Mengexplore kepulauan Derawan always be everyone’s dream…
Siapa sangka, kemarin yang tepatnya pada tanggal 25 sampai 28 Maret 2017, kami dari komunitas Backpacker Jakarta untuk pertama kalinya mengexplore kepulauan Derawan.
Dengan biaya sharecost sebesar Rp 1.400.000,-/orang diluar tiket, perjalanan inipun diikuti oleh 17 orang peserta dan untuk lokasi meeting point nya sendiri di Bandar Udara Kalimarau (BEJ) pada pukul 12.20 siang. Perbedaan waktu disini adalah 1 jam lebih cepat dibanding dengan waktu Jakarta.
Oh iya, perjalanan ini dikoordinasi oleh kami bertiga yaitu Aga @semutt_item; Febe @febe_shinta dan Adhie @tengkuahiet
Sabtu, 25 Maret 2017
Hmmmm….. Untuk sampai ke Derawan tempat dimana kami akan bermalam selama 3 hari kedepan tidaklah mudah! Kenapa ? yupz karena untuk sampai kesana kami harus melalui perjalanan darat menggunakan mobil yang sudah kami sewa sejak awal sebanyak 3 buah akan mengantarkan kami terlebih dahulu ke Pelabuhan Tanjung Batu tempat titik start untuk menuju Pulau Derawan. Perjalanan yang ditempuh pun tidaklah sebentar, melainkan kami membutuhkan waktu kurang lebih 2.5 sampai 3 jam untuk tiba di pelabuhan sesuai dengan kecepatan mobil masing masing.
Tanpa terasa, kami semuapun tiba di Pelabuhan Tanjung Batu. Setelah meluruskan badan dan sholat bagi peserta yang menjalankan, kamipun ready untuk segera nyebrang menuju Derawan. Yeay!! can’t wait again! All of us very excited.
Untuk nyebrang ke Derawan, kami membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit mengunakan speedboat yang sudah kita sewa selama 4 hari kedepan. Nah, selama disana kami akan di temani oleh Pak Rudi alias Kang Kapal ( Boat Garuda ) yang akan mengantarkan kita ke destinasi yang sudah kita rencanakan diawal. Semoga tidak meleset ya gaes! Amin.
Ok, this is first day in Derawan island we just enjoy the view because it was evening. Setelah itu kami mulai masuk ke kamar masing masing yang sudah ditentukan oleh Cepe dengan posisi 1 kamar terdiri dari 3 – 4 orang. Untuk total kamar sendiri ada 6 dengan posisi 3 didepan untuk perempuan ( menghadap pantai ) dan 3 dibelakang untuk laki laki ( menghadap jalanan ).
Setelah rehat sejenak, dan membersihkan diri serta sholat magrib, para peserta mulai menyebar untuk mencari makan malam setelah itu istirahat karena besoknya kami semua akan segera mengexplore kepulauan Derawan.
Minggu, 26 Maret 2017
Finally the day was coming!! Tepatnya pukul 11.30 dengan ditemani oleh rintik hujan gerimis tidak mengurungkan niat kami untuk tetap berangkat menuju destinasi pertama yaitu Pulau Gusung. Pulau ini sangat unik. Mengapa ? ini dikarenakan ada gundukan pasir ditengah tengah pulau ini, sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi pulau ini. Dan untung nya adalah, rombongan kami adalah orang pertama yang tiba sehingga kami menyebutnya seperti pulau pribadi. Sesaat setelah mengambil banyak foto, hujan pun reda! sangat bersyukur bukan! bahkan hingga kami tiba kembali di Derawan cuaca sangat mendukung.
Tanpa menghabiskan banyak waktu, kami menuju ke destinasi berikutnya yaitu Pulau Sangalaki. Hmmm… apa ya keunikan dari Pulau ini ? Sebenarnya, disini kami mencari spot Manta, tapi karena kondisi ombak saat itu lumayan tinggi sehingga kami batal untuk berenang dengan manta. Disatu sisi, dipulau ini juga terdapat banyak anak penyu yang dirawat oleh penjaga disana, yang dimana saat anak penyu tersebut sudah memiliki cangkang yang kuat, maka akan dilepas ke laut. Oh iya, disana kami tidak menghabiskan banyak waktu, sekitar 30 menit disana kami sudah kembali ke kapal menuju destinasi berikutnya. Mengingat masih banyak yang harus kami kunjungi.
