Backpacker Jakarta One Day Trip Cirebon Part 3

Sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Barat, Cirebon menawarkan banyak pesona dengan beragam keunikan. Mulai dari wisata sejarah, budaya, kuliner, sentra kerajinan, hingga alamnya yang memesona. Maka, pada tanggal 15 Januari 2016 lalu, Backpacker Jakarta kembali mengunjungi Kota Cirebon untuk yang ketiga kalinya.

Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta memungkinkan sebuaah perjalanan dalam satu hari saja. Sekitar pukul 01.00 dini hari di tanggal 15 januari, ke-29 peserta beserta 2 CP berangkat dari Sekretariat BPJ yang berlokasi di UKI menuju Kota Cirebon menggunakan minibus.

Sempat terjadi huru-hara sedikit sebelum perjalanan. Saat semua peserta masuk dan bersiap untuk berangkat, tiba-tiba bus dipenuhi asap yang cukup mengganggu pernafasan. Bukan busnya yang mau meledak, tetapi APAR yang terdapat di bus tidak sengaja terinjak, katanya. Setelah kondisi bus memungkinkan untuk dimasuki kembali, berangkatlah kami semua.

Perjalanan dini hari sangat lancar dan cukup nyaman. Tiba di sebuah rest area Kota Cirebon sekitar pukul 04.00. Di sini rombongan memiliki waktu istirahat yang cukup panjang sembari menunggu adzan subuh.

Sekitar pukul 06.30, perjalanan dilanjutkan kembali langsung menuju destinasi pertama, yaitu Telaga Nilam. Termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai membuat perjalanan pagi itu ditemani panorama sawah serta pegunungan hijau yang memanjakan mata.

Tenang dan damai. Begitu kesan pertama saat tiba di tempat yang satu ini. Cocok untuk menyepi sembari main air. Selama belum banyak pengunjung yang datang, terlebih anak kecil. Kami tiba di tempat ini masih sangat pagi dan sebenarnya pun belum buka. Jadi lumayan sedikit eksklusif lah. Sebelum menceburkan diri ke air yang sebening kaca dan super dingin itu, kami sarapan bersama.

Airnya jernih. Jernih sekali. Batuan, rumput, dan segala macam yang ada di dalamnya bisa terlihat jelas dari atas. Saat menceburkan diri pun airnya tidak akan menjadi keruh akibat tanah yang terdapat di dasarnya. Dingin airnya jangan ditanya lagi. Seluruh tubuh bisa mendadak disko dan tidak mau berhenti bergetar saat masuk ke dalamnya. Super dingin. Tapi segar. Ada dua bagian kolam, untuk anak-anak dan dewasa yang hanya dibedakan berdasarkan kedalaman.

Menuju siang, suasana telaga sudah mulai ramai pengunjung. Maka sekitar pukul 10.30 kami melanjutkan ke destinasi kedua, yaitu Telaga Remis. Telaga ini tidak jauh lokasinya dari Telaga Nilam karena keduanya masih termasuk dalam satu kawasan.

Berbeda dengan Telaga Nilam, di Telaga Remis ini pengunjung tidak diperbolehkan menceburkan diri ke telaga. Di sini banyak spot asik untuk berfoto atau sekadar duduk santai. Ada pula wahana sepeda air bagi yang ingin menjelajahi telaga di atas air. Suasananya teduh dan rindang.

Sekitar pukul 12.00, kami melanjutkan perjalanan dari Telaga Remis menuju tujuan selanjutnya, yaitu Empal Gentong. Siang itu kami makan siang dengan mencicipi Empal Gentong khas Cirebon. Jika berkunjung ke Cirebon, belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khasnya yang satu ini.

Setelah kenyang, destinasi selanjutnya adalah Keraton Cirebon. Tiba di sini kami langsung dibawa berkeliling oleh guide yang menjelaskan ini dan itu. Masuk ke museum benda-benda kuno milik keraton, melihat kereta kencana, lukisan 3D yang unik dan mengesankan, serta yang terakhir dan paling ditunggu adalah Sumur Agung.

Sumur yang berusia ratusan tahun ini memiliki debit air yang tidak pernah berubah pada musim hujan atau kemarau sekali pun. Airnya yang selalu jernih dan tidak pernah ditumbuhi lumut ini konon memiliki khasiat melancarkan rezeki, menyembuhkan penyakit dan yang paling terkenal adalah melancarkan jodoh. Airnya segar untuk sekadar cuci muka bahkan mandi, dan layak langsung diminum.

Banyak kisah, banyak sejarah yang tak akan cukup jika hanya diterangkan sepintas lalu sambil berjalan mengelilingi keraton ini. Banyak yang menjual buku perihal sejarah Cirebon bagi yang ingin mengenal lebih jauh sejarahnya.

Puas berkeliling keraton, perjalanan dilanjutkan menuju destinasi terakhir, yaitu Gua Sunyaragi. Bangunan di lokasi ini lebih mirip sebagai reruntuhan candi. Sedikit mengingatkan pada reruntuhan Candi Boko. Gua Sunyaragi, ternyata juga disebut sebagai Taman Air Sunyaragi yan ditujukan sebagai tempat menyepi atau tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon serta keluarganya.

Saat ke tempat ini, sebaiknya kamu tidak menyentuh Patung Perawan Sunti. Konon, siapa pun yang memegang patung batu tersebut akan sulit jodoh. Namun, jika tidak sengaja memegang patung tersebut, disarankan pergi ke Goa Kelanggengan yang berada tidak jauh dari pohon lengkeng. Konon, siapa pun yang masuk ke Goa tersebut akan enteng jodohnya. Jika sudah memiliki jodoh, dipercaya juga langgeng terus cintanya. Percaya tidak percaya, semuanya baik untuk dieksplore untuk menambah pengetahuan sejarah masa lampau.

Sekitar pukul 17.30 rombongan pun menuju sentra oleh-oleh Batik Trusmi sekalian makan malam yang dilanjutkan dengan sesi rujakan di parkiran. One Day Trip Cirebon Part 3 kali ini berjalan lancar dan menyenangkan. Selain cuaca yang cerah sepanjang hari, para peserta yang menyenangkan dan yang pastinya kedua CP (Kak Ayuai dan Kak Amien) menjadi kunci sukses perjalanan kita kali ini. Belum lagi saat perjalanan pulang seluruh peserta mendapat souvenir dari CP. Dengan biaya sharecost sebesar Rp 210.000 per orang, perjalanan kali ini benar-benar memuaskan deh.

Hits: 1845

Baca Artikel Lainnya