Lu suka traveling? Pengen merasakan petualangan sampai pelosok negeri atau ke ujung dunia? Banyak yang menjawab “pengen”; “iya”; “mau”. Tapi, banyak orang berpendapat bahwa traveling itu mahal dan ribet. Sehingga mereka terpaksa memendam hasrat traveling itu.
Padahal seharusnya traveling itu gampang dan menyenangkan. Tiap orang butuh berganti suasana sejenak dan lepas dari rutinitas harian. Sebenarnya, traveling itu nggak melulu mahal.
Mengapa menjadi Backpacker?
- Berpetualang itu menyenangkan.
- Lebih mengenal spot wisata dan kaya pengalaman.
- Menambah banyak teman.
- Backpacker itu murah dan mudah.
- Jalan-jalannya jadi lebih berkesan.
- Penuh tantangan.
- Mendapatkan banyak pelajaran kehidupan.
Petualang sejati bukan hanya mengandalkan fisik semata namun juga pemikiran dan mental baja!
Apa sih backpacker itu? Backpacker itu berkeliling dan berpetualang dengan biaya yang murah atau minim. Pendapat lain menyatakan bahwa backpacker juga bisa berarti suatu perjalanan internasional secara independent.
Seorang backpacker yang sebenarnya tidak hanya seorang yang berwisata dengan menenteng ransel segede gajah yang beratnya bisa berkilo-kilo, arti seorang backpacker lebih dari itu. Dasarnya seorang backpacker adalah seorang Smart Traveler, Smart Budgeting, Smart Adapting, Smart Socializing, Smart Trip Planning, Smart Documenting
That’s dumb ketika kamu hanya menghabiskan waktumu untuk belajar teori. Ingat, traveling berarti learning by doing, karena di perjalanan, kamu akan menemukan hal-hal yang tidak bisa ditemukan di sekolah, bahkan disekolah terbaik sekalipun.
“Destinasi seseorang bukanlah sebuah tempat, melainkan cara baru untuk melihat sesuatu”
“Hidup itu seluas langkah kaki, jelajahi dan jangan takut melangkah, hanya dengan itu kamu bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengan Nya”
“Destinasi seseorang bukannlah sebuah tempat, melainkan cara untuk melihat sesuatu”
8 Manfaat dari Travelling di kehidupan kamu sehari-hari:
- Menjadi pribadi yang baik dalam bersosial
- Menjadi karakter yang lebih percaya diri
- Menjadi pribadi yang lebih beradaptasi
- Membawa kita menuju petualangan yang lain
- More easy going
- Mengurangi banyak kebutuhan berlebihan
- Menjadi pribadi yang lebih berwawasan
- Kita menjadi lebih bahagia
Persiapan penting untuk menjadi backpacker:
- Merencanakan destinasi tujuan
- Apa yang ingin di lakukan di sana
- Mencari informasi tempat yang dituju
- Persiapkan persyaratan administrasinya
- Cek kondisi alam
- Persiapkan akomodasinya
- Budget dan sumber pendanaan
- Perhatikan barang bawaan yang dibawa
- Perhatikan kondisi fisik
Mungkin kamu belum menyadari bahwa perjalanan yang dilakukan hampir sama saja dengan kuliah yang kamu peroleh di bangku universitas. Bedanya, pelajaran hiduplah yang akan kamu peroleh, bukan teori kalkulus, statistika, metode penelitian, atau microteaching.
Paling tidak banyak hal yang bisa diceritakan tentang apa yang kamu tahu tentang apa yang tidak mereka tahu.
- Kamu Lebih Mengerti Karena Pernah Merasakannya Sendiri
“Inilah esensi yang dirasakan apabila kamu turut serta menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat, empati lah yang kamu dapatkan lebih dari hanya sekedar menikmati keindahan suatu tempat lewat program televisi tentang traveling”
- Keluar Dari Zona Nyaman Untuk Menjadi Pribadi Yang Berbeda
“Percayalah, keluar dari atap rumah akan mengubah diri kamu menjadi seseorang yang berbeda, lebih baik tentunya”
- Telah Menjadi Seekor Kecoa
“Kamu juga akan paham kalau kehidupan tidak seramah yang kamu bayangkan. Sekarang tinggal kamu kaitkan saja dengan kecoa, maka kamu akan tahu kenapa traveler bisa survive seperti kecoa”
- Pengorbanan Menjadi Pilihan Untuk Mendapatkan Sesuatu Yang Lebih
Di kala teman-teman lain makan siang di restoran junkfood ternama di Indonesia, maka kamu lebih memilih makan di sebuah warung sederhana atau memasak Itulah salah satu pengorbanan kecil yang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman luar biasa.
“Apabila kamu pernah merasakan berkorban seperti ini, kamu bisa berbangga karena kamu termasuk golongan orang yang memiliki tujuan minimal untuk passion kamu”
- Kepribadian Jauh Dari Kata “Asosial”
Suka bergaul dan bercengkrama dengan orang-orang baru di perjalanan maupun penduduk lokal sudah menjadi cap yang melekat dalam diri pejalan. kamu tidak pernah merasa kesepian walaupun sedang menjajal menjadi seorang solo traveler.
“Kamu tidak pernah merasa kesepian, selalu ada kesempatan berbincang dengan sesama traveler di bangku kereta api, entah berbagi cerita maupun berbagi tips untuk tujuan destinasi”
Views: 100