Berfoto bersama terumbu karang serta ikan kecil disekitarnya memang terdengar tidak aneh. Lalu bagaimana jika berenang bersama mahluk laut terbesar di planet bumi yang bisa tumbuh hingga seberat 20 ton dan berusia 150 tahun? Ternyata itu bisa dilakukan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih ‘loh sobat Backpacker Jakarta’. Di lautan timur Indonesia yang tersebar di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat hingga Kabupaten Nabire di Provinsi Papua ini, Hiu Paus akan berenang dengan ramahnya bersama manusia.
Di kedalaman laut yang jernih ini, para hiu paus akan berenang dan menari bersama. Sesekali mendekat dan menyentuh siripnya diperbolehkan. Rasakan sensasi yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Penyelam akan terlihat menjadi mahluk yang kerdil. Sedikit ketegangan dan ketakutan pasti akan menyelimuti, tapi tenang saja karena mereka tidak akan menyerang para penyelam yang ramah. Mereka akan berenang bak kawanan lumba-lumba terlatih di wahana sirkus yang sangat ramah dengan manusia. Hal ini karena para nelayan disana sering memberi mereka makan.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) merupakan kawasan lautan luas yang membentang dari manokwari Papua Barat hingga Nabire Papua dan Hampir 89,8% wilayahnya merupakan wilayah perairan. Tercatat ada sekitar 209 jenis ikan yang menghuni kawasan ini. Diantaranya adalah butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Selain itu, terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu lekang dan penyu belimbing. Bahkan duyung (dugong), paus biru, ketam kelapa, lumba-lumba dan hiu pun sering sekali terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Selain wisata bahari, di tempat ini juga terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, goa dalam air di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
Ada 2 akses untuk mencapai tempat ini, yaitu dari Manokwari atau Nabire, untuk dapat menuju dua Kota tersebut kamu dapat menggunakan Pesawat terbang dengan waktu tempuh 5 jam 30 menit atau menggunakan Kapal Laut dari kota asalmu semisalnya Jakarta, kamu perlu menghabiskan waktu tempuh selama 6 hari menuju Kota Manokwari itupun tergantung cuacanya. Dari Manokwari ke lokasi taman nasional (Pulau Rumberpon), Anda bisa menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 5,5 jam. Atau dari Manokwari ke kota kecamatan Ransiki dengan mobil sekitar tiga jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Menarik, ya? Terlebih tiket masuk taman nasional ini tergolong murah yakni nggak lebih dari 10 ribu rupiah.
Nah, mungkin itulah sekilas gambaran Berenang Bersama Hiu Paus di Teluk Cendrawasih. Bagaimana, apakah kamu tertarik mengunjungi tempat wisata yang sangat indah ini ?? Ayo Telusuri Indonesiamu !!! Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kalian yah.
Views: 748