Kawah Ijen yang ada di Banyuwangi. Selain Kawah Ijen kita juga mengunjungi wisata lain seperti Taman Nasional Baluran yang ada di Situbondo dan Air Terjun tertinggi dipulau jawa yakni Madakaripura di Probolinggo.
Dengan sharecost Rp350.000,- untuk member BPJ dan Rp365.000 ,- untuk non member BPJ, semua peserta akan mengeksplore keindahan destinasi yang dituju selama 2 hari penuh. Meeting Point utama ditentukan di Stasiun Pasar Turi Surabaya pukul 02.00 dini hari. Beberapa peserta ada yang memilih menggunakan pesawat dan juga ada yang datang lebih awal dari kota berbeda. Namun mayoritas peserta menggunakan kereta Matramaja dari Stasiun Senen Jakarta dengan waktu keberangkatan pukul 14.00 Jumat siang.
Trip yang diadakan tanggal 11-12 November 2017 ini diikuti 48 peserta dan 2 orang CP yakni Emye & Thamrin. Dengan menggunakan 3 Buah Elf yang sudah disewa sebelumnya, kamipun menuju destinasi pertama yakni Air Terjun Madakaripura.
Perjalanan dari stasiun Turi Surabaya menuju lokasi Air Terjun Madakaripura cukup melelahkan mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh. Sekitar pukul 06.30 kami tiba di parkiran Air Terjun Madakaripura. Suasana disana saat itu masih sepi mengingat masih terlalu pagi sehingga belum ada aktifitas warga, penjual makanan dan tiket yang buka.
Bagi saya pribadi, ini kesekian kalinya saya berkunjung ke air terjun madakaripura. Mengejutkan memang mengingat kini elf tidak diperbolehkan lagi langsung menuju gerbang sehingga pengunjung yang membawa kendaraan harus naik ojek dari parkiran. Jarak tempuh dengan ojek lumayan singkat yakni sekitar 5 menitan saja dengan biaya Rp10.000,- sekali jalan dibandingkan dengan berjalanan kaki bisa memakan waktu 30 menitan.
Kini gerbang utamapun dipindahkan lokasinya sekitar 300 meter dari sebelumnya. Oh ya biaya masuk air terjun Madakaripura ini adalah Rp11.000,- per orang. Bagi peserta yang membawa banyak rombongan diwajibkan menggunakan Guide warga sekitar, ya meski jalanan cukup jelas dan bagus entah mengapa peraturan ini seakan menjadi dasar bagi peserta dalam jumlah besar.
Dengan menyewa 2 guide dan tarif 1 guide dikenakan sebesar Rp100.000,-, kita bergegas menuju air terjun madakaripura. Jarak dari gerbang utama menuju lokasi curug memang cukup jauh sekitar 35 menit perjalanan. Oh ya besarnya debit air terjun yang ada disekitar madakaripura membuat kita harus mengenakan jas hujan agar tidak basah. Disana sudah tersedia jas hujan plastik yang bis kamu beli seharga Rp10.000,- dan jika sewa seharga Rp5000,-. Jalanan berbatu dan licin diantara sungai harus kita lalui untuk sampai diair terjun utama yakni Madakaripura. Namun sebelum di air terjun utama kita akan melewati beberapa air terjun lainya yang tak alah indahnya.
Tentang Air Terjun Madakaripura kamu bisa baca disini : Kisah Air Terjun Madakaripura
Puas menikmati air terjun dan berfoto ala-ala kekinian kami kemudian bergegas kembali keparkiran dikarenakan kita harus mengejar waktu untuk tiba di Taman Nasional Baluran lebih awal. Pasalnya, hari Sabtu, 11 November 2017 juga bertepatan dengan penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival yang mana akan banyak jalan ditutup dan juga akan banyak menghadapi kemacetan. Tepat pukul 10.00 siang kami meninggalkan Air Terjun Madakaripura dan menuju ke destinasi berikutnya yakni Taman Nasional Baluran.