Berhubung lokasinya saling berdekatan, kurang lebih 20 menit kami semua sudah tiba di Pulau Kakaban. Dipulau ini terdapat sebuah danau yang berisi banyak ubur ubur. Binatang lucu ini memiliki karakter yang bisa disentuh karena tidak menyengat dan beracun. In there, you can swim, play, touch and take a pic with jellyfish. Di lokasi ini kami lebih menghabiskan banyak waktu karena di sini kami sekalian makan siang.
Setelah puas di Kakaban, kami lanjut menuju destinasi berikut nya yaitu, Goa Haji Mangku. Goa ini merupakan kolam alami yang berada di dalam gua yang aliran airnya masih nyambung ke laut. Disini, kalian bisa menguji adrenalin dengan melompat dari ketinggian 4 meter ke dalam kolam alami sedalam kurang lebih 15 meter. Oh iya, untuk yang mau melompat di air yang jernih sejuk nan biru ini, dipastikan kalian harus memperhatikan titik mana kalian harus mulai melompat dan harus mendarat di sebelah mana. Karena, kalian tidak boleh lompat melalui sembarang tempat dan asal nyebur, karena banyak bebatuan karang di dalam air yang cukup tajam. Tidak lupa juga selama disana kami membuat video ucapan selamat ulang tahun untuk komunitas kami yang ke 4 menuju Backpacker Jakarta Juara.
Sunsetpun sudah hampir muncul, kami semua kembali bergegas pindah ke lokasi terakhir yaitu Pulau Maratua. Untuk sampai kepulau ini, kalian juga bisa melalui Tarakan atau via pelabuhan Tanjung Redep setelah turun di Bandara Kalimarau, Berau. Pulau Maratua itu bak surga, karena menyajikan hamparan laut birunya yang membuat siapa saja terkagum. Senja di Maratua juga sangat indah. Suasana hening serta deburan ombak yang mulai menyapu secara bergantian serta air laut yang pasang menawarkan sensasi yang berbeda daripada pulau yang lain. Nah, pulau ini sekaligus menjadi destinasi terakhir pada hari ini dan kami bersiap kembali ke Derawan untuk beristirahat.
Senin, 27 Maret 2017
Hari ini berbeda daripada hari yang lainnya. Mengapa ? karena ini merupakan hari terakhir kami mengexplore kepulauan Derawan. Tepat pukul 05.00 pagi ditemani gerimis, kami siap berangkat menuju dermaga dimana tempat whaleshark ( hiu tutul ) berada. Tapi, apa daya, kami sudah mengunjungi lebih dari 10 dermaga bahkan di dermaga terakhir kami berhenti hingga jam 09.00 pagi masih tidak ada titik terang kedatangan whaleshark walaupun sudah dipancing menggunakan ikan kecil sebagai umpanpun masih tidak membuahkan hasil. Sehingga kami sudah hopeless dan pindah ke destinasi lain.
Next, tanpa menghabiskan banyak waktu, kami mengunjungi Pulau Manimbora. Pulau Manimbora atau Pulau Spongebob ini bentuknya persis seperti Bikini Bottom tempat tinggal tokoh cartoon spongebob squarepants. Pulau ini terpencil dan tidak berpenghuni. Di sekelilingnya hanya ada pantai berpasir putih, ombak kecil bergulung di hamparan air berwana biru tosca yang membawa pandang jauh ke batas langit. Jika kalian mengelilingi pulau ini, kalian akan melihat banyak tulang belulang kepala, rusuk, kaki berserakan, lalu makam. Lantas, setelah melihat itu, apa yang ada dipikiran kalian ? Imaginasi kalian pasti akan sampai hingga bahwa itu adalah korban pembunuhan yang jasad nya dibuang kepulau terpencil itu. Intinya, apapun yang ada diimaginasi kita, pasti kalian menyadari bahwa tulang belulang itu sebelumnya adalah bagian dari sebuah keluarga, memiliki nama, bahkan profesi, itu semua akan menjadi rasa iba di benak hati kita ditengah tengah perasaan mistis saat itu.
