Selalu ada hal menawan yang kita akan alami dalam sebuah lika-liku kehidupan, salah satunya pendakian. Kali ini saya akan membagikan pengalaman penuh arti dan makna dari sebuah pendakian kecil-kecilan namun tak mudah. Dikisahkan oleh Jelita (@rislitands), member yang juga memiliki hobi menulis.
Ini adalah pendakian bersama warga dari RT 4 Komunitas Backpacker Jakarta. Dilaksanakan pada 07-08 Juli 2018 ke Gunung Papandayan, dengan jumlah peserta 30 orang.
Seperti yang kita yang ketahui, Gunung Papandayan merupakan salah satu Gunung Api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter diatas permukaan laut itu, terletak disekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Let’s move to the story!
Seperti biasa, tim mengawali perjalanan pada malam hari dan berkumpul di Sekretariat BPJ pada pukul 12 malam (kurang lebih karena namanya juga anak trip taulah ya….). Melanjutkan perjalanan dari Jakarta ke kota Garut dengan menempuh jarak 5 jam kurang lebih.
Setelah mencapai pintu Gunung Papandayan, kami memulai persiapan perjalanan pukul 10.00 wib dengan sangat santai dan amat menyenangkan. Bagaimana tidak, kami melakukan pendakian bersama keluarga setelah sekian lama tidak melakukan perjalanan trip gunung. (Asekkkk…)
Perjalanan dimulai dengan menelusuri aspal berbatu dengan santainya. Selanjutnya selang 20 menit, perjalanan mulai terasa menyebalkan dengan banyaknya anak tangga. Kemudian sampailah di titik kawah yang sangat terkenal keindahannya.
Kawah ini adalah sisa letusan gunung berapi yang katanya masih aktif sampai sekarang. Terakhir meletus tahun 2002. Yang paling terkenal adalah Kawah Si Balagadama, dikarenakan kawah terbesar dan bila difoto berwarna keemasan.
Selanjutnya kita menapaki terus-menerus bukit dan hutan, hingga akhirnya sampailah di Pondok Salada. Estimasi pendakian bersama dalam rangka anniversary ini menghabiskan waktu 2,5 jam dengan berjalan santai dan sambil foto pemandangan kanan dan kiri.
Berbagai aktifitas menarik
Nah keseruan pendakian ceria ini, disini nih. Simak ya! Kira-kira apa saja yang bisa dilakukan di Papandayan?
- Masak-masak bersama sekalian dugem alias duduk gembira.
- Foto-foto kece dengan teman sependakian.
- Udara dingin. Saatnya bercengkrama dengan teman di depan perapian.
- Explore dan hunting foto sekitar lokasi camping, yakni Pondok Salada.
- Pesta Milky Way (kalau kamu beruntung, bakalan dapat milyaran bintang nih)
- Berburu Sunrise dan Sunset. Jangan salah, spot foto di Papandayan juga ciamik cantiknya loh.
- Dead Forest atau Hutan Mati yang gak kalah eksotis dari Tegal Alun dan Pondok Salada.
- Berenang-berenang syantik hihihi.
Mari pulang
Selesai semua acara, saatnya bergegas pulang. Semuanya turun dan mengakhiri seluruh perjalanan. Estimasi turun biasanya memang selalu lebih cepat dan kita hanya menuntaskannya dengan waktu 1 jam kurang lebih.Jangan lupa cicipi Cilok Papandayan yang fenomenal.
Perkiraan sekitar pukul 14.00 wib, persiapan pulang ke Jakarta. Tiba pukul 23.00 wib dikarenakan macet parah. Ya, namanya juga weekend.
Just info. Untuk pendakian kali ini, kami kedatangan tamu istimewa. Si kecil nan lincah dan tengil hehe. Namanya Rizqi, anak dari salah satu member RT 4; Kak Nur.
Berikut Harga tiket yang dapat direkap:
- Pengunjung Lokal – 20.000 / 30.000 (weekend)
- Camping Lokal – 35.000
- Kolam Rendam (Pemandian Air Panas) – 20.000 / 25.000 (weekend)
- Menara Pandang – Gratis.
SAYONARA~~~ SAMPAI JUMPA DI PERJALANAN SELANJUTNYA
Salam hangat dari CP unyu 😅
Views: 359