“Santailah dulu sejenak kawan ku, tinggalkan lah semua masalahmu. Bisik pasir debu dan ombak, temani semesta membiru.. dengarlah, pantai memanggilmu..”
Halo kalian para penikmat santai-santai di pantai, udah sering denger kan penggalan lagu di atas? Soundrack film Ku lari ke Pantai dari RAN ini mewakili perasaan kita banget yang rindu liat luasnya laut biru, rindu denger suara ombak yang bikin kita lupa sejenak akan penatnya kerjaan, kuliah atau masalah hidup. Juga demi nemenin para tuna asmara move on dari kegalauannya, kami dari Komunitas Backpacker Jakarta mengadakan trip ke pulau yang konon dijuluki miniatur Nusa Penida, Pulau Sangiang-Banten, untuk ke 13 kali.
Trip kali ini cuma sehari atau biasa disebut One Day Trip (ODT) pada Sabtu, 6 Oktober 2018 dan digawangi oleh Alwi dan saya sendiri. Kita pergi dengan 25 peserta, dan biaya sharecostnya cuma Rp223.610 untuk member BPJ dan Rp233.610 untuk non Member BPJ. Meeting point atau titik kumpulnya sendiri, di salah satu supermarket Simpang Cilegon.
Untuk sampai ke Simpang Cilegon, kita bisa naik Bus jurusan Merak lalu minta diturunkan di Simpang Cilegon yang ditandai dengan adanya Landmark kota Cilegon. Dari Jakarta kami berangkat sekitar pukul 10 malam dan tiba di Simpang Cilegon pada pukul 01.00 dini hari. Dilanjutkan dengan istirahat dan makan sambil menunggu angkot menjemput. Pukul 02.00 kami lanjutkan perjalanan menuju Dermaga Paku Anyer menggunakan angkutan kota atau angkot. Perjalanan menuju dermaga menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam hingga sampai di pukul 03.00 dimana kami langsung istirahat menunggu pagi tiba.
Pukul 07.20 semua peserta telah siap menyebrang ke Pulau Sangiang menggunakan kapal kayu kecil. Setelah diawali dengan briefing singkat dan doa bersama, satu persatu peserta menaiki kapal. Estimasi perjalanan menuju pulau Sangiang kira-kira 1 jam. Kami tidak langsung merapat ke pulau namun langsung menuju salah satu spot snorkling terbaik disana. Air laut yang jernih memungkinkan kita dapat melihat langsung terumbu karang di bawah laut yang indah dengan ikan-ikan kecil berwarna-warni yang berenang di sekitarnya.
Pulau Sangiang sendiri memang terkenal dengan warna lautnya yang biru tosca. Indahnya tak pernah jenuh untuk dipandang. Pulau Sangiang atau Sanghyang merupakan sebuah pulau kecil di ujung barat pulau Jawa dan terletak di selat sunda. Dulunya merupakan cagar alam namun pada tahun 1991 diubah menjadi wisata perairan dengan luas total 720 Ha. Pulau Sangiang tidak hanya dikenal dengan pemandangan bawah lautnya yang indah, namun juga memiliki perbukitan dan pantai yang tak kalah menawan. Kami pun tak sabar untuk menjelajah bagian lain dari pulau tersebut.
Puas menikmati bawah laut, pukul 11.30 kami merapat ke pulau dan beristirahat di saung peristirahatan. Setelah beristirahat dan makan siang, sekitar pukul 13.30 kami mulai trekking menuju Gua Kelelawar dengan jarak tempuh sekitar 40 menit. Tiba di Gua kelelawar kami gunakan untuk berfoto ria dengan latar gua dan kelelawar yang bergelantung dan berterbangan di sekitar gua.
Lalu kami lanjutkan trekking sedikit menanjak ke Bukit Begal. Hamparan birunya laut dan hijaunya perbukitan menyuguhkan pemandangan menakjubkan. Bagian pulau ini yang menjadi ciri khas pulau sangiang, sang miniatur nusa penida, Bali. Setelah puas berfoto dan menikmati sejuknya angin dari puncak bukit, kami melanjutkan perjalanan ke Saung Tungku, Tebing Harapan dan menjelang sore kami akhiri perjalanan dengan bersantai di Pantai Sepanjang.
Waktu meunjukkan pukul 16.30 kami kembali ke saung peristirahat guna membereskan barang bawaan dan bersiap untuk kembali ke Dermaga Paku Anyer. Pukul 18.00 kapal pun sudah merapat di dermaga. Kemudian kami istirahat sejenak sebelum naik angkot kembali ke simpang Cilegon. Perjalanan kali ini diakhiri dengan makan malam bersama di warung lesehan di sekitar simpang Cilegon kemudian mulai naik ke bus yang membawa kami kembali ke Ibu Kota. Trip selesai.
Author: Emma @backpackerjakarta14
Views: 290