Pura merupakan sebuah tempat ibadah bagi umat beragama hindu.
Di bali khususnya, banyak sekali terdapat pura yang memiliki ciri khas masing masing dan membedakannya dengan pura lain.
Salah satu pura yang terbilang unik dan sangat terkenal di bali bagi para wisatawan adalah Pura Tanah Lot Bali.
Pura ini terletak di desa Beraban, tabanan.
Keunikan Pura Tanah Lot Bali
Pura Tanah Lot ini memang sudah sangat familiar dan ramai di kunjungi wisatawan tiap harinya.
Hal ini di karenakan keunikan dari pura tersebut. Pura Tanah Lot berbeda dengan pura kebanyakan yang ada di Bali.
Pura ini terletak di atas batu karang besar di laut. Di atas karang tersebut terdapat sebuah tebing yang menyerupai jembatan.
Saat air laut pasang, jalanan ke pura ini akan di penuhi air laut dengan deburan ombak yang memecah karang.
Di bagian bawah karang terdapat beberapa goa kecil yang di dalamnya di huni ular laut berwarna belang hitam dan putih. Konon, ular ini oleh masyarakat bali di anggap sebagai ular suci.
Pura Tanah Lot di bangun untuk memuliakan Dewa penjaga laut.
Tak hanya sebagai tempat ibadah umat hindu, pura ini juga menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk spot sunsetnya.
Saat sore hari banyak wisatawan berkunjung ke sini untuk berfoto foto dengan pemandangan pura di atas karang saat matahari terbenam.
Pantai tanah lot memang menjadi salah satu pantai incaran wisatawan untuk berburu sunset.
Sepanjang perjalanan menuju pura, kita akan menjumpai banyak sekali penginapan. Mulai dari yang sederhana, hotel sampai villa.
Untuk masuk ke lokasi ini di kenakan retribusi sebesar 20ribu untuk dewasa dan 15ribu untuk anak anak.
Sedangkan untuk parkirnya 2ribu untuk kendaraan roda dua dan empat ribu untuk kendaraan roda empat.
Sepanjang perjalanan dari lokasi parkir menuju pantai banyak di jumpai penjual makanan, minuman dan juga oleh oleh khas pulau bali.
Sejarah Pura Tanahlot Bali
Tahukah kamu? Ternyata pura tanah lot ini memiliki sejarah tersendiri lho.
Bagaimana sih sejarah dari pura ini? dikisahkan pada abad ke 15 Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama hindu dari jawa dan bali.
Sesampainya di bali yang saat itu dalam kekuasaan raja Dalem Waturenggong, sang raja menyambut baik dari misi Dang Hyang Nirartha sehingga memudahkan penyebaran agama hindu sampai ke pelosok pelosok desa di bali.
Saat berada di bali, Dang Hyang Nirartha melihat sebuah sinar suci dari arah laut selatan bali. Dang Hyang pun mencari lokasi sinar tersebut dan ternyata berada di pantai desa beraban tabanan.
Saat itu desa beraban di pimpin oleh Bendesa Beraban Sakti yang menganut aliran monotheisme dan menentang ajaran sang Dang Hyang.
Berbagai cara dia lakukan untuk mengusir Dang Hyang dari desa. Dang Hyang Nirartha bersemedi di atas batu karang berbentuk seperti burung beo.
Pada awalnya batu tersebut berada di daratan, karena mendapat pengusiran dari bendesa beraban akhirnya Dang Hyang pun memindahkan tempat pertapaannya tersebut ke tengah laut dengan kekuatan spiritualnya.
Batu karang tersebut kemudian di namakan Tanah Lot yang artinya batu karang yang berada di tengah laut.
Dan Sejak peristiwa tersebut bendesa beraban akhirnya menjadi pengikut Dang Hyang Nirartha dan memeluk agama hindu beserta seluruh warga desa beraban.
Sebelum meninggalkan pertapaannya di karang tersebut, Dang Hyang Nirartha memberi sebuah keris ke bendesa.
Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit tanaman.
Alhasil tanaman tumbuh subur dan panen melimpah membuat penduduk hidup makmur dan tentram.
Menurut cerita, keris tersebut di simpan di pura Kediri yang ada di tanah lot dan setiap 6 bulan sekali di adakan upacara keagamaan di pura tersebut.
Setiap suatu tempat kadang mempunyai sejarah sendiri yang perlu kita tahu. Termasuk salah satunya pura tanah lot ini.
Tak salah jika banyak wisatawan yang berkunjung kesini untuk menikmati keindahan dan keunikannya.
Views: 4854