Danau Merah atau biasa disebut danau Berdarah oleh warga setempat atau juga disebut sebagai Danau Merah Rimba Candi adalah salah satu danau unik yang ada di pedalaman provinsi Bengkulu. Keunikanya dan ciri khasnya menjadikan danau merah menjadi salah satu danau misteri yang ada di Indonesia.
Dinamakan Danau Merah karena warna yang ada di Danau ini bewarna merah dan jika pada malam hari ada aroma bau pandan yang tercium. Dikumpulkan dari berbagai sumber menyebutkan jika keberadaan danau ini memang masih menjadi perdebatan diantar peneliti atau para ahli karna belum ada pernyataan resmi yang menyatakan sebab akibat danau ini bewarna merah.
Danau Merah Rimba Candi terletak di sekitar perbukitan Raje Mandare, perbatasan Pagaralam Sumatra Selatn dengan Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu. Danau Merah Rimba Candi memiliki luas sekitar 6 hektar. Area disekitar danau ini masih dipenuhi oleh hutan yang cukup lebat. Bagi pengunjung yang ingin menuju danau unik ini harus ekstra sabar karena lokasinya berada dipedalaman dan jauh dari jangkauan. Untuk sampai ke sini, traveler akan memakan waktu sekitar 1 hari perjalanan dari pusat kota.
Beberapa warga setempat mengatakan jika keunikan lain dari danau merah ini adalah ada pada habitat flora maupun fauna yang mendiami kawasan danau merah. Beberapa binatang bahkan hanya bisa dijumpai didanau ini dan tidak bisa ditemukan ditempat lainya. Misalnya kelabang atau serangga yang ukuranya cukup besar bisa mencapai panjang 50 cm dan lebar 30 cm.
Beberapa sumber juga mengatakan jika ada banyak burung beraneka ragam yang sering terlihat disekitar danau terlebih jika sore hari. Keunikan lainya dari Danau merah ini adalah aromanya. Yap aroma yang bisa kita cium bila berada didanau ini bisa berubah. Saat siang hari kita tidak akan mencium aroma apapun didanau ini sama seperti danau pada umumnya. Nah keanehan akan kita rasakan bila menjelang malam hari dimana aroma wangi daun pandan akan keluar.
Nah buat kalian yang berkunjung ke Bengkulu jangan lupa singgah dan lihat sendiri keunikan danau merah ini.
Views: 4014