Hai pecinta kuliner! Jika kamu hanya tau beras sebagai satu-satunya makanan pokok, kamu kurang berwawasan. Nyatanya, selain beras, sagu pun dapat diolah menjadi makanan pokok yang bahkan dijadikan menu utama maupun cemilan di beberapa daerah. Salah satunya adalah ‘Tabaro Dange’, makanan tradisional khas Palu, Sulawesi Tengah yang lezat tak terkira.
Fyi guys, Tabaro Dange juga biasa disebut dengan ‘Jepa’. Makanan satu ini disebut sangat khas karena proses pembuatannya yang masih tergolong tradisional. Yaitu hanya menggunakan sebuah tungku dan belanga yang terbuat dari tanah liat. Dimana hal ini dipercaya bahwa dari alat masak tradisional tersebutlah, cita rasa makanan Tabaro Dange tetap nikmat dan berkualitas .
Tabaro Dange sendiri terbuat dari campuran sagu dan kelapa parut. Disajikan dengan tambahan isi didalamnya. Adapun untuk isinya sendiri kamu dapat memilih antara ikan atau gula merah. Memang terbayang sedikit aneh, tapi kombinasi dari berbagai macam rasa inilah yang membuat makanan satu ini memiliki rasa tersendiri ketika mendarat dilidahmu. Khususnya kamu para penikmat makanan olahan berbahan dasar sagu.
By the way, Tabaro Dange dulunya sangat sulit ditemukan. Namun seiring berjalannya waktu, Tabaro Dange kini mulai dijual di beberapa sudut di Kota Palu. Seperti di Taman Ria, dan juga sepanjang Jalan Cumi-cumi. Hal ini ditandai dengan adanya ibu-ibu yang berderet bersama tungku dan belanganya di pinggir jalan saat sore mendatang. So, pemandangan tersebut tentunya menjadi hal yang cukup unik dan khas saat kamu berjalan-jalan sore di Kota Palu.
Uniknya lagi, Tabaro Dange ini dibuat langsung ditempat, sehingga kamu dapat melihat proses pembuatannya sejak awal dibuat hingga akhirnya siap untuk disantap. Hum… Kedengarannya sangat lezat yaa. Saya pikir pun makanan ini sangat pas sekali dijadikan teman bersantai sore-sore, atau mungkin jadi pelengkap obrolan bersama orang tersayangmu diwaktu senggang. Pokoknya, jika kamu berkunjung ke Palu, jangan lewatkan makanan lezat yang satu ini ya. Selamat mencicipi.
Referensi : Galeri Indonesia Kaya
Views: 482