It Is Not The Mountain We Conquer But Ourselves (Edmund Hillary)
Mendengar kata mendaki gunung yang muncul dipikiran adalah rasa lelah, kepanasan, keringetan, sulit untuk membuang hajat, dan lain sebagainya. Banyak yang bertanya mengapa kami tetap mendaki gunung? Jawaban yang diberikan pasti beragam bahkan ada yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Yux cus bareng – bareng mendaki gunung dan temukan jawabannya sendiri.
Kali ini kami dibalut dalam satu tim, Backpacker Jakarta (BPJ) pada tanggal 22 – 27 Agustus 2018 melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Pendakian ini merupakan pendakian Gunung Semeru untuk yang kedua kalinya yang diadakan oleh BPJ. Adapun Contack Person (CP) pendakian kali ini adalah Kak Afri dan Kak Aji dengan Share Cost Sebesar Rp 546,228 untuk anggota BPJ dan Rp 566,228 untuk yang bukan anggota BPJ, dengan meepo di Stasiun Senen pukul 13.00 – 15.00 WIB. Pendakian kali ini diikuti oleh sebanyak 22 orang yang terdiri dari 16 orang anggota BPJ dan 6 orang bukan anggota BPJ.
22 Agustus 2018
Hari pendakianpun tiba, satu – persatu peserta tiba di Stasiun Senen dan sebagian besar peserta sudah masuk ke dalam kereta, tinggal tersisa satu peserta lagi. Harap-harap cemas khawatir tertinggal kereta merupakan perasaan yang dirasakan peserta tersebut dan mungkin bagi sebagian peserta yang lain. Menjelang menit terakhir, peserta tersebut sampai di dalam kereta dan langsung disambut dengan tawa oleh peserta yang lain.
Tepat pukul 15.15 WIB keretapun melaju dengan kencang menuju stasiun Malang. Riuh rendah sudah dimulai ketika kami berada di dalam kereta, tempat di mana sebagian besar dari kami untuk pertama kalinya bertemu dan berkenalan. Obrolan ringan hingga senda gurau membuat kami menjadi lebih akrab satu sama lain dan membuat suasana perjalanan menjadi lebih hangat.
23 Agustus 2018
Rasanya lega sekali, setelah menempuh perjalanan yang panjang nan melelahkan di dalam kereta selama ± 18 jam pukul 08.30 WIB kami tiba di Stasiun Kereta Malang. Suasana stasiun cenderung ramai, banyak orang dan kendaraan lalu lalang di depan stasiun. Segera kami menyewa 2 (dua) angkutan umum berukuran kecil untuk membawa kami serta perlengkapan menuju Base Camp yang terletak di Tumpang.
Perjalanan menuju Tumpang relatif lancar dengan waktu tempuh selama ± 1 jam. Tiba di Tumpang sebagian dari kami segera sarapan dan melakukan re-packing kebutuhan selama pendakian adapun sebagian lainnya mengatur administrasi pendakian. Tidak lupa kami pergi ke Pasar Tumpang untuk memenuhi kebutuhan logistik selama kami berada di Gunung Semeru. Kebutuhan yang kami beli berupa sayur-mayur, bumbu dapur, dan buah-buahan.
Setelah melakukan sarapan, re-packing, dan logistik sudah terpenuhi kami berangkat menuju Desa Ranupani. Kendaraan yang kami gunakan berupa Mobil Jip sebanyak 2 buah. Kondisi kendaraann terbilang baik dan bersih sehingga kami nyaman berada di kendaraan tersebut.
Track yang ditempuh menuju Desa Ranupani berupa jalan yang sudah diaspal, berkelok dan cenderung menanjak. Sepanjang perjalanan baik sisi Kanan dan Kiri terdapat pepohonan yang tinggi dan rindang. Langit biru dan awan putih turut menyertai perjalanan kami .
Pemandangan yang luar biasa indah yang tampak seperti padang ilalang yang sangat luas merupakan pemandangan yang menarik ketika dalam perjalanan menuju Desa Ranupani.
Setelah menempuh perjalanan selama ± 1,5 jam sekitar pukul 15.00 WIB kami tiba di Desa Ranupani. Desa Ranupani berada di ketinggian 2100 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL) dan merupakan salah satu desa tertinggi di Indonesia. Selain itu merupakan desa terakhir menuju pendakian Gunung Semeru. Panorama indah yang disajikan Desa Ranupani berupa hamparan bukit dan danau yang memanjakan mata siapapun yang memandang
Kami bergegas menuju sebuah bangunan yang berukuran tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil. Bangunan tersebut digunakan sebagai Information Center yang dipergunakan untuk melengkapi persyaratan dan mendapatkan informasi seputar pendakian Gunung Semeru
Salah satu kelengkapan yang harus dipenuhi untuk melakukan pendakian Gunung Semeru adalah dengan mengikuti briefing. Briefing dilakukan selama ± 1jam.
Briefing diberikan oleh relawan yang menamakan dirinya Sahabat Volunteer Semeru (Saver). Briefing berisi seputar pendakian Gunung Semeru, seperti: hal-hal yang tidak boleh dilakukan, hal yang boleh dilakukan, dan hal yang harus diwaspadai ketika berada di Gunung Semeru.
“harus berhati-hati terhadap Macan, dia berani kalau satu lawan satu dan termasuk hewan nocturnal, jadi kalau ke mana-mana jangan sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan “ kurang lebih begitu si relawan memberikan salah satu materi briefing.
Setelah mengikuti briefing, kami berkumpul kembali untuk melakukan doa bersama sebelum memulai pendakian. Doa bersama dipimpin oleh salah satu dari kami sehingga berjalan tertib.
Pos Ranupani ke Ranu Kumbolo
.Waktu pendakian dimulai pukul 16.45 WIB. Dari pos Ranupani menuju gerbang pendakian track yang dilalui berupa jalan aspal dan cenderung menanjak dengan waktu tempuh ±20 menit. Menuju pos 1 track yang dilalui berupa tanah padat dan masih landai dengan waktu tempuh ±1 jam.
Menuju pos 2 track yang dilalui tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dengan waktu tempuh ± 1 jam. Menuju pos 3 track mulai sedikit menanjak dengan waktu tempuh ±45 menit. Menuju pos 4 track mulai menanjak dengan waktu tempuh ±1 jam. Setelah menempuh perjalanan selama ±4 – 5 jam kami tiba di Ranu Kumbolo. Segera kami mendirikan tenda, memasak, dan melakukan aktifitas lainnya untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya esok hari.
Seperti inilah tempat tinggal kami pada malam pertama di Gunung Semeru. Hotel dengan berjuta bintang diterangi oleh indahnya sinar rembulan, sederhana namun elegan.
Mau tau keseruan pendakian Gunung Semeru selanjutnya? Nantikan di part berikutnya. Sampai ketemu lagi.
Views: 790