Danau Dendam Tak Sudah adalah danau yang berada di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Danau Dendam Tak Sudah memiliki luas keseluruhan 557 dan luas permukaan 67 hektar. Danau lokasinya hanya berjarak 6 kilometer dari pusat Kota Bengkulu.
Meski nama danau ini tergolong galau, tapi pemandangannya bisa menghilangkan perasaan dan suasana hati yang sedang sedih! Mengapa demikian? Karena keindahan yang ditawarkan danau ini, suasana matahari yang cerah dan permukaan danau yang tenang dan memantulkan kecantikan langit membuat pengunjung terpesona pastinya.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan kawasan cagar alam karena dikelilingi bukit-bukit hijau yang menyimpang banyak potensi ekologi dan keseimbangan ekosistem. Akses menuju ke lokasi wisata tersebut pun tak sulit. Banyak angkutan umum yang rutenya melewati daerah itu. Atau jika Anda membawa kendaraan sendiri, jarak danau Dendam Tak Sudah dari kota Bengkulu hanya sekitar 30 menit perjalanan saja.
Karena lingkungannya yang masih sangat asri, tak mengherankan bila Danau Dendam Tak Sudah menjadi habitat flora dan fauna langka. Tumbuhan endemik langka seperti anggrek matahari, nipah, plawi, pulai, bakung, gelam, terentang, sikeduduk, brosong, ambacang rawa, dan pakis, tumbuh subur di sana. Ada pula beberapa jenis ikan langka yang berasal dari famili Anabantidae, Bagridae, dan Cyprinidae.
Hadirnya hewan-hewan seperti lutung atau kera ekor panjang, burung kutilang, babi hutan, siamang, dan ular phyton yang hidup di sekitar danau, juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.
Selain menyusuri keindahan danau dengan berjalan kaki, di sini juga disediakan perahu di sekitar danau bagi mereka yang ingin mengarungi danau. Tersedia juga penyewaan alat pancing bagi yang ingin memancing di danau ini. Terdapat berbagai kios makanan yang menjual makanan dan minuman sehingga Anda tak perlu takut kelaparan bila melancong di sini.
Mengapa dinamakan Danau Dendam Tak Sudah? Ternyata ada 2 versi. Cerita pertama mengatakan konon ada sepasang remaja yang terngah dilanda asmara namun keduanya tidak direstui oleh kedua orangtua mereka masing-masing. Karena Cerita pertama, konon dulu ada sepasah remaja yang merajut kasih. Namun keduanya tidak direstui oleh orangtua masing-masing. Karena merasa tidak bisa dipisahkan akhirnya keduanya memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat ke danau. Sehingga dinamakanlah Danau Dendam Tak Sudah. Keduanya menjelma menjadi sepasang lintah raksasa yang menyimpan dendam karena cintanya tidak kesampaian.
Cerita kedua terkait dengan pembangunan dam (bendungan) oleh Belanda. Belanda membangun dam dengan tujuan untuk menampung air banjir. Namun pembangunan dam tersebut tidak selesai-selesai, sampai akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia. Danau Dendam Tak Sudah, berasal dari Dam yang Tak Sudah-sudah rampungnya.
Author : Maria Ulfah, member @backpackerjakarta32 dan Klub Kubbu BPJ
Views: 631