Hello semuanya! Pernah dengar acara Dieng Culture Festival kan ya? Yapsssss betul banget, pasti sudah tidak aneh lagi ya di kalangan anak muda. Dan tau nggak sih ? Bulan lalu, baru saja diadakan Dieng Culture Festival 2018 loh, yang berlangsung pada tanggal 3 -5 Agustus 2018.
Event Dieng Culture Festival yang kerap disapa DCF ini selalu digelar setiap tahun di Banjarnegara, Jawa Tengah. Banyak yang bilang DCF ini adalah festival paling romantis di Indonesia. Ada banyak alasan untuk membuktikannya, mulai dari festival musik, budaya, dan wisata jadi satu dalam rangkaian acara.
Popularitas Dieng Culture Festival itu sendiri merupakan sebagai agenda wisata dan budaya tahunan yang telah mendunia. Tak aneh jika hajatan masyarakat Dataran Tinggi Dieng ini menjadi agenda pariwisata nasional setiap tahunnya. Event tahunan ini selalu ditunggu-tunggu karena ada berbagai acara seru dalam Dieng Culture Festival.
Dieng Culture Festival yang orang awam sering menyebut dengan nama ruwatan rambut gimbal ini kian marak dibicarakan dan menjadi momok siapa saja yang mendengar kata Dieng. Dieng identik dengan keberadaan anak-anak gimbal. Percaya atau tak percaya bahwa anak gimbal itu ada dan nyata. Kamu dapat melihat ketika berkunjung ke Dieng agak sedikit aneh dengan anak-anak Dieng yang terlihat rambutnya acak-acakan dan merekat satu sama lain
Ruwatan adalah membersihkan atau mensucikan jadi anak-anak rambut gimbal akan di ruwat saat Dieng Culture Festival diadakan. Prosesi mensucikan dengan apa yang sudah melekat ke dalam budaya Jawa dan adat istiadat, contohnya si anak gimbal Dieng itu sendiri bertujuan untuk mengusir nasib buruk atau kesialan yang telah melekat pada bocah rambut gimbal dan untuk masyarakat Dieng.
Sebelum acara pemotongan rambut, akan dilakukan ritual doa di beberapa tempat, di antaranya adalah Candi Dwarawati, Komplek Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatotkaca, Telaga Balaikambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, Gua di Telaga Warna, Kali Pepek dan tempat pemakaman Dieng.
Keesokan harinya baru dilakukan kirab menuju tempat pencukuran. Selama berkeliling desa anak-anak rambut gimbal ini dikawal para sesepuh, tokoh masyarakat, kelompok paguyuban seni tradisional, serta masyarakat.
Dieng Culture Festival selalu menyuguhkan perpaduan seni tradisi, kekayaan indie dan kontemporer menjadi kemasan yang sangat menarik, dan selain itu ada selalu yang baru pada setiap tahunnya. Maka tak heran, tiap tahunnya acara Dieng Culture Festival selalu di padati oleh para pengunjung bahkan banyak yang tidak mendapatkan tiket masuk untuk menyaksikan event budaya ini.
Ada beberapa rangkaian acara yang biasanya telah menjadi agenda utama saat Dieng Culture Festival berlangsung seperti Pentas Seni Budaya, Pergelaran Wayang Kulit, Festival Film, Pertunjukan Jazz atas awan dan Festival Lampion.
Views: 297