Liputan Trip Goa Buniayu Part #2, Keindahan Tersembunyi Di Sukabumi

Berawal dari sebuah perencanaan yang sempat bikin khawatir karena kuota yang di harapkan tidak terpenuhi, tapi Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan kuota mencukupi yakni 19 peserta ( 12 orang non-member dan 7 orang member Bpj). Perjalanan yang dilaksanakan pada tanggal 14-15 Oktober 2017 ini dikoordinasi oleh Aday dan Dian dengan biaya sharecost sebesar Rp440.299,- (member) dan Rp460.299,- (non-member).

Sampai pada akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba yakni meeting poin jam 19.00 di sekret Bpj. Tepat pukul 20.00 kami pun berangkat walau terkena macet. Nah, selama perjalanan, kami mulai melakukan perkenalan antara CP dan peserta, dan juga terhibur dengan musik serta candaan-candaan ringan. Sesampainya di lokasi jam 02.00, kamipun istirahat dipondokan yang sudah di siapkan oleh Mang Ucok (Guide Buniayu)

Pagi pun menjelang dan saatnya menjelajahi perut bumi. Setelah semua CP dan peserta bersih-bersih kami sudah di suguhkan dengan gorengan dan teh manis hangat, merasa cukup mengisi perut kami pun siap menjelajah.

Sebelum masuk kedalam goa, kami melakukan briefing singkat yang disampaikan oleh guide mengenai hal apa saja yang harus diperhatian selama menelusuri goa. Langkah awal, kita di ajak untuk masuk ke goa horizontal yang memang tidak begitu dalam. Menurut saya, goa ini cukup indah untuk melihat stalagtit dan stalagnit yang terbentuk selama jutaan tahun, dan tidak lupa sepanjang jalanpun guide menerangkan dan menjelaskan apa saja yang ada di dalam perut bumi tersebut. Selama kurang lebih 45 menit berada didalam goa horizontal, akhirnya kami pun keluar dan bersiap memasuki goa vertikal yang memang inilah penjelajahan sesungguhnya dari caving.

Dengan lokasi yang tidak begitu jauh, kami pun menuju goa vertikal dan disana sudah ada beberapa guide yang menunggu dan siap membantu kami menuruni dan menyelusuri goa vertikal.

Setelah memasang harnes dan kelengkapan keselamatan yang lengkap, kami pun dibantu menuruni goa vertikal sedalam 18M satu persatu, dan keseruan pun sudah terlihat disaat proses penurunan karena ada beberapa peserta yang memang takut akan ketinggian tapi alhamdulillah semua sukses turun dengan selamat.

Oh iya, saya menjadi pertama sebelum semua peserta turun ke dalam goa lhoh, dan didalam sudah menunggu 1 orang guide yang akan membantu proses turun dan melepaskan peralatan keselamatan semua peserta.

Setelah semua turun, kami mulai menyusuri goa yang ternyata jauh lebih dalam daripada goa horizontal karena ada trek yang menurun serta melewati himpitan batu sempit dan kubangan air serta atap yang pendek sehingga kami harus menunduk.

Secara garis besar, keadaan di goa vertikal ini sama dengan goa horizontal, hanya saja tantangan di goa vertikal lebih banyak dan lebih panjang. Selama kurang lebih 3 jam kami menyusuri goa dengan berbagai macam medan, seperti saat melewati tumpukan lumpur yang sangat pekat sehingga menyulitkan kami buat melangkah, bahkan sampai membuat sepatu boot kami tertinggal di dalam lumpur, alhasil harus ambil sepatu tersebut dengan tangan. Nah untuk mengakalinya, kami harus menginjak lumpur yang lebih padat atau lebih keras agar sepatu tidak terjebak di dalam lumpur.

Setelah kurang lebih 3 jam menyelusuri goa, akhirnya kamipun keluar menaiki tangga serta mobil pickup pun sudah menunggu dan siap mengantarkan kami ke curug bibijilan untuk bersih-bersih, mandi dan main air.

Selesai bersih-bersih kita kembali diantar ke basecamp yang dimana sudah disiapkan makan siang dengan berbagai macam lauk pauk yang nikmat. Nah dengan biaya SC yang terbilang murah, fasilitas yang di tawarkanpun juga  sangat memuaskan, khusus nya buat yang suka caving. Tibalah saatnya kami pulang, setelah mandi dan packing kita pun bergegas ke bus dan berpamitan dengan guide tanpa lupa berterimakasih sebagai adat ketimuran kita yang santun.

Selesai? Belum dong, masih ada satu lagi acara yaitu pembagian hadiah/doorprize dan ternyata peserta trip pun antusias walau mereka tahu hadiah yang kami siapkan hanya ada mug, topi, dan hammock single. Pengundianpun dilakukan didalam bus sepanjang perjalanan pulang, dan keluarlah nama Marvendow, anak berusia 10 tahun yang ikut bareng sama orang tuanya mendapatkan hammock single. Dan yang mendapatkan hadiah mug adalah Januar, pria berwajah oriental dan yang mendapatkan topi adalah David, yang merupakan ayah dari Marvendow.

Kebahagiaan kami (Aday dan Dian) adalah ketika melihat para peserta bahagia dan puas akan trip yang kami koordinir, dan itu kami dapatkan. Demikian cerita singkat trip buniayu semoga bisa jadi bahan pertimbangan trip kalian selanjutnya.

Catatan, jika kalian mau kesana pada malam hari baiknya berbekal makanan karena pada malam hari warung disana tutup dan baru buka jam 07:00 pagi. So, nikmatilah keindahan alam dari sisi yang berbeda maka kamu akan merasakan kepuasan yang berbeda pula.

Testimoni : Semua hampir sama, sangat recomended, murah, dan puas.

Author : Aday @adaydc @backpackerjakarta_11
Editor : @febe_shinta

Hits: 524

admin

Komunitas Backpacker Jakarta adalah sebuah komunitas Travelling yang didirikan pada 5 April 2013 dan berpusat di Jakarta dan sekitaranya (Bogor, Tanggerang, Bekasi dan Depok.

Instagram : @backpackerjakarta
Tiktok : @backpackerjakarta
Twitter : @official_bpj
Facebook : backpackerjakarta
Group Wa : 081237395539

Baca Artikel Lainnya