Indonesia memang terkenal dengan negara kepulauan. Kali ini kita akan membahas salah satu pulau uniknya, yaitu Pulau Buaya. Pulau ini berada di Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jangan sampai salah alamat! Terdapat banyak pulau di Indonesia dengan nama yang sama.
Keunikan
Dinamakan Pulau Buaya karena jika dilihat dari kejauhan, bentuknya memang seperti buaya yang sedang tertidur. Tak perlu risau, walaupun dinamakan demikian tetapi tidak akan ada anda temui hewan buaya disekitar wilayah ini. Jadi anda bisa berwisata dengan nyaman.
Keunikan lain dari pulau ini adalah tidak adanya sumber air tawar. Tidak ada sumber air yang bisa digali dikarenakan daratan pulau yang rendah, sehingga air tanah menjadi payau. Kebutuhan air bahkan didapat dari pulau sebelah. Oleh sebab itu muncullah istilah “Ojek Air” yang cukup familiar disana.
Untuk mencapai pulau, memang butuh sedikit usaha lebih. Memang belum ada transportasi langsung sehingga harus beberapa kali transit. Mungkin ini yang menjadi nilai kurang terhadap Pulau Buaya, namun kemudahan akomodasi di sana bisa menjadi penarik minat bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Perjalanan dimulai dari Kalabahi (ibu kota Kabupaten Alor) dengan menggunakan angkot, ojek atau bisa juga menyewa kendaraan menuju Desa Baolang yang merupakan desa terdekat untuk menyeberang ke Pulau Buaya. Selanjutnya, anda bisa menumpangi perahu penduduk atau menyewa perahu nelayan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Disepanjang perjalanan, mata anda akan dimanjakan oleh berbagai terumbu karang yang terlihat di perairan dangkalnya. Namun kita harus berhati-hati dengan arus yang cukup deras.
Di Pulau Buaya ini, anda hanya akan menemukan satu desa yang terpusat di bagian selatan Pulau dan berada persis di pinggir pantai. Penduduknya semua beragama Islam, berbeda dengan penduduk pulau-pulau lain di NTT yang sebagian besar beragama Kristen/Katolik. Itulah sebabnya di pulau ini terdapat sebuah masjid yang menjadi pusat ibadah warga, yaitu Masjid Al Ijtihad. Sikap ramah tampak jelas ditunjukkan kepada wisatawan yang datang berkunjung di wilayah yang besarnya hanya 10 Ha ini.
Pulau Buaya adalah pulau padat penduduk yang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan dan petani. Para ibu-ibu di daerah ini juga berprofesi sebagai pengrajin Kain Tenun Alor yang cukup terkenal itu. Walaupun menggunakan alat tenun sederhana, namun kain yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik. Karena itulah, jangan heran bila anda mendengar ada orang yang berani membayar mahal untuk mendapatkannya. Ini juga bisa dijadikan buah tangan untuk orang-orang terkasih sekembalinya dari pulau ini.
Wisata Bahari
Bicara wisata bahari, daerah ini dikenal dengan pantai pasir putih dengan garis pantai cukup panjang. Air jernihnya menimbulkan degradasi warna biru toska yang menakjubkan di sisi laut yang lebih dalam. Tersedia juga spot bagi para penyelam untuk melihat terumbu karang yang masih terjaga dengan baik. Kepungan pulau-pulau kecil lain yang ada disekitar dan memiliki beragam ketinggian, akan menambah keindahan lanskap pulau ini.
Puas menikmati keindahan alam, Jangan lupa menikmati seafood segar. Diolah langsung dari tangkapan nelayan yang baru merapat ke darat. Mengenai cita rasanya tak perlu anda ragukan lagi.
Sumber: edyraguapo.blogspot.com, ppk-kp3k.go.id
Views: 3420