Manajemen Perjalanan adalah syarat penting ketika kita ingin melakukan perjalanan kesuatu lokasi. Tanpa ada nya hal tersebut, maka bisa dikatakan perjalanan tidak akan berjalan dengan baik.
Nah, kunci agar setiap perjalanan bisa berjalan dengan mulus adalah melakukan persiapan sebelum kita melakukan perjalanan atau kegiatan. Menurut narasumber, managemen perjalanan sangatlah penting. Kenapa? Karena dalam memulai suatu kegiatan atau perjalanan kita harus melihat kebutuhan dalam kegiatan atau perjalanan tersebut dengan lengkap, tuntas dan teliti. Sebisa mungkin gak ada yang tercecer karena ini adalah wujud tanggung jawab awal kita atas diri sendiri maupun kelompok yang kita pimpin.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan secara konsep yaitu 4W + 1H:
1. Who = Siapa?
Siapa yag akan melakukan perjalanan, dengan siapa, bagaimana sikap mental dan kondisi fisiknya.
2. What = Apa?
Apa tujuan kegiatannya (Sport, Hoby,Education,research,ekspedisi dll).
3. When = Kapan?
Ini mencakup perencanaan mengenai kapan memulai kegiatan perjalanan, kapan berakhirnya, dan berapa lama kegiatan ini berlangsung.
4. Where = Dimana?
Bagian ini adalah sebuah tujuan dari perjalanan yang harus ditentukan agar perjalanan menjadi fokus.
5. How = Bagaimana?
Bagaimana kita dapat melakukan perjalanan dengan melaksanakan 4W.
Why mewakili semua, ini lebih masuk ke tujuan
Setelah perencanaan dan persiapan tersusun, dengan merencanakan lintasan perjalanan, baik perkiraan jarak maupun estimasi waktu, anggaran biaya, dan kebutuhan logistik yang mencakup (konsumsi, perlengkapan), maka perjalanan siap dilakukan.
Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus selengkap mungkin, tetapi juga harus sepraktis dan seringan mungkin dengan prinsip maximum utility in minimum weight. Alat-alat khusus untuk aktifitas dialam terbuka dibuat sedemikian rupa sehingga dalam satu alat dapat menggabungkan beberapa fungsi atau kegunaan.
Evaluasi:
Menjadi hal penting untuk proses pembelajaran di mana kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari proses perjalanan yang sudah berlangsung. Dengan demikian kita mampu memperbaiki kekurangan dan mengembangan kelebihan untuk proses perjalanan yang akan kita lakukan kemudian hari.
Bagaimana cara kita bisa tahu sikap mental dan kondisi fisiknya? Caranya adalah kita mesti cek kondisi kesehatan kita, misal kalau kita mau naik gunung, persiapan fisik kita seperti apa? Contohnya dengan jogging, nah lakukan juga cek kesehatan. Gambarannya seperti gini, kalau punya phobia, kita bisa persiapan untuk menghadapi itu seperti apa. Kalau kondisi phobia naik gunung ya balik lagi ke orangnya. Masih mau naik gunung atau enggak.
Ngadepin individu yang keras kepala pas lagi di perjalann gimana tipsnya? Keras kepala gak bisa dilawan dengan keras kepala, lawan dengan penjelasan yang masuk akal. Misal: dia ngotot mau muncak, tapi dia maksa karena dia merasa stamina masih fit, atau menganggap jalan ke puncak aman, nah kita coba jelasin dengan santai seperti “jalan ke puncak masih jawuh bro, dan tracknya dengan kemiringan 80 derajat, dan kondisi fisik teman-teman lain sudah mulai drop, kalau kita paksain yang ada bakalan ambil resiko”. Pada saat planning jangan lupa disepakati bahwa semua bergerak berdasarkan kelompok, bukan ego pribadi, karena jawaban yang masuk akal pengaruhnya akan kecil apabila masih ada ego pribadi disitu.
Apakah ego 1 orang bisa mempengaruhi keputusan kelompok? Misal 1 orang ego mau sampe puncak, tapi lainnya gak mau tapi akhirnya jadi mau? Ego yang ini, bukan soal mau atau nggak nya sih, tapi dari kemauan sampai puncak sendirian dikemas jadi ajakan yang berisikan keyakinan bahwa yang lain bisa sampai puncak juga tentunya S&K berlaku ya. THE POWER OF MOTIVATION!
Gimana ngatasin kalau mau muncak tapi dalam keadaan pms? Ngatasinnya: pastikan kondisi fisiknya prima, karena ketika pms kondisi fisik akan menurun, terus ada lagi faktor psikologis, karena mood cewe ketika pms gak normal alias labil, karena naik gunung bukan karena hal fisik aja, tapi memerlukan kepala dan hati yang dingin. Lalu faktor kenyamanan, bagaimana kita nyaman ketika bergerak, terus mesti rajin ganti pembalut, dan jangan pernah buang pembalut sembarangan, banyak minum buat menghidari dehidrasi, olahraga jauh-jauh sebelum nanjak, makan nya dijaga dan hindari yang bersantan atau lemak, usahakan emosi tetap stabil dengan berpikir positif.
Perjalanan spontan pun juga ada persiapan yang spontan kan? Nah kalau kaya gini perlu partner yang sepaham nih. Mungkin managemen perjalanannya akan lebih mudah. Karena kalau ada partner yang sepaham pasti informasi mengenai managemen perjalanan akan lebih mudah dikomunikasikan.
Manajemen waktu perjalanan gimna? Jelasin doong? Sering miss banget nih soal ini.
Mungkin lebih gampangnya kalau managemen perjalanan dianggap persiapan perlengkapan dan informasi yang sifatnya umum. Kalau sifatnya personal seperti pembalut dan lain-lain ini lebih diperlukan informasi mengenai penanganan dilapangannya.
Cara membuat Itinerary :
- Tentukan Destinasi
- Kumpulkan informasi yang berkaitan dengan destinasi tujuan
- Cari penginapan sesuai budget. Jangan lupa lakukan pembanding dengan cara pemesanan online. Lihat juga reviewnya.
- Tentukan mau makan apa disana
- Transportasi yang digunakan
- Jika point 1 – 5 sudah selesai, berikutnya buat jadwal sesuai kekuatan fisik
- Hitunglah total budget yang dbutuhkan
Views: 92