Kota Yogyakarta tidak hanya sekedar tersohor akan wisatanya yang unik, beraneka ragam dan selalu terupdate untuk kategori wisata kekinian. Keberagaman kuliner dan jajanan yang turut serta mendukung wisatawan untuk selalu berkunjung kembali ke kota ini. Tak lengkap rasanya sudah jauh-jauh ke Yogya, tapi nggak bawa oleh-oleh. Selain album foto-foto yang berderet, oleh-oleh ini menjadi bukti bahwa kamu benar-benar pernah berkunjung ke sebuah lokasi wisata.
Tanpa panjang lebar, mari yuk kita cek satu persatu apa saja oleh-oleh khas Kota Yogyakarta yang bisa kamu bawa pulang untuk keluarga, orang tersayang, calon mertua, atau mungkin temen (temen apa temen??) Hayooo :D . Dan berikut oleh-oleh khas yang bisa kamu beli selama di Jogja:
- Bakpia Pathok
Namanya ‘Bakpia’, makanan yang terbuat dari kacang ijo kukus yang dibalut kulit dari adonan tepung terigu. Usut punya usut, nama pathok sendiri dahulu kala merupakan nama sebuah jalan yang sekarang lebih dikenal dengan jalan AIP K.S Tubun, kecamatan Ngampilan. Sudah barang tentu, di jalan ini bisa kita temukan toko-toko penjual bakpia yang berderet. Atau jika susah menemukan lokasi jalan tersebut, di sekitaran malioboro, pasar beringharjo atau stasiun tugu serta pusat oleh-oleh di Jogja tak sulit untuk memperoleh bakpia legit yang satu ini.
Uniknya sahabat traveler, bakpia ini memiliki angka-angka hoki yang menjadikannya semakin mendunia sebagai oleh-oleh. Ada Bakpia 25, 75, 35, 38, 55, 67, 75, 99 dan mungkin akan beredar lagi nomor-nomor baru lainnya. Tak usah bingung dengan angka tersebut, itu hanyalah angka-angka penamaan dari produsen bakpia sendiri. Namun tetap saja bakpia dengan bungkus nomor 25 dan 75 masih menjadi pilihan angka yang menarik wisatawan karena memang mereka berproduksi sejak lama. Seiring perkembangan zaman, bakpia pathok ini semakin berinovasi memadukan isinya dengan coklat,durian keju dll. Untuk masalah harga tentunya juga sesuai dengan rasa, Bakpia yang dulunya bisa kita nikmati dari harga R. 15.000-Rp. 22.000,- ini, kini sudah dibandrol dengan kisaran harga Rp. 35.000,- keatas. Nah, sahabat traveler, penasaran atau sudah rindu mencicipi bakpia pathok Jogja ?? Tentukan segera bakpia nomor berapa yang akan kamu beli !!
- Yangko
Sahabat traveler suka cemilan yang manis-manis?? Yangko jawabannya. Yangko merupakan makanan khas yang dibuat dari adonan tepung ketan yang dipadu padankan dengan rempahan kacang dan gula halus. Teksturnya kenyal ketika dikunyah, rasanya hampir mirip seperti kue moci. Bentuk dari yangko sendiri adalah kotak dan berwarna warni sesuai dengan cita rasa dan aroma buah-buahan seperti durian,strawberry dll. Untuk Yangko bisa ditemukan di semua pusat oleh-oleh kota Yogyakarta dengan mudah, terutama di daerah sekitaran Kota Gede. Kalau sahabat traveler, pecinta aroma kacang tentu yangko ini cocok sekali menjadi cemilan manis yang tak membosankan untuk pendamping minum teh dirumah.
- Geplak
Jika diatas kita berbicara makanan manis beraroma kacang, oleh-oleh kali ini tak kalah manisnya. Diberi nama Geplak, yakni sebuah jajanan yang terbuat dari adonan tepung beras atau bisa juga dengan tepung ketan yang dicampur parutan buah kelapa dan gula tebu. Jadi sudah pastinya makanan manis ini memiliki aroma kelapa yang gurih. Makanan legit ini paling mudah dijumpai di daerah Bantul sebagai sentra industry. Dengan variasi warna-warni dan aroma rasa buah seperti duren, strawberry, jeruk dsb. Wadahnya pun unk dan tradisional yaitu dengan menggunakan anyaman bamboo yang berbentuk kotak. Geplak ini pas banget sebagai teman minum teh tawar atau kopi pahit.
- Coklat Monggo
Sahabat traveler penikmat coklat ??? Jangan khawatir, di Jogja tersedia sebuah coklat dengan sensasi ala-ala Belgia. Yupps, Coklat Monggo namanya yang dikelola langsung oleh sang pemilik yang berkebangsaan Belgia. Monggo sendiri merupakan istilah bahasa Jawa yang berarti silahkan (mempersilahkan). Nah, kalau mau memborong coklat monggo ini sekaligus ingin menilik cara pembuatan coklat belgia ini, sahabat bisa datang langsung ke sekitar Jalan Dalem, daerah Kota Gede. Sudah siap mencicipi coklat Belgia bernuansa Jawa dengan kemasan bergambar wayang ini sahabat ?? Yuk, cek langsung ke kota Yogyakarta J
- Kipo
Seunik namanya, konon kipo merupakan kepanjangan dari “iki opo” (dalam bahasa jawa) yang berarti “ini apa”. Kipo sendiri merupakan perpaduan antara adonan tepung ketan yang diberi warna hijau alami daun suji dengan isi berupa gula yang dicampur parutan kelapa. Cita rasa yang dihasilkan pun terasa gurih karena pembuatannya dipanggang. Dalam penyajiannya biasanya diletakkan diatas potongan daun pisang, sehingga nuansa tradisional dan alami begitu menyatu. Lagi-lagi daerah Kota Gede merupakan sentra yang mudah untuk menemukan makanan yang satu ini. Coba deh.