Perjalanan melelahkan juga kami tempuh menuju baluran. Sekitar 6 Jam perjalanan menggunakan Elf barulah kita tiba di Baluran. Perjalanan yang amat melelahkan namun terbayarkan dengan pemandangan dan suasana Baluran yang bisa dibilang africanya Jawa. Tiket masuk per orang dikenaan biaya Rp15.000,- dan mobil masuk Rp20.000,- namun untuk wisatawan asing lebih mahal lagi.
Perjalanan dari gerbang tiket utama Baluran menuju kawasan Padang Savana Taman Bongkol juga tak kalah jauhnya. Kita akan melewati hutan lagi sekitar 40 menit barulah kita tiba diarea tempat para Binatang seperti Rusa, Sapi Jawa, Ayam hutan, Monyet dan binatang lainya berkeliaran mencari makan.
Sebenarnya kita berencana mengunjungi kawasan pantai Bama yaitu pantai yang ada dikawasan Baluran. Namun apa boleh buat karna pesertanya terlalu asik berfoto ria di Savana dengan latar belakang gunung dan rumput keringnya membuat rencana kita menuju pantai bama tertunda.
Informasi tentang Baluran kamu bisa baca disini Eksotisme Baluran
Waktu tak tersa cepat berlalu dan hari mulai gelap sehingga kita memutuskan untuk bergegas meninggalkan Baluran dan menuju destinasi terakhir yakni Kawah Ijen. Pukul 19.30 kami sudah tiba ditempat makan karna banyak peserta juga yang sudah mulai kelaperan. Sebelumnya kita sudah memesan makanan prasmanan seharga Rp20.000,- per orang sehingga begitu tiba semua peserta langsung melahap makananya tanpa perlu antri lagi.
Ditempat ini juga kita berkesempatan untuk sholat dan membersihkan badan atau mandi. Cukup lama kita beristirahat ditempat ini yakni sekitar 1.5 jam dan akhirnya kita melanjutkan perjalanan menuju Kawah Ijen. Saat itu hujan mulai turun menemani perjalanan kami menuju kawah Ijen. Beruntung saat tiba di pakiran atau basecamp area kawah ijen, hujan sudah mulai reda.
Kita tiba di Kawah Ijen sekitar pukul 23.30 memang lebih awal dari jadwal sebelumnya sehingga kita bisa beristirahat sebelum melakukan pendakian. Beberapa peserta ada yang lebih memilih beristirahat di elf karna cuaca juga sangat dingin namun beberapa diantaranya memilih beristirahat diwarung sembari menikmati kopi dan mie rebus hangat.
Karna kita rombongan jadi kita harus menyewa guide. Guide yang kita sewa berjumlah 2 orang dengan biaya Rp200.000,- setiap guidenya. Setelah Briefing dan menjelaskan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh tepat pukul 01.20 kami memulai pendakian. Oh ya tiket masuk Kawah Ijen yakni Rp7500,-/pengunjung dan batas aman atau ansuransi adalah puncak Ijen bukan dikawah Ijen. Waktu yang dibutuhkan mencapai puncak ijen adalah 1.5 – 2 jam pendakian santai.
Jalan yang akan kita lalui cukup mudah yakni jalan tanah dan beberapa tanjakan yang tak terlalu terjal. Jalurnyapun cukup jelas dan juga jalanan yang dilewati cukup lebar. Jadi kalian tak perlu khawatir jika berjalan berdua atau beberapa orang saja meski pendakian dilakukan malam hari. Jumlah wisatawan yang mendaki setiap harinya terutama weekend sangat banyak bisa ratusan bahkan disaat tertentu bisa seribuan. Dan saran saya buat kalian yang mau ke Kawah ijen bawa perlengkapan penting seperti, Masker, Senter, Jas Hujan, Cemilan ringan, Air Minum, Jaket tebal dan juga obat-obatan.
Buat kamu yang malas berjalan kaki, kamu bisa menggunakan taxi ijen yaitu gerobak kecil yang akan ditarik oleh 2-3 orang. Tarifnya tak tanggung-tanggung yakni Rp300.000,- hingga Rp400.000,- sekali jalan hingga mencapai puncak Ijen. Dikawasan Ijen juga banyak yang menyewakan masker pelindung khusus yakni sebesar Rp25.000,- dan juga banyak dijual perlengkapan lainya seperti jaket, kupluk, senter dan jas hujan jadi buat kalian yang kelupaan bawa bisa sewa atau beli langsung disana.
