Sebelum membaca Liputan Trip Batam & Bintan bagian ke-2 silahkan baca dulu Liputan Tripnya bagian pertama disini : Liputan Trip Eksplore Batam & Bintan Perdana Backpacker Jakarta
Gedung Gongong adalah destinasi dihari kedua yang kita kunjungi. Gedung Gongong merupakan landmark terbaru kota Tanjung Pinang provinsi Kepulauan Riau. Namanya memang unik, yap itu karena gedung ini berbentuk siput gonggong, salah satu hewan yang menjadi kuliner khas masyarakat Kepulauan Riau.
Gedung Gongong terletak di Kawasan Taman Laman Boenda kota Tanjung Pinang. Taman Laman Boenda sendiri merupakan sebuah taman utama kota Tanjung pinang yang berada ditepian pantai. Tak heran jika Gedung Gonggong langsung menghadap lautan lepas terlebih sore hari pemandanganya sangat indah.
Kami melaksanakan ibadah sholat Ashar terlebih dahulu dimushola dekat Taman Boenda. Setelah berfoto dan berisitirahat menikmati pemandangan dan kesejukan taman terbersit ide untuk menyebrang kepulau Penyengat yang tepat berada didepan Taman Boenda. Memang diintinary Pulau penyengat tidak masuk dalam list destinasi yang kita kunjungi namun banyak yang bilang jika kit ake Tanjung pinang belum mampir kepulau penyengat artinya belum ke Tanjung Pinang.
Akhirnya saya putuskan untuk merubah tujuan terakhir dihari kedua ini yang awalnya ingin kepantai Costarina menjadi kepulau Penyengat. Dengan menaiki kapal nelayan yang selalu beroperasi setiap 10 menit sekali atau jika sudah cukup 15 orang kapal tersebut akan langsung berangkat kami meninggalkan pelabuhan kecil tersebut menuju Penyengat.
Biaya yang dikenakan per orangnya adalah Rp 7.500 sekali menyebrang, cukup murah memang apalagi jarak tempuhnya hanya 15-20 menit saja. Tiba dipulau penyengat sekitar pukul 17.00 sore dan kami segera bergegas menuju icon utama pulau penyengat. Yap tak lain adalah Masjid legendaris yang konon terbuat dari putih telur yakni Masjid Raya Sultan Riau Pulau penyengat.
Tak bisa digambarkan mengenai keindahan arsitektur masjid tua ini. Ornamen melayu dengan warna khas semua bangunan masjid di Riau yakni Hijau Kuning membuat masjid ini begitu artistik. Beberapa teman-teman masu dan melihat sendiri beberapa ruangan bersejarah maupun sekedar berfoto didepan masjid. Disini juga ada alquran yang usianya sangat tua dan masih terjaga dengan baik.
Buat temen-temen yang berkunjung kesini disarankan untuk mengelilingi pulau Penyengat dengan menaiki ojek motor yang didesign khusus sehingga bisa mengangkut 2-3 penumpang. Nah ojek ini akan membawa kita mengelilingi pulau dan melihat beberapa makam-makam kerajaan yang ada di Riau.
Makam-makam yang ada disini ada cukup banyak mulai dari tokoh terkenal seperti Makam Raja Haji Fisabilillah, Makam Embung Fatimah, Makam Raja Ali Haji, makam Raja Ja’afar dan Makam Engku putri. Oh ya semua pemakaman disini free alias gratis jadi tidak akan dipungut biaya lagi.
Ada beberapa kompleks pemakaman dipulau ini sehingga kita harus beberapa kali turun dari ojek motor dan langsung menuju kompleks pemakaman. Sore itu hanya ada kita rombongan dari Bacpacker Jakarta yang masih berkunjung ke area makam. Tidak semua peserta trip Bintan yang iut mengelilingi pulau. Sebagian peserta ada yang memilih menikmati kuliner di pulau penyengat dan sebagian lagi ikut mengelilingi pulau dengan biaya ojek sebesar Rp 50.000, untuk 2 penumpang.
