Liputan Pendakian Gunung Patuha 2 Part 1 Backpacker Jakarta

Haii semuanyaaa,

Selamat datang kembali bersama Liputan Trip Pendakian Gunung Backpacker Jakarta, kali ini melanjutkan perjalanan pendakian gunung dimana mencoba menyelusuri pegunungan yang ada di Jawa Barat kembali.

Pegunungan Jawa Barat emang tidak perna habis rasanya untuk di kunjungin. Kali ini kami mencoba melakukan Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) melalui jalur via Cipanganten.

Pendakian Gunung Patuha 2 atau dikenal dengan nama lain yaitu Gunung Mayit merupakan Pendakian Perdana yang dilakukan oleh BackpackerJakarta pada tanggal 27 April 2024, yang di ikuti oleh 28 Peserta baik dari member sebanyak 22 peserta dan 6 peserta non-member dengan biaya sharecost sebesar Rp.256.274 untuk member BPJ dengan CP yang bernama Ka Rizky RT 17 dan Ka Zull RT 18.

Seperti biasa mepo berada di Cawang-UKI atau Sekretariat Backpacker Jakarta dengan waktu berangkat pada pukul 00.00 wib (dini hari) menuju lokasi bascamp di Cipanganten.

Patuha berasal dari kata Patuka yang berarti lereng curam, Putha yang berarti matahari atau api, atau Pathuwa yang artinya suara gemuruh yang memanggil. Dahulu, kawasan gunung ini dianggap sangat angker dan mistis oleh masyarakat sekitar. 

Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) ini bisa ditempuh dengan 2 jalur yaitu jalur via Cipanganten dan jalur via Kawah Putih. Namun kemarin kami melakukan Pendakian melalui jalur via Cipanganten.



Kampung Cipanganten merupakan kampung yang berada di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) ditempuh dengan estimasi 3-4 jam dengan medan yang cukup bersahabat, dalam arti tidak banyak menemui tanjakan terjal.

 

Namun, tetap harus teliti sebab kita bisa salah arah karena jalur ini melintasi perkebunan sayur dan perkebunan teh yang tentunya memiliki banyak persimpangan.

Selama pendakian nanti kita akan banyak melewati perkebunan teh sepanjang jalur pendakian hingga menuju puncaknya.

Pendakian kali ini menurutku cocok untuk pemula ya guys karna tidak terlalu berisiko atau sulit dan masih bisa dinikmatin setiap jalannya dengan nyaman sekali. Fyi sepanjang pendakian-pun kita akan bertemu warung ya nanti disana.

 

Setelah melewati perkebunan teh yang sangat panjang, pendakian ini emang semakin lama akan semakin berjalan menuju ke atas puncak kebun teh sehingga kita akan disuguhi dengan pemandangan kebun teh yang sangat syahdu nantinya dengan diselimuti kabut tebal.

Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) sebenarnya Gunung yang sakral untuk menurut warga lokal disini karna emang masih terbilang mistis. Namun masih bisa untuk dikunjungin untuk mencapai puncaknya asalkan dengan ditemanin oleh warga lokal sebagai petunjuk arah sebagai syarat untuk pendakiannya.

 

Namun setelah kami menyelusuri perkebunan teh selama lebih kurang 3 jam ke atas puncak kebun teh ini dengan sangat sedih kami kehilangan jalur menuju puncaknya gais. Entahlah ketika sudah diatas kami tidak melihat ada arah untuk naik keatas.

Sebenarnya ini mungkin sedikit lagi kami akan sampai di Puncak Gunung Mayit, Namun setelah berusaha mencari jalur untuk naik, kami benar-benar tidak melihat ada jalur untuk keatas atau puncak-nya karena sudah tertutup oleh pohon yang rindang, serta kabut tebal yang menyelimuti perkebunan teh membuat kami tidak bisa melihat ada celah untuk dilewati saat itu.

Menurut Bapak yang menuntun kami (warga lokal) mengatakan bahwa jalur sudah tertutup dan harus meminta izin kepada pemilik perkebunan teh untuk meminta izin membuka jalurnya kembali karna tidak berani berisiko akhirnya kami turun kembali.

Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit) emang Trip Perdana Backpacker Jakarta jadi emang ada rasa sedikit kecewa karna tidak berhasil menuju Puncak Gunung Mayit yang kami inginkan tapi tidak masalah lho ya, kami bisa menikmati perjalanan ini dengan segera berbalik arah menuju Puncak Sunan Ibu.

Akhirnya kami tidak perlu waktu lama untuk sampai di Puncak Sunan Ibu, walaupun kami mendapatkan view tembok putih disertai hujan kabut dan angin kencang hahaha.

Tapi jangan sedih ya, Puncak engga kemana-mana sih masih bisa kembali melihat Puncak Sunan Ibu dengan view kawah putih nan-indah di sesi selanjutnya yang penting happy.

Setiap perjalanan Pendakian pasti akan selalu ada cerita dan bertemu orang baru yang seru, asik, dan lucu dari kami yang gagal muncak Gunung Mayit. Sekian dan terima kasih semuanya, sampai jumpa kembali dicerita selanjutnya.

Salam BackpackerJakarta ❤️

 

 

 

List Peserta Trip Pendakian Gunung Patuha 2 (Gunung Mayit)#1 BPJ

*MEMBER*
1. Ayu – RT 6
2. Yuri – RT18 
3. Haris – RT 43
4. Elsa – RT 19 
5. DKP – RT 5 
6. ⁠Putri – RT 29 
7. Julius -Klub Lari 
8. Rika – RT 14
9. Agnes – RT 42
10. Kia – RT 42
11. Rozi – RT 41 
12. ⁠Ivan-RT11
13. Sarah-RT11
14. Nawang – RT42
15. Dodik – RT 22  (Tidak Hadir)
16. Iqbal – RT 22 (Tidak Hadir)
17. Adi – RT 7 (Tidak Hadir)
18. Elok-RT 18 (Tidak Hadir)
19. ⁠Vionda – RT19
20. Liana – RT46 
21. Aditia – RT 38.
22. damay – RT47 

*NON MEMBER*
23. Minar 
24. Melin 
25. Pramestya 
26. ⁠Vebrina 
27. ⁠Bryan 
28. ⁠siti 

Testimon Peserta : 

@yurisoverikasitepu ” Trip Pendakian Gunung Mayit ini emang agak kecewa sedikit walau gak ketemu Puncak-nya hahaha tapi its oke untungnya kali ini pesertanya sangat seru, aktif dan berbaur dengan baik jadi semuanya oke-oke aja. Masalah Puncak Gunung Mayit gpp masih ada next (part 2) kan ya coba lagi hehee.

Views: 134

Desi kurniawati putri

Hanya seseorang yang hobby menulis, karna menulis merupakan tempat untuk merangkai kata demi kata menjadi kalimat yang utuh dari setiap perjalanan langkah kaki-ku. Follow my instagram : @desi.kurniawatiputri

Baca Artikel Lainnya