Hi gais! Kali ini aku lagi ngga bahas seputar traveling. Tapi, aku mau cerita tentang Presiden Turki, yaitu “Erdogan”.
Jadi, nama aslinya adalah Recep Tayyeb Erdogan.
Beliau seorang politisi Islam dari Negara Turki. Berasal dari keluarga yang cukup sederhana dan hanya berbekal sedikit pendidikan.
Namun kecintaannya yang besar terhadap ALLAH S.W.T dan keimanannya yang kuat, menjadikan kehidupan dan kerja kerasnya dipenuhi keberanian, kemauan keras.
Dan juga kemuliaan yang menjadi semakin menambah keberhasilan-keberhasilan yang beliau raih.
Recep Tayyeb Erdogan, perdana menteri multitalenta pemimpin Negara Turki.
Negara yang sebelumnya penuh gejolak, kemudian menjadi Negara yang memiliki stabilitas ekonomi yang kuat dan mampu bersaing dengan Negara-negara Uni Eropa setelah melewati dua masa kekhalifahan.
Masa kekhalifahan yang pertama adalah Utsmani, dan yang kedua adalah Attaturk.
Pada masa kekhalifahan Attaturk, itu bener-bener beda banget sama masa kekhalifahan yang pertama, Utsmani.
Dan bisa dibilang dimasa kekhalifahan Erdogan iniilah yang ketiga.
Pada masa kekhalifahan Attaturk, sekularisne itu pernah menggurita dan ekstrem, karena pada masa itu, nilai nilai keislaman ditiadakan. Hwaaa serem bangett gaissss.
Sehingga membuat Turki berada dalam kendali otoritarian dan pemimpin yang mabuk dalam kekuasaan.
Thats’s why, Erdogan berusaha meyakinkan rakyatnya bahwa dengan identitas keislaman, Turki bisa mengembalikan kejayaan jaman Utsmani, yaitu kekhalifahan yang tidak hanya kuat dalam segi pertahanan, tapi juga dalam perekonomian.
Pada masa lalu, kekuasaan khalifah Utsmaniyah mampu membuka jalur-jalur perdagangannya diseluruh belahan dunia. Bahkan sampai ke Indonesia.
Sehingga bisa kita lihat bahwa ada sesuatu yang bertentangan di 2 masa tersebut. Dan Turki dimasa Erdogan telah terintegrasi, moderat, setelah sebelumya ekstrem.
Turki ketiga ini, Islami namun moderat. Ia secular, namun moderat.
Ia berkebangsaan, namun tetap moderat. Ia bagian dari barat Eropa, namun tetap moderat. Luar biasa yaaaaaaaaaa ???
Inilah turki. Negeri kekhalifahan Utsmani . Darinya keluar seorang tokoh yang mampu mengubah Turki dari “ the sick man in eurape “ atau eropa yang sakit menjadi Negara mendunia yang sehat.
Turki tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan dalam garis besar politik dan social sebagaimana yang telah dilakukan oleh Erdogan ini sejak masa Attaturk.
Bahkan, orang-orang Turki beranggapan bahwa sejak masa Attaturk, mereka belum pernah melihat sesosok pemimpin sejati seperti Erdogan yang mampu tanpa menembakkan satu peluru ataupun melakukan kudeta.
Ia mampu merobohkan berhala Attaturk yang sangat dijaga oleh instansi militer. Sampe-sampe para sekularis menjuluki Erdogan sebagai “ Islamis Reaksioner “ .
Namun, Erdogan sendiri menjuluki dirinya sebagai “Pemimpin Religius di Negara Sekular“.
Nah ! Lanjut, beliau kan menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 2003, kalian tau nggak ?
Hal pertama yang beliau lakuin adalah menjalin perdamaian, menebar cinta dan kasih saya diseluruh penjuru, mengadakan rekonsiliasi dengan Armenia dan Azerbeijan, sampai menjalin kerjasama dengan Irak dan Iran.
Dia juga nggak lupa sama suku bangsa nya sendiri, yaitu suku Kurdi. Dan masih banyak lagi hal yang beliau lakuin.
Di Arab, sebagian besar sangat menghormati dan kagum dengan kebijakan dan keputusan Erdogan, mereka juga sangat bangga bisa bersaudara dengan Turki.
Karna pada saat itu, Erdogan melarang wilayahnya dijadikan pangkalan militer Amerika pada saat menyerang Irak.
Serta melawan Israel pada saat negeri Zionis itu melakukan agresi militer ke Lebanon tahun 2006.
Sehingga pertanyaannya, kenapa Erdogan berhasil sedangkan sebagian besar pemimpinnya tidak ?
Bahkan dia mampu menyatukan kekuatan cinta, kemuliaan rasa bangga seluruh manusia diberbagai Negara Islam padahal di negerinya aja tuh penuh tantangan dari demokrasi secular ?
Jawabannya..
Karna beliau ini sangat berbeda dengan yang lainnya. Sejak kecil dia memiliki kehidupan dan pendidikan yang berbeda.
Perjuangannya membangun partai AKP juga membuatnya berbeda dengan pemimpin-pemimpin Turki sebelumnya.
Sejak mencintai dan terjun ke politik, tampaklah bahwa dia memiliki cita cita yang akan dibangun demi kemajuan negaranya.
Bahkan pernah pada suatu ketika, Erdogan selalu menyampaikan rasa bangga dengan nila-nilai keislaman dan mengungkapkan prinsip yang dianutnya di depan public.
Prinsipnya yaitu sebagaimana prinsip seorang pemimpin yang bertanggung jawab.
Dia bahkan berani menuding pemimpinnya sebagai pemimpin yang licik dan pembohong sehingga itu sangat mengusik para pemimpin Israel.
Dan dia ngga pernah berhenti mengkritik Israel meskipun Israel mempunyai hubungan diplomatic dengan Turki sejak tahun 1948. Contohnya pada saat konferensi Davos, Erdogan mengkritik perdana menteri Simon Peres habis-habisan.
Dan berkata bahwa Simon Peres lah yang membunuh anak anak dan wanita tak berdosa di Gaza.
Erdogan berbicara didepan para peserta dan mengatakan bahwa konferensi Davos beserta anggota nya adalah pendukung aksi Zionisme Israel dan kejahatan pembunuhan terhadap anak-anak.
Sehingga rakyat Turki sangat bangga dengan prinsip yang diambil pemimpin mereka, Erdogan.
Jadi kesimpulannya,
Recep Tayyeb Erdogan itu contoh politisi dan pemimpin yang tidak larut dalam kekuasaan.
Pelajaran yang sangat berharga dari Erdogan tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yaitu Pemimpin sejati adalah pemimpin yang mampu menciptakan generasi yang akan menjadi pemimpin dikemudian hari.
Dan pemimpin yang selalu memperbaharui urat nadi umatnya dengan keutamaan dan kemuliaan seperti yang dilakukan Erdogan untuk rakyatnya.
Nah.. untuk mengatahui bagaimana Turki mampu menciptakan dan menghasilkan pemimpin yang menjanjikan bagi umat islam, maka kita harus menelusuri kehidupan Erdogan yang menjadi tonggak dan memiliki gaya yang khas dalam memimpin Negara.
Yups, ini dia ceritaku tentang presiden penakluk sekularisme turki.
Anyway, aku terinspirasi dari buku yang berjudul Erdogan “Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki” karya Syarif Taghian.
Views: 82