Setelah meilhat makam-makam barulah kita akan diarahkan kedestinasi terakhir dipulau kecil itu yakni Bali Rakyat atau museum atau gedung kesenian Melayu. Bangunan yang berada dikompleks area adat ini begitu unik dan sangat kental dengan nuansa melayu. Tepat didepan balai rakyat ini ada peabuhan kecil yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan stelah mencari ikan.
Balai kesenian adat Melayu ini menjadi kawasan pertunjukan adat wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Penyengat. Area yang cukup luas dengan berbagai bentuk bangunan dan fungsinya ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjung yang datang untuk merasakan bagaimana menjadi seorang Raja dan Putri. Kita bisa menggunakan pakain adat khas Melayu yang biasa dikenakan oleh para Raja dan Putri dimasanya. Sigasana pengantin yang megah akan menjadi latar belakang foto dengan pakaian adat yang kita kenakan.
Biaya sewa pakaian adat ini sangat murah hanya dikenakan Rp 25.000, saja kita sudah bisa merasakan seperti seorang Raja atau pengantin Melayu. Banyak peserta trip yang antusias menggunakan pakaian adat ini. Andai semua daerah wisata bisa melakukan hal ini dan memperkenalkan salah satu budayanya kepada pengunjung pastilah akan sangat menarik dan menambah warna sendiri bagi trip tersebut.
Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 malam yang artinya kita harus segera meninggalkan pulau Penyengat. Kapal yang sudah kita sewa untuk pulang pergi sudah menanti didermaga. Destinasi terakhir hari itu adalah Pulau ini yang artinya kita harus segera menuju penginapan untuk beristirahat. Lokasi penginapan yang cukup jauh membuat perjalanan semakin melelahkan. Rasa lapar sudah tak terbendung lagi dan ingin secepatnya tiba di lokasi penginapan untuk menyantap makan malam.
Satu jam lebih perjalanan menggunakan bus akhirnya kita tiba dipenginapan, sebuah kompleks resort dan apartemen yang ada di Bintan. Wow sepertinya ini baru pertama kalinya Backpacker Jakarta menginap di reosrt atau apartemen atau penginapan semewah Ini. Ada 4 kamar apartemen yang kita sewa dengan biaya yang cukup murah sekitar 100.000, per malamnya. Satu kamar ada 2 ruang atau tempat tidur lagi dan sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti tv, kulkas, lemari, kompor hingga air panas.
Setelah membagi kamar dan membawa barang-barang kita kemudian menuju area tempat makan yang ada dikompleks tersebut. Rasa lapar yang sudah tak terbendung lagi membuat kita cepat menghabiskan makanan yang kita pesan. Waktu sudah menunjukan pukul 22.30 yang artinya semua peserta harus kembali kepenginapan untuk bersitirahat. Hari itu perjalanan sudah berakhir dan kita akan melanjutkan perjalanan dihari berikutnya dan menjadi hari terakhir kita di Bintan.
Minggu 30 Oktober 2017
Pukul 07.30 kami sudah bersiap-siap menuju kawasan Pantai lagoi sebegai destinasi pertama dihari terakhir kita di Bintan. Lokasi pantai Lagoi yang berdekatan dengan tempat kita menginap membuat waktu kita punya cukup untuk berlama-lama bermain dipantai Lagoi. Pantai Lagoi memiliki pasir putih yang terjaga dengan baik. Mungkin karna pantai resort sehingga setiap waktu sellau dibersihkan oleh penjaga pantai.
Di Pantai Lagoi sendiri sebenarnya tak hanya bisa menikmati pasir putih dengan pantainya yang tenang saja tetepi juga ada beberapa wahana yang bisa dicoba sayang karna saat itu masih pukul 08.30 jadi belum dibuka untuk umum. Di Pantai Lagoi juga ada gembok cinta heeee jadi yang pasangan bisa beli gembok dan mengikat cintanya dipantai ini.
