Chapter 2 : Liputan Trip Pendakian Perdana Gunung Kerinci, Gunung Hulu Sangir dan Danau Gunung Tujuh, Jambi

17 September 2017

Tek tok tek tok…
Jam 02:00 dinihari pun tiba, kami semua sudah bangun dan bersiap untuk summit. Tepat pukul 03:00 dengan semangat serta kebersamaan yang saling bahu-membahu, kita summit attack ditemani dengan hawa dingin dan angin yang terasa sangat menusuk.

Disinilah semua sisa-sisa tenaga kami dipertaruhkan. Niat, tekat, usaha, harapan, dan doa, semuanya menjadi satu dalam harapan dan keyakinan kami agar bisa mencapai puncak. Perjalanan dari Shelter 2 Bayangan menuju Shelter 2 berhasil menguras tenaga kami selama 30 menit.

Menuju Shelter 3

Sesampai di shelter 2, semua dikumpulkan kembali untuk di brief menuju shelter 3; “semangat guyssssss, lorong ini sudah menanti manja untuk dilintasibegitulah sedikit penggalan breafing singkat kami. Tenaga kembali kami keluarkan mengingat trek yang ditawarkan tidak kalah extrime dengan perjalanan menuju Shelter 2. Jarak antara Shelter 2 ke Shelter 3 hanya 550m saja, tapi tracknya sudah mulai memasuki kemiringan  65 – 80 derajat membuat kami harus meraba-raba akar pohon yang akan menjadi tumpuan kami.

Menuju Shelter 3

Track menuju Shelter 3 rata-rata jalur air yang sangat sempit dan mendominasi track ini, langkah kaki kami sangat terbatas sekali untuk melewati jalur air yang dalam dan sempit, terkadang kami melewati pinggiran jalur air untuk bisa tetap berjalan, namun sama saja karena ada akar pepohonan yang menjadi penghambat gerak kami. Medan yang sangat licin memungkinkan kita tergelincir dan terjatuh jika gak berhati-hati. Disinilah kami mulai merasakan sensasi dengkul ketemu dagu, track yang sangat menuntut kesabaran bagi siapa saja yang melewatinya, tetap bersabar dan tetap semangat.

Sesampainya di Shelter 3 (Batas Vegetasi), kami masih harus menunggu sampai semua peserta benar-benar lengkap dan melaksanakan ibadah sholat shubuh. Hawa dingin serta hembusan angin pagi terus membelai kami dengan lembut.

Shelter 3 (Batas Vegetasi)
Shelter 3 (Batas Vegetasi)

Cahaya lampu dikota sekitaran Jambi menambah semangat kami untuk terus melangkahkan kaki menuju atap Sumatera. Hawa dingin yang menembus tulang tak lagi kami hiraukan, karena tekat kami untuk menapaki atap Sumatera sudah bulat, kaki kami terus melangkah meskipun dengan sangat berat karena fisik kami yang benar-benar terkuras oleh medan dan track yang begitu sulit dan curam. Sisi lain dari track ini didominasi juga oleh bebatuan besar dan sangatlah membantu kami dalam melangkahkan kaki agar tidak mudah merosot kebawah.

Track yang kami lalui setelah batas vegetasi hanya ada pasir dan batu dengan kemirigan sekitar 80 – 85 Derajat, dan kaki kami terus melangkah, sesekali kami break untuk istirahat sejenak. Track yang menanjak dengan pijakan pasir dan batu cukup menguras tenaga dan energi kami karena harus berpijak dan mencari pegangan pada batu-batu yang ada.

Menuju Tugu Yudha

Setelah melewati batas vegetasi, berikutnya adalah Tugu Yudha yang menjadi check point terakhir sebelum mencapai puncak. Dinamakan Tugu Yuda, karena dahulunya ada pendaki yang hilang dan bernama Yudha.

Tugu Yudha merupakan sebuah tugu yang berbentuk Prasasti dengan lokasi tempat dataran yang cukup luas dan sudah sangat dekat dengan Puncak. Konon dulu sekitar tahun 1973 ada dua orang pendaki menghilang didaerah sekitaran puncak Kerinci yang bernama Yudha Sentika dan adiknya, mereka berdua adalah anak dari salah satu Jendral Kopasus, dan setelah dilakukan pencarian oleh pasukan Kopasus, Yudha dan adiknya pun sampai saat ini tidak diketemukan, maka setelah itu, dibangunlah Tugu Yudha untuk mengenang Yudha sebagai Pendaki Kerinci yang hilang.