Tapi semua imajinasi kalian akan buyar setelah kalian tahu bahwa tulang tulang, nisan serta kuburan itu adalah milik masyarakat Balikukup yang merupakan sekelompok suku Bajau yang terletak di sebrang Pulau Manimbora. Tulang tulang tersebut bukan lah tulang hasil koban kejahatan atau cerita mistis lainya seperti yang ada diimaginasi kalian, melainkan tulang belulang itu berasal dari pusara terbongkar akibat dampak abrasi pantai. Dan manimbora sendiri memang merupakan tanah perkuburan masyarakat Balikukup.
Kami tidak menghabiskan banyak waktu disana, kami segera meninggalkan Pulau Manimbora dan menuju destinasi terakhir yaitu Labuan Cermin. Untuk sampai ke Labuan Cermin, kami membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Danau Labuan Cermin ini terletak di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-biduk, Kalimantan Timur. Perjalanan cukup jauh sejak tadi pagi, bahkan rasa lelah akan segera terobati begitu melihat keindahan yang ada pada Danau Labuan Cermin ini. Pemandangan di sekitar Danau sangat menenangkan terlebih dikelilingi oleh pepohonan rimbun yang membuat suasana sangat teduh. Nah, disini kami lebih makan banyak waktu, tetapi tetap saja pukul 15.00 kita sudah bergegas keluar dari Labuan dan bersiap menuju Derawan lagi. Mengapa demikian ? karena perjalanan dari Labuan menuju Derawan membutuhkan waktu 3 jam perjalanan.
Setelah membaca cerita dari awal hingga labuan cermin, pasti yang ada dibenak kalian adalah rasa lelah, karena dari kemarin hingga hari ini naik turun kapal, berendam air tawar dan air asin, serta baju yang dipakai dari basah hingga kering membuat kami saat sampai di homestay langsung beristirahat dan ada sebagian yang nonton televisi di ruang tengah.
Nah, sekitaran jam 21.00, kami mulai kembali keluar dari kamar untuk bakar ikan dipinggir pantai sebagai penutup perjalanan kami, karena besok kami akan kembali ke Bandara. Mungkin karena perjalanan kami tadi sangat menguras tenaga, kami tidak berlama lama untuk membakar ikan lalu dilanjutkan dengan beristirahat.
Selasa, 28 Maret 2017
Tak terasa yah udah pagi ajah, sebagian dari kami memilih untuk kembali snorkling di pagi hari dan sebagian lagi memilih untuk keliling Derawan dengan menyewa sepeda. Tapi disamping itu kami juga tidak bisa berlama lama. Setelah membereskan semua perlengkapan serta barang bawaan, kami keluar dari homestay pukul 10.30 dan menuju pelabuhan Tanjung Batu kembali dan menaiki mobil menuju Bandar Udara Kalimarau.
In short, kepulauan Derawan dan sekeliling nya itu indah banget, dan masih banyak lagi tempat yang bisa kita kunjungi. Nah, jika kita sudah tahukan bahwa Derawan itu indah, and you can feel that the natural beauty is priceless, so jagalah keindahan itu!! Harapan kedepannya, semoga kepulauan Derawan dapat terus berkembang dan keindahan nya dapat terus terjaga sampai ke generasi kita berikutnya. Thank you so much friends for your cares, coorperation and thank you for @backpakerjakarta!
Nur Khotimah
Dora
Tias
Fani
Ayiek
Belia
Fenny
Angel
Aga
Nicolas
Heru
Sutrisno
Febe
Sidik
Fajar
Opi
Sinta
Hery
Adhie
Kholis
Views: 2535