Keeksotisan Benteng Somba Opu, Sulawesi Selatan

Benteng Somba Opu adalah salah satu lokasi wisata yang tak bisa kalian abaikan. Sebab banyak nilai sejarah yang tersimpan pada sisa-sisa bangunan benteng tersebut. Benteng ini berada di sisi selatan tak jauh dari pusat Kota Makassar. Benteng ini memiliki keunikan yang berbeda dengan benteng lain yang ada di seluruh nusantara ini.

Foto : Raddien

Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan. Benteng Somba Opu ini adalah saksi sejarah dari berbagai kegigihan Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan kedaulatan negerinya bersama dengan rakyatnya.

Benteng ini terletak di Jl Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Jaraknya sekitar enam kilometer sebelah selatan pusat Kota Makassar. Saat ini, Benteng Somba Opu berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan.

Para pengunjung dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.

Foto : Wijanarko

Di sana hanya terlihat sisa-sisa dari benteng tersebut yaitu berupa tiga buah bastinon. Bastion itu berada di sebelah barat daya, tengah, dan barat laut. Yang terakhir ini disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia. Namanya Meriam Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan diameter 4,14 cm. sampai saat ini, bentuk dari benteng tersebut belum diketahui secara pasti sehingga upaya ekskavasi masih terus dilakukan.

Foto : supernova

Namun, menurut peta yang tersimpan di museum Makassar, bentuk dari benteng ini adalah segi empat. Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri.

Foto : filosofilandak

Ada beberapa bagian bawah dari sisa-sisa benteng ini yang belum tergali. Hal ini bisa dilihat dari terdapatnya patok-patok beton di beberapa bagian. Menurut sejarah, Belanda telah menghancurkan benteng ini setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddini. Selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.

Referensi : http://pengenliburan.com/Deden Supriatna; http://dolandolen.com

Hits: 759

Baca Artikel Lainnya