- Gudeg
Kota Yogyakarta memang identik dengan makanan yang satu ini, “Gudeg”. Tentu sudah tak asing lagi kan makanan yang lebih tepatnya bisa dimakan sebagai lauk ini. Untuk kita yang doyan banget sama gudeg jogja dan ingin langsung memborongnya ke rumah, tak perlu repot karena di Yogyakarta Gudeg-gudeg tersebut dikemas dalam bentuk gudeg kering dalam wadah besek/ kaleng. Jelas, ini menjadi alternative penggila gudeg yang tak perlu mengkhawatirkan gudeg menjadi cepat basi. Dalam kaleng tersebut sudah terisi menu gudeg lengkap berupa nangka muda (gori), telur itik, krecek, daging ayam kampung, kacang tolo, plus sambal. Untuk harga sendiri berkisar antara Rp. 25.000-Rp. 40.000,-.
- Tiwul
Kedengarannya makanan yang satu ini begitu ndeso dan kurang menarik. Tapi jangan salah lho sahabat traveler, tiwul merupakan makanan yang terbuat dari singkong alias ketela pohon ini bernilai karbohidrat tinggi. Olahan tiwul ini berasal dari tepung singkong kering /gaplek tadi yang kemudian dicampur dengan air sedikit demi sedikit, hingga berbentuk tekstur kecil-kecil supaya matang merata ketika dikukus. Setelah matang, barulah tiwul ini disajikan dengan parutan kelapa yang diberi sedikit garam. Inovasi tiwul dengan rasa manis pun juga bisa kita jumpai. Makanan yang satu ini akan sangat mudah kita jumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul. Tiwul-tiwul instan yang sudah dikemas, juga bisa kalian bawa pulang dengan tinggal mengukusnya sendiri dirumah. Nggak ribet kan sahabat !!
- Wingko
Baru mendengar namanya saja, sudah terbayang dan tercium aroma gurihnya makanan yang satu ini. Wingko, yang merupakan makanan berbahan dasar dari tepung ketan yang dicampur dengan parutan kelapa yang ditambah gula pasir. Kemudian adonan tadi dipanggang, dahulu pemanggangan masih menggunakan semacam gerabah. Biasanya wingko di kemas dalam bentuk bulat kecil-kecil atau irisan kecil persegi. Aromanya benar-benar gurih dengan rasa yang tidak terlalu manis pas sekali untuk cemilan pagi dan sore hari. Berjalanlah ke daerah Godean untuk menemukan langsung wingko atau yang sering dikenal dengan wingko babad ini.
- Salak Pondoh
Selain oleh-oleh berupa makanan khas yang diracik secara turun-menurun, ternyata Jogja juga menyediakan oleh-oleh khusus berupa buah. Apalagi kalau bukan buah salak pondoh, yang namanya sudah tak asing dimana-mana. Salak pondoh asli rasanya manis dengan tekstur yang renyah tapi empuk ketika dikunyah, berbeda dengan salak-salak lain. Inilah alasan kenapa salak pondoh menjadi idola semua kalangan pecinta buah. Salak pondoh akan dengan mudah kamu jumpai di daerah Sleman. Walaupun sebenarnya mayoritas buah salak berasal dari daerah Magelang, namun rimbunnya pohon salak di Sleman tak kalah menarik jika kalian ingin bertandang membelinya langsung dari perkebunan.
- Batik Jogja
Selain berburu jajanan, tentu kita ingin membawa oleh-oleh yang tak sekedar membuat perut kita kenyang. Batik Jogja, merupakan satu dari sekian banyaknya oleh-oleh di Yogyakarta yang paling banyak dicari. Motifnya yang beragam dan inovatif dengan model-model yang berkembang dan selalu terkini menjadikannya selalu laris di pasaran. Batik sendiri bisa sahabat temukan dengan sangat mudah dan membludak di malioboro dan pasar beringharjo. Pandai-pandailah menawar, karena para penjual tak segan-segan memberimu harga semurah dan semiring mungkin apalagi kamu berniat membelinya dalam jumlah banyak.
- Kaos Dagadu
Suka berburu pakaian? Kaos Dagadu Jogja ini jangan sampai telewatkan dari list belanjaanmu selama berkujung ke kota Pendidikan ini. Dagadu memang menjadi salah satu brand pakaian ternama yang menjadi daya pikat para wisatawan yang berburu oleh-oleh. Hasil kreatifitas asli brand lama ini, bisa kita jumpai di sekitar Mall Malioboro atau di Plaza Ambarukmo. Nah, buat kamu-kamu sahabat traveler yang lagi keliling dan berfoto ria di Jogja, tentu hasil foto-foto kamu akan semakin kece dengan mengenakan pakaian brand Dagadu ini.
Demikian tulisan diatas, beberapa referensi buah tangan yang bisa kamu peroleh selama singgah di Kota Yogyakarta yang akan membuat sahabat traveler makin rindu dengan Kota yang Istimewa tersebut. Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi : anekatempatwisata.com & telusuriindonesia.com
Views: 3021