Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan keindahan alam yang sangat mempesona.
Keindahan alam yang begitu banyaknya berpadu dengan kearifan lokal dan berbagai legenda yang menyertainya seakan menambah rasa penasaran untuk lebih dalam menelusuri dan merasakan keindahan tersebut. Selalu ada lokasi baru yang tidak kalah indahnya yang menunggu untuk ditelusuri keindahannya.
Berbicara mengenai keindahan alam Indonesia yang sangat mengagumkan, maka pernahkah anda mendengar sebuah lokasi yang cukup unik di Bengkulu yang bernama Danau Dendam Tak Sudah? Namanya yang sedikit terkesan seram dan aneh ini sepertinya berbanding terbalik dengan apa yang ditawarkan oleh alamnya. Danau ini sendiri merupakan sebuah cagar alam dengan keindahan alam yang asri dan merupakan rumah bagi beberapa spesies tumbuhan juga hewan langka, meskipun memang dengan nama yang cukup aneh tersebut danau ini memiliki cerita dan legenda yang akan menyertai perjalanan kita menelusuri tiap jengkal keindahan dan sejarah yang tersimpan di salahsatu sudut Bengkulu ini.
Terletak di Bengkulu Utara tepatnya di Kota Curup dan wilayahnya masuk ke dalam tiga wilayah kecamatan sekaligus antara lain, Teluk Segara, Talang dan Selabar.
Terlepas dari segala legenda yang banyak diceritakan oleh masyarakat sekitar, danau ini tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup disukai oleh wisatawan, baik yang berasal dari Bengkulu maupun yang berasal dari luar. Selain dari banyaknya spesies flora dan fauna langka, atraksi lain yang menjadi sajian menarik dari lokasi ini adalah sunset. Ketika sunset suasana sekitar kolam menjadi kelihatan lebih indah, dengan semburat warna keemasan yang terpancar dari matahari akan membuat warna permukaan air danau juga ikut berubah menjadi kemerahan.
Keindahan Danau Dendam Tak Sudah memang sudah terlihat sejak dulu, sebab untuk penetapan cagar alam yang disandang oleh Danau Dendam Tak Sudah ini sudah berlangsung sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda dan seiring waktu luasnya terus bertambah hingga kini mencapai luas 577 hektar.
Referensi by http://ketahui.com
Views: 205