Curug Cidadap terletak di desa Sunyalangu Banyumas Jawa tenga, dengan mengikuti pa Ajib yang saat ini menjadi Guide kami untuk mengenalkan curug Cidadap Banyumas. Setelah menempuh perjalanan hampir 1,5 jam dengan menyusuri jalanan berliku, menanjak dan kondisi jalan yang baik ahirnya sampai juga kami di desa Sunyalangi, kamipun segera memarkirkan kendaraan di salah satu rumah warga setempat, tentunya dengan meminta ijin terlebih dahulu. Curug Cidadap bukanlah tempat Wisata yang sudah di kelola baik oleh warga maupun dinas pariwisata, jadi untuk dapat menikmati keindahan Curug ini masih gratis.
Perjalanan kami lanjutkan dengan menyusuri perkebunan warga setempat, senyum khas dan keramahan warga kami rasakan saat berpapasan dengan mereka, mereka tak segan bertanya dan mendoakan kami dan berpesan untuk berhati-hati, Kebun yang di Tanami berbagai pohon seperti, pohon mahoni, Kopi, cengkeh dan beragam pohon lainyapun kami tembus. Bebatuan besarpun berseder di beberapa pohon di kebun ini, sepuluh menit berjalan kami harus menit jalan setapak yang kananya jurang,kami harus berhati-hati salah-salah kami terperosok jatuh ke jurang.
Setelah melakukan Treking di perkebunan sampai juga ahirnya kami di sebuah pintu air, Perjalanan di lanjutkan dengan menyusuri sungai, dan sesekali menembus ilalang yang berada di pinggir sungai. Kami harus meloncat dari satu batu ke batu lainya, hal ini yang membuat kami merasa lelah. Terkadang bebatuan besar mengahdang sehingga harus saling membantu untuk melewatinya.
Tak lama kemudian Suara gemuruhpun mulai terdengar, tak lama Curug mulai terlihat dari kejauhan. Suguhan pemandangan indah mengobati rasa lelah kami. Tak sabar rasanya kami menikmati segarnya butiran embuh yang datang dari curug tersebut. segar dan dinginya air sungai sempat saya rasakan di kerongkongan ini, kami segera menuju Curug yang tampak dari kejauhan, tak sabar rasanya badan ini menikmati belaian air Curug Cidadap. Dengan melompat lebih cepat ahirnya sampai juga kami di depan Curug yang memikat ini.
Sebenarnya saat bukan musim kemarau curug ini terdapat dua aliran besar, tetapi saat ini hanya ada satu yang bisa saya nikmati, sedangkan yang satuny adebit airnya sedikit, tetapi tidak mengurangi keeksotisan curug tersebut. curug dengan ketinggian tak lebih dari 30 meter membuat lelah seketika hilang, kesegaran dan kesejukan airnya dapat memberikan ketenangan dalam pikiran saya. Kamipun duduk di bebatuan dan memandang ke pusat aliran curug. Curug ini dihiasi rerumputan di sebbelah kananya serta ada curug kecil yang menghiasi Curug cidadap ini.
Tak seru jika kita ke curug tapi tidak menikmati kesegaran air yang jatuh daru atas, sayapun mulai mendekati curug dan merasakan terpaan dan hembusan embun yang jatuh dari pusat curug, sayapun semakin mendekat, dinginya air mebuat tubuh ini terasa segar, sayapun beredam di sekitaran curug.
Ada satu yang unik di Curug Cidadap ini, ada Ruangan di balik Curug, sayapun mencoba merasakan sensasi berada di balik curug, dengan berjalan melewati sebelah kanan curug saya berhasil berada tepat di belakang curug, sensasi luar biasa yang saya rasakan, sinar matahari yang tepat jatuh menembus air curug ini memberikan sinar pelangi yang begitu indahnya, saya dapat merasakan pelangi berbentuk bulat mengitari tubuh saya. Selain sensasi tesebut butiranbutiran besar menyiram saya dan memberikan kesegaran yang luar biasa. Ruangan di balik Curug ini layaknya seperti mulut gua, ada ruangan kecil sedalam 5 meter yang menembus ke dalam gua, cukup lama saya di sana , sungguh luar biasa curug ini,
Views: 271