Puncak Indrapura sudah terlihat, dan kami bergegas dengan semangat yang membara. Awal-awal cukup gesit dan semangat, sampai pertengahan mulai terengah-engah karena oksigen yang menipis dan elevasi yang makin tajam. Berpegangan dan bertumpu pada bebatuan besar disepanjang jalur, membuat kami bertahan sambil berjalan pelan-pelan sembari menjaga keseimbangan.

Trek Menuju Puncak
Trek Menuju Puncak
Trek Menuju Puncak

Waktu menunjukkan pukul 06:10 WIB, dan puncak masih belum keliatan. Dengan semangat dan keyakinan, sekitaran jam 07:00 pagi Alhamdulillah semua tim pendakian perdana Gunung Kerinci Backpacker Jakarta sukses menggapai Puncak Indrapura. Di atap Sumatera, berteriak senang, menuliskan salam di kertas atau semacamnya kami lakukan tanpa menyia-nyiakan moment dan waktu yang ada.

Puncak Indrapura

Setelah itu, Aku kembali duduk dan menikmati pemandangan seindah ini. Kebun teh terhampar, awan bergumpal dibawahku, dan kawah menganga beraroma sulfur. Puncak Kerinci tak terlalu luas dan tertancap tugu triangulasi dan dwiwarna yang sudah terkoyak dan berubah warna.

Sekitaran 2 jam dipuncak, kami pun kembali turun. Perjalanan ke shelter 2 bayangan ditemani kabut yang berhembus bersama angin pagi. Setelah sampai, kami mempersiapkan makan siang dan packing untuk turun kembali ke basecamp. Ketika sedang asiknya makan, tiba-tiba hujan mulai turun, dan saat perjalanan turun pun sedikit terkendala, karena stamina beberapa peserta semakin turun,  selangkah demi selangkah selalu diayunkan, yang penting tetap safety.

Tepat jam 19:40 WIB, semua tim sampai di pintu rimba. Alhamdulillah senang sekali, padahal ketika gelap-gelapan dihutan udah cemas, bersyukurlah kita masih diberikan keselamatan.

Sesampai di basecamp sebagian teman-temen sudah mandi dan ready untuk istirhat biar stamina fit kembali. Segelas kopi menemani istirahat malam itu, sambil menunggu martabak yang tak kunjung datang. Kopi diminum, martabak dalam angan. Wkwkwk.. sudahlah, karena sudah capek dan butuh istrahat tertidur juga, sambil ngimpiin martabak .. uppsss

18 September 2017

Pagi …. Suara lantang terdengar menyapa, membangunkan mereka yang masih terlelap.

Sisa pendakian Gunung Kerinci kemarin belum juga hilang pagi ini. Bahkan rasa sakitnya semakin “kencang” saja. Tapi apadaya, pesona Gunung Hulu Sangir sangatlah menarik perhatian, terlebih Danau Gunung Tujuh yang kita lihat dari area Shelter 3, dekat Puncak Indrapura, di lereng Gunung Kerinci sana. Seperti biasa rayuan maut mulai meracuni teman-teman untuk mendaki kembali.

“Udah lu ikut aja. Tanggung, udah sampe sini” jawab mereka seirama seolah tidak terima kalau saya absen ke tujuan terakhir. Paksaan halus yang pada akhirnya saya terima secara sukarela. Dengan mengesampingkan kaki yang terlanjur cidera tentunya. Dan ini demi mereka, sayapun berangkat.

Akhirnya, semua peserta sepakat untuk lanjut ke Gunung Hulu Sangir dengan ketinggian 2330 mdpl. Amazing kalian! Kayak gak ada abisnya itu tenaga! Sesampai di basecamp kita rembukan kembali, ternyata ada beberapa dari teman-teman yang gak ikutan karena kondisi fisik yang belum prima.

Nah, gimana ya kelanjutan pendakian ke Gunung Halu Sangir ini? Jangan penasaran karena chapter 3 alias chapter terakhir bakal mengulas sampai dengan danau gunung tujuh! see you the last chapter….

Views: 952

admin

Komunitas Backpacker Jakarta adalah sebuah komunitas Travelling yang didirikan pada 5 April 2013 dan berpusat di Jakarta dan sekitaranya (Bogor, Tanggerang, Bekasi dan Depok.

Instagram : @backpackerjakarta
Tiktok : @backpackerjakarta
Twitter : @official_bpj
Facebook : backpackerjakarta
Group Wa : 081237395539

Baca Artikel Lainnya