Lebih dari 1 jam kita menikmati keindahan pantai Lagoi. Karena hari mulai siang kita beranjak meninggalkan pantai dan menuju destinasi terkahir hari itu yakni Treasure Bay. Destinasi yang menjadi primadona trip Batam & Bintan ini memang sudah dituggu-tunggu. Treasure Bay adalah sebuah kolam raksasa yang merupakan kolam renang terbesar di asia tenggara. Bahkan snagking besarnya kita harus menggunakan kenadaarn motor atau khsuus untuk berkeliling kolam.
Pemandangan seperti sedang berada dipinggir pantai dengan deburan ombak juga dan dilengkapi deretan pohon kelapa dipinggirnya membuat olam renang ini seperti pantai sungguhan. Banyak wahan permainan dan berbagai jenis kendaraan baik di air maupun didarat ada disini. Hotel maupun penginapan yang unik juga banyak tersedia yang tentunya harganya bisa disesauikan dengan kantong kalian.
Oh ya biaya masuk kolam renang raksasa ini sebesar Rp 100.000, per pengunjung. Kami cukup lama berada dikolam renang ini selain menikmati kesegaran airnya juga berfoto bersama dengan dresscode khusus bewarna putih yang sudah kami persiapkan sebelumnya. Sekitar pukul 14.00 sing dan puas menikmati keindahan dan kemewahan kolam renang ini kami memutuskan segera mengakhiri trip untuk segera bergegas pergi menuju pelabuhan dan menyebrang ke Batam yakni pelabuhan Sri Bintan Pura Bintan.
Memang kita telah menjadwalkan penerbangan pulang semuanya dari kota Batam, itulah mengapa kita harus kembali ke Batam. Kurang lebih sekitar 2 jam perjalan menuju pelabuhan Sri Bintan Pura Bintan kami tempuh. Selama di bus perjalanan pulang kami membagikan hadiah dari BPJ Store. Hadiah topi dan cangkir diberikan kepada peserta yang beruntung.
Tiba dipelabuhan kita bergegeas naik kapal karna beruntung saat tiba kapal sudah hendak beranjak pergi jadi kita tak perlu menunggu berlama-lama lagi. Penyebrangan dari Bintan ke Batam ditempuh dalam waktu 1 jaman. Untu kapal umumnya sendiri tersedia setiap 1 -1.5 jam sekali namun untuk hari libur bisa 1 jam sekali. Untuk biaya penyebranganya sekitar 20.000 sekali menyebrang (2017).
Sesampainya di Pelabuhan Punggur Batam kami langsung menaiki Bus yang sebelumnya kita sewa di hari pertama. Bus ini akan mengantarkan kita membeli oleh-oleh sebelum akhirnya ke Bandara Hang Nadim. Sekedar info buat kalian yang mau membeli oleh-oleh bisa dibeli di TOP 100, sebuah pertokoan atau depertemen store yang menjual berbagai oleh-oleh dan kebutuhan sehari. Top 100 bisa kita tuju saat kita menuju kearah bandara jadi kalian tak perlu bersusah payah lagi.
Puas berbelanja di Top 100 sekitar pukul 17.00 kami menuju Bandara Hang Nadim Batam. Tiba dibandara kami berpisah satu sama lainya karena penerbanganya berbeda-beda ada yang malam dan ada yang lebih awal. Beberapa peserta juga ada yang memilih extend untuk menghabiskan sisa liburan mereka di Batam. Trip Eksplore Batam & Bintan berakhir hari itu. Alhamdulilah semua perjalanan berjalan lancar dan semua kembali dengan selamat.
LINK FOTO DOC TRIP BATAM & BINTAN
Rumah adat / masjid pemyengat
https://drive.google.com/folderview?id=0B-zFcBnaIbSeanY2LTEzZkZJWmM
Batam
https://drive.google.com/folderview?id=0B-zFcBnaIbSeYUlsX3Bkak9yeGc
Treasure Bay
https://drive.google.com/folderview?id=0B-zFcBnaIbSeX0JHdmFBei12eUE
Pirush
https://drive.google.com/folderview?id=0B0yhCh3pOm05N0xSRERXWUk2cVU
TESTIMONI PESERTA TRIP
======================
1. Tom BPJ #11 – @tomzstone
2. Tasya BPJ #25 – @tsymrss
Views: 905