Pendakian Perdana Gunung Sumbing – Jawa Tengah

Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Gunung yang berdiri tegak di ketinggian 3.371 mdpl ini berdampingan dengan Gunung Sindoro dan terletak di tiga kabupaten yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Mendaki ke Gunung Sumbing merupakan sebuah pengalaman yang akan selalu dikenang oleh setiap orang yang mengunjunginya karena jalur terfavorite via Garung ini menuntut semua pendaki akan daya tahan tubuh serta kesabaran yang kuat yang akan membuat hati siapa saja merasa puas ketika sampai di puncak.

gunung sumbing (15)

Kali ini komunitas dari Backpacker Jakarta melakukan trip perdana nya ke Gunung Sumbing pada tanggal 15 sampai 17 April 2016 dengan biaya sharecost sebesar Rp 220.000,- / orang dan di gawangi oleh Andri dan Mamat Gondrong sebagai CP nya. Trip yang diikuti oleh 30 peserta termasuk CP ini meeting point di Sekretariat Backpacker Jakarta. Jalur pendakian Gunung Sumbing memiliki dua jalur yaitu via Garung dan Cepit, tetapi pendakian perdana dari BPJ lebih memilih melewati jalur via Garung.


CP : Mamat


CP : Andri

Sebelum pendakian dimulai, semua peserta wajib menuju jalur utama yang berada di Wonosobo Temanggung dan dilanjutkan menuju basecamp. Berhubung saat itu sedang musim kemarau, maka persediaan logistik terutama air harus dipersiapkan ekstra karena tidak adanya sumber air sampai dengan puncak. Nah, setelah logistik di persiapkan, semua peserta wajib melakukan breafing singkat dan dilanjutkan dengan doa agar pendakian perdana ini berjalan dengan lancar.

Berikut adalah waktu perkiraan pendakian Gunung Sumbing via Garung :
Basecamp – Pos 1 ( Start jam 10.00 – 12.00 )

Dari basecamp menuju ke pos 1, kalian memiliki dua alternatif yaitu berjalan kaki atau naik ojek karena jalan menuju pos 1 ini masih berupa jalan aspal menuju ke area ladang penduduk. Waktu tempuh dari basecamp menuju pos 1 jika berjalan kaki kurang lebih 2 jam perjalanan, tetapi untuk menghemat tenaga sebagian peserta di pendakian ini menyewa ojek dengan waktu perjalanan kurang lebih 30 menit dan sebagian lagi berjalan kaki. Mengapa sewa ojek ? karena selepas pos 1, mereka akan menemukan trek yang semakin terjal dan sulit. Oh iya, di pos 1 ini masih terdapat warung makanan sehingga kalian bisa beristirahat sejenak disini.

Pos 1 – Pos 2 ( 13.00 – 15.30 )

Dari Pos 1 menuju Pos 2 jalur pendakian berubah total!! Mengapa ? Karena trek yang terus nanjak dan sedikit bonus.

Pos 2 – Dibawah Pos 3 Area Camp ( 15.30 – 20.00 )

Dari pos 2 menuju area sebelum pos 3, perjalanan terlihat cukup memakan banyak waktu. Karena disatu sisi yang trek nya semakin terjal dan di guyur hujan lebat sepanjang perjalanan, serta mengingat kondisi peserta yang sudah terlihat lelah.


Tracking yang licin menju pos selanjutnya

Bukan hanya itu, para peserta dan CP lebih memilih camp di area bawah pos 3 karena di pos 3 sendiri memang memiliki area yang cukup luas untuk menampung banyak tenda, tetapi sangat tidak disarankan karena banyak angin lembah dan memang kondisi di lokasi yang tanpa adanya pelindung apapun seperti pepohonan.

Area Camp – Pasten – Pasar Watu ( 03.00 – 03.30 )
Setelah beristirahat dengan waktu yang cukup lama, pagi pagi sekali semua peserta berikut para CP bersiap untuk summit. Dengan semangat dan energy yang baru para peserta menembus malam dan udara yang dingin untuk sampai ke puncak tertinggi Gunung Sumbing. Untuk medan nya sendiri disajikan trek tanpa bonus dan berbatuan. Tetapi dengan trek yang begitu berat, panorama yang disajikan seperti savana serta panorama Gunung Sindoro di depan mata mencairkan suasana saat itu karena sudah tidak di dominasi dengan pepohonan besar.


Sunset saat menuju puncak

Pasar Watu – Puncak Buntu ( 03.30 – 08.00 )
Dari pasar watu inilah kesabaran dan energy para peserta serta CP diuji. Karena trek batu yang menanjak terjal terus berada didepan mata . Walau demikian, dengan menghabiskan waktu yang cukup lama, para peserta dan CP serta rombongan terakhirpun tiba di puncak buntu Gunung Sumbing yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.

Demikianlah sepenggal kisah perjalanan pendakian perdana ke Gunung Sumbing. Maka pendakian yang berhasil adalah bukan hanya sekedar mendaki sampai kepuncak tetapi sampai kembali dirumah dengan selamat!

Hits: 6849

Baca Artikel Lainnya