Cuaca yang dingin tak menyurutkan semangat teman-teman BPJ menuju puncak ijen dan alhamdulilahnya semua peserta sampai puncak dan mereka juga berkesempatanuntuk melihat fenomena langka Blue Fire alias api biru yang hanya ada 2 di dunia salah satunya di Indonesia.Meski perjuangan melihat Blue Fire ini tak mudah namun semangat dan kebersamaan teman-teman BPJ saling backup membuat semuanya berhasil dilalui.
Tentang Blue Fire bisa baca disini Pesona Blue fire Ijen
Puas menikmati pesona Ijen dengan kawahnya kita beranjak turun kembali ke basecamp. Saat itu memang kabut tebal menyelimuti area kawah Ijen dan jarak pandangpun terbatas. Oh ya saat disana kita juga berfoto bersama dengan teman-teman dari komunitas Backpacker Kediri yang kebetulan saat itu juga melakukan pendakian ke Ijen. Peserta terakhir yang tiba di basecamp bawah pukul 09.30 siang. Setelah semua peserta sarapan kami akhirnya beranjak pergi menuju Stasiun Turi Surabaya.
Perjalanan yang melelahkan dan sangat jauh harus kembali dilalui. Sekitar pukul 12.30 kami mampir terlebih dahulu untuk menikmati makan siang, sholat dan membersihkan badan ditempat makan tersebut. Pukul 14.00 perjalanan kembali dilanjutkan dan sebelum tiba di stasiun kami mampir membeli oleh-oleh terlebih dahulu. Tepat pukul 19.00 kami sudah tiba di stasiun Pasar Turi Surbaya dan trip pun berakhir disana.
All Foto : Dokumentasi peserta Trip Banyuwangi #10
List Peserta sesuai Elf masing2 :
Elf Emye
1. Tya #22
2. Arman #32
3. Putut #21
4. Budi #14
5. Andreas #non
6. Rosdiana #non
7. Vini #25
8. Naili #non
9. Riza #8
10. Kafi #2
11. Wiwin #2
12. Dyan #non
13. Maurin #30
14. Esa #26
Elf Thamrin
1. Ran #non rt
2. Andry #23
3. Fachri #12
4. Yeni #21
5. Riska #21
6. Sulis #21
7. Pristi #26
8. Riri #30
9. Annisa #21
10. Dana #21
11. Henry #27
12. Desy #26
13. Dede #non rt
14. Dian #30
15. Leli #18
16. Setia #10
Elf Faesal
1. Faesal #9
2. Bintar #18
3. nia #10
4. Imel #kf
5. Andreas #non
6. lidya
7. juwita
8. fauzi #7
9. fauziah#3
10. nano#9
11. Kalia #17
12. jepri #19
13. Tata #32
14. agung #6
15. trian #9
16. danis #14
List foto google drive banyuwangi part 10
1. Fachri
https://drive.google.com/folderview?id=1a7VLqnAVehjc6lzHgInJodlyHvRVqdoG
2.agung
https://drive.google.com/folderview?id=1cLzS9D1LOwY5Kh6eHr_tJUnrwkSiUr61
3.vinnie
https://drive.google.com/drive/folders/1_qq2myXp3_zOmW-pVe1bA6baEX0QpS1C?usp=sharing
4. Faesal
https://drive.google.com/folderview?id=1lOG5fj7vMMgA3zRvuimvVXBrSYvnmvM0
5. Jeffry
https://drive.google.com/folderview?id=1EVAhc_m3BLmWKE6ncJ_lRH59AmJnYDna
6. Esa
https://drive.google.com/open?id=1Pe1e3GAe0KI7fQMi0GdhaszMmqrayk2j
Testimoni peserta
1. Henry irawan Bpj 27 : @irawanhenry11
2. Faesal Bpj #9 – @ faisal_saputra27
3. Sulisa Bpj #21 – sulisa07
4. Nano Klub Weekday – @nanoiswan
5. Prisiti BPJ #26 – @pristimprit
6. Dana Bpj #21 – @dfnasution
Views: 995