Explore Stone Garden Dan Guha Pawon Part #13

Terletak di Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Stone Garden telah menjadi salah satu spot incaran untuk liburan keluarga terlebih anak anak muda.

Mengapa demikian, karena pemandangan dilokasi wisata ini sangat memanjakan mata, yang dimana kalian akan melihat hamparan pemandangan bukit – bukit kapur serta batu koral yang berwarna putih serta kecoklatan.

Oh iya, dulunya stone garden ini dikenal dengan nama pasir pawon, tapi karena tempat ini terbentang banyak batu kapur serta koral, maka nama lokasi wisata ini berubah bahkan lebih dikenal menjadi nama stone garden. Bukan hanya itu, Stone Garden ini juga dulunya merupakan kawasan laut dangkal. Gak menyangka bukan ?

Pada kesempatan kali ini, kami dari @backpackerjakarta kembali mengunjungi stone garden untuk yang ke 13 kalinya. Perjalanan yang dikoordinir oleh Yuti dan Irwan ini berhasil meracuni 27 peserta untuk ikut dalam one day trip dengan biaya sharecost sebesar Rp125.138,-/orang dan meeting poin di Sekretariat Backpacker Jakarta pukul 06.00 pagi.

Foto by @febe_shinta (CP Yuti dan Irwan)

Setelah semua peserta berkumpul dan diawali dengan doa, kami semua pun berangkat meninggalkan Jakarta pada pukul 06.30 dan tiba di pintu masuk stone garden tepat pukul 09.00 pagi.

Tanpa menghabiskan banyak waktu, kami langsung bergegas treking menuju ke atas dan mulai berpencar satu dengan yang lain nya. Pada saat itu cuaca sangatlah cerah dan terik matahari menemani setiap jepretan difoto kami.

Foto by @febe_shinta

Dengan memiliki luas kurang lebih 2 hektar, kalian bisa menikmati sajian eksotisme bebatuan yang berdiri secara alami dan tidak beraturan bentuknya. Bukan hal yang mudah, untuk mendapatkan foto yang indah, kalian juga harus menyiapkan tenaga terlebih kaki untuk naik terus keatas.

Setelah puas berfoto foto, sekitar pukul 13.00 kami bergegas meninggalkan stone garden dan lanjut ke destinasi terakhir yakni Guha Pawon. Untuk mencapai dilokasi ini, kami tidak menghabiskan banyak waktu, hanya sekitar 20 menit dan sepanjang jalan kami disuguhkan bukit batu raksasa, truk pertambangan batu, dan rumah penduduk hingga sampai pada akhirnya kami tiba di pintu utama Guha Pawon.

Dengan ditemani oleh guide, kami kembali treking masuk kedalam goa dengan menaiki anak tangga yang terbuat dari batu kurang lebih 100 meter menuju mulut goa yang sempit. Untuk melewati itu, tubuh kita harus menunduk untuk memasukinya dan keluar dengan hamparan goa yang sangat lebar.

Foto by @febe_shinta

Di dalam goa ini terdapat kerangka manusia purba berusia kurang lebih 7.300 hingga 9.500 tahun silam. Fosil kerangka manusia purba dengan posisi meringkuk ini bisa disaksikan di bagian tengah goa dan agak menjorok ke dalam, serta dibatasi pagar besi.

Foto by @febe_shinta

Dan informasinya, pada tahun 1930 hingga 1935 manusia purba mulai menetap di dalam goa dan para peneliti menemukan anak panah, pisau, penyerut, gelang batu, batu asah dari zaman Preneolitik dengan bahan obsidian, kalsidon, kwarsit, rijang, dan andesit. Dari penemuan itulah nama, awal mula Pawon ditetapkan. Pawon sendiri jika di artikan dalam Bahasa Indonesia yakni “Dapur”.

Setelah kalian melihat fosil manusia purba, kalian bisa turun lagi kebawah, dan disana akan terlihat 3 lobang besar yang biasa disebut sebagai “Tiga Jendela”. Ketiga jendela itu menghadap hamparan sawah yang membius kalian dalam sekejap. Di sini, kalian bisa mengambil foto dengan latar keindahan panorama yang hijau dan asri.

Setelah puas mengabadikan moment ini, kami kembali trekking keluar dan meninggalkan Guha Pawon setelah sholat ashar pukul 16.15. Sebelum balik ke Jakarta, kami sempatkan diri untuk mampir ke salah satu rumah makan untuk mengisi perut dan mengembalikan energi yang hilang.

Sekitar pukul 18.15 kami mulai meninggalkan rumah makan untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan tiba kembali di Sekret Backpacker Jakarta pukul 20.05.

See you next trip!

Author : @febe_shinta

Hits: 1086

Baca Artikel Lainnya