Kapal Pinisi : Penjelajah Dunia, Kebanggaan Indonesia

Kapal Pinisi Penjelajah Dunia Itu Ternyata Buatan Bulukumba, Indonesia

Hai guys! Pernah denger yang namanya Kapal Pinisi ? Atau apa kalian pernah nonton film tentang petualangan kuno yang didalamnya terdapat kapal besar terbuat dari kayu ? Nah, itu dia Kapal Pinisi. Kapal yang sangat istimewa dan dibuat oleh tangan-tangan ahli tanpa menggunakan bantuan peralatan modern. Seluruh bagian kapalnya dibuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku besi loh guys! Duh, gimana itu aku kok gak kebayang yaa.

Photo by http://www.gocelebes.com

Tapi, sama seperti yang sering ada didalem film guys. Meskipun kapal besar tersebut dibuat dari kayu, tetapi kapal tersebut mampu bertahan dari terjangan ombak dan badai ditengah lautan lepas. Yaps, inilah Kapal Pinisi. Kapal Layar kebanggan masyarakat Sulawesi Selatan sekaligus kapal kebanggan Negeri Indonesia tercinta. Ketenaran dan ketangguhannya udah terdengar di seluruh penjuru dunia sejak abad ke-14, dimana pada saat itu Kapal Pinisi sudah berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia.

Tangan-tangan Ahli Pembuat Perahu

Fyi gengs, Kapal Pinisi adalah satu-satunya kapal kayu besar yang masih dibuat sampai sekarang. Dan tanah pembuatannya berada di wilayah negeri kita tercinta, yaitu Indonesia. Tepatnya Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ah, i’m proud to be Indonesian! Untuk satu kapal, harganya bisa mencapai milyaran rupiah loh guys. Tertarik mau beli nggak ? Hehehe

Photo by antarafoto.com

Bulukumba sendiri letaknya sekitar 150 km perjalanan darat dari Makassar, mengarah ke pesisir pantai tenggara Sulawesi Selatan. Di pesisir inilah kamu akan menjumpai tangan-tangan ahli pembuat kapal kayu Pinisi. Keahlian membuat kapal ini rupanya dimiliki oleh suku-suku di Sulawesi yang tinggal di daerah pesisir, yaitu Suku Bugis Makassar yang diturunkan selama beratus-ratus tahun dari jaman nenek moyang mereka hingga sekarang.

Photo by Galeri Indonesia Kaya
Karakteristik Kapal  Pinisi

Oke guys, balik lagi soal Kapal Pinisi. Kapal kayu tradisional ini memang handmade alias buatan tangan. Dan menggunakan layar serta hembusan angin sebagai penggeraknya (jaman dahulu belum menggunakan mesin sebagai penggerak kapal). Ditengah kapal terdapat 2 buah tiang yang tingginya mencapai 35 meter, dengan 7 buah layar jenis Sekunar yang terpisah-pisah dari depan sampai belakang.

Photo by Galeri Indonesia Kaya

Kapal ini berukuran cukup panjang. Yakni 15-40 meter, tergantung dari si pemesan. Dan dibuat secara sederhana dengan menggunakan tangan-tangan ahli sebanyak 10 orang yang dipimpin oleh 1 orang. Adapun kayu yang digunakan untuk membuat kapal ini adalah kayu jati atau kayu besi. Ohya, proses pengerjaannya memakan waktu selama 1 sampai 2 tahun. Omaigattttt lama juga ya.

Hasil Kebudayaan Yang Membanggakan

Nah, udah tau kan tentang Kapal Pinisi nan megah ini. Dan tentu saja, sebagai hasil daripada kebudayaan, pembuatan Kapal Pinisi disertai dengan upacara adat masyarakat setempat. Mulai dari pemilihan kayu, penebangan, awal pembuatan, sampai peluncuran ke perairan, semua tak lepas dari upacara adat. Hal ini dimaksudkan agar kapal yang dibuat bisa berfungsi sampai lapuknya kayu dan selamat selalu ketika berlayar di lautan bebas.

Photo by Galeri Indonesia Kaya

So, udah tau kan sekarang kalau Suku Bugis Makassar terkenal ahli kelautan sejak beratus-ratus tahun lalu. Selain ahli dalam membaca navigasi alam saat berlayar, mereka juga ahli dalam membuat alat transportasi sendiri, khususnya Kapal Pinisi.

Photo by Galeri Indonesia Kaya

Dan yang lebih uniknya lagi, besarnya ukuran, perhitungan, desain kapal, tidak tercatat sama sekali dalam bentuk tulisan atau dokumentasi. Tetapi, semua pengetahuan tersebut hanya tersimpan di kepala sang Punggawa dan diturunkan selama beratus tahun lewat lisan. That’s why, Bulukumba mendapat julukan sebagai Bumi Para Ahli Pembuat Perahu. 

Ref : http://www.gocelebes.com

Hits: 2142

fairytalekiky

Menulis adalah caraku melukiskan pikiran, perasaan, serta gairah jiwa.
Dan tulisan-tulisan inilah yang akan menandakan bahwa aku pernah ada dan melintas di bumi ini.

Baca Artikel Lainnya