Hello Warga BPJ Lovers,
Kembali bersama aku dan BackpackerJakarta dalam menjelajahi pemandangan alam yang indah tanpa harus ribet so bisa dibilang ini healing tipis-tipis-lah ya.
Kemarin (22 Juni 2024) baru saja ODT Gunung Galunggung dan Kampung Naga part 34 dengan CP yang bernama Gloria dan Elsha, lalu biaya sharecost sebesar Rp.226.226 dengan mepo yang sama di Sekretariat BackpackerJakarta.
Lalu perjalanan dimulai pukul 00.00 WIB menuju Tasikamalaya, dan sampai pada pukul 07.30 WIB di Kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung. Setelah prepare, akhirnya pukul 08.00 WIB kami memulai untuk menaiki anak tangga dimana kami memilih tangga kuning sebagai awal-nya, dan turun melalui di anak tangga biru.
Gunung Galunggung mempunyai ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Gunung Galunggung terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dimana untuk mencapai bibir kawah Gunung Galunggung, dibangun dengan 2 jalur alternatif yaitu melalui anak tangga barwana kuning atau anak tangga berwarna biru.
Gunung ini memiliki 2 puncak yaitu Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuticanar, kedua puncak tersebut dapat dijangkau dengan cara mendaki anak tangga melalui jalur yang tersedia. FYI jumlah anak tangga berwarna kuning itu sebanyak 620, sedangkan anak tangga biru sebanyak 510.
So jadi pastikan yaa mau dimulai dari mana nih tangganya, bisa naik dari tangga kuning lalu pulang di tangga biru, atau pulang-pergi juga bisa banget hanya di tangga yang sama, tapi jangan lupa hanya parkirnya saja yang berbeda ya tiap anak tangga.
Lalu untuk viewnya sendiri, jika kamu ingin segera sampai di tulisan Galunggung Eruption maka kamu lebih dekat jika menaiki-nya melalui anak tangga berwarna kuning.
Sedangkan jika kamu ingin melihat Bendungan Kawah Gunung Galunggung maka melalui anak tangga berwarna biru sehingga jaraknya tidak jauh dari tangga tersebut.
Kedua tangga tersebut memperlihatkan pemandangan diatas yang sama saja, namun hanya letak-nya saja yang sedikit berjarak dari target apa yang mau kita lihat pertama saja, tapi sebaiknya kamu melewati 2 anak tangga sekaligus ya seperti naik dari anak tangga kuning dan turun dengan anak tangga biru maka kita akan mendapatkan double view pemandangan yang super ciamik.
Lalu diatas Puncak Galunggung juga tersedia banyak warung, so eassy ya kalau capek, dan laper aman ada warung guys. FYI bagi kaum mager yang pengin udahlah sat set aja langsung sampai diatas puncak juga bisa, tersedia ojek pangkalan dari bawah anak tangga nantinya yang akan mengantarkan kita sampai puncak dengan menggunakan ojek motor.
Sepertinya kalau tidak berubah, tarif sebesar 25.000 rupiah untuk sekali perjalanan, apabila saat turun juga ingin menggunakan jasa ojek, maka tarifnya menjadi dua kali lipat ya. Mohon untuk ditanyakan terlebih dahulu ya gais sebelumnya dan dinego haha.
Selama perjalanan mendaki anak tangga ini tidak akan rugi lho karena di kanan-kiri ditemani pemandangan hijau berupa tanaman dari berbagai ragam jenis tanaman yang menemani perjuangan mencapai puncak, so usaha menapaki anak tangga serasa terbayarkan rasanya.
Setelah semua puas diatas puncak, kami turun kebawah kembali dan segera berpindah tempat ke destinasi terakhir yaitu Kampung Naga, estimasi dari Galunggung ke Kampung Naga sekitar 1jam-an ya.
Kami tiba di Kampung Naga, lalu kami diantar oleh warga lokal yang menjadi guide kami sambil menjelaskan sejarah/adat istiadat di Kampung Naga ini. Kami diantarkan mengelilingi perkampungan naga bawah yang masih sangat kental dengan suasana kehidupan yang masih belum mengenal ada listrik.
Kampung Naga, adalah dari sekian kampung-kampung adat yang ada di Jawa Barat. Kampung Naga yang menghubungkan daerah Garut dan Tasikmalaya.
Kampung Naga berada di lembah dengan ketinggian 488 mdpl. Pemandangan kampung disini masih sangat khas pedesaan, mulai dari persawahan, empang, bukit, sungai, dan hutan Kawasan permukiman di sini pun menjadi pemandangan unik karena sudah jarang terlihat rumah dengan bentuk tradisional. Lalu sepanjang perjalanan masuk ke kampung-pun akan disuguhi pemandangan indah, termasuk ketika melewati 444 anak tangga.
Penduduk Kampung Naga beragama islam, di samping masih memegang teguh adat istiadat yang secara turun-menurun berasal dari nenek moyang mereka, misalnya mengenai larang masuk ke hutan kramat. Dimana pelanggar aturan akan dikeluarkan dari Kampung Naga.
Kami sangat menyimak penjelasan tersebut dengan baik, di sini emang masih belum banyak berubah dari struktur nya, karena mereka tidak perna melakukan pembangunan apapun lagi jadi hanya memperbaiki jika itu sudah mulai rusak.
Rumah-rumah disini memanjang dari timur ke barat atau sebaliknya, sejalan dengan alur matahari. Bentuknya adalah rumah panggung kayu, berpondasi batu, berdinding anyaman bambu berlapis kapur putih, lantai dari papan kayu, serta beratap segitiga dari ijuk hitam pekat yang membentuk julang ngapak atau sayap burung mengepak.
So buat kamu yang mencari sentuhan autentisitas budaya Indonesia, Kampung Naga tempat yang tidak boleh terlewatkan.
apa kamu tertarik untuk mengunjungi Kampung Naga, oke cukup sekian dan terima kasih semuanya. Sampai bertemu dicerita selanjutnya. Salam BackpackerJakarta ❤️
*ABSENSI PESERTA ODT GN GALUNGGUNG & KP NAGA #34*
1. Yugo#45 👦🏻
2. Dwi #46
3. Bams #22
4. Esther #39
5. Fina #46
6. Rahma #NM
7. Yuri #18
8. Hasan #43
9. Erik #KLari
10. Melinda #NM
11. Widy Haryanti #NM
12. Dicki #31
13. Desi#5
14. Wahid#NM
15. Yuni #NM
16. Ikhsan #NM
Views: 181