Di Pulau Sulawesi, tepatnya di suatu lembah yang masuk dalam area Taman Nasional Lore Lindu terdapat patung-patung berukuran raksasa yang memuat tentang sejarah dari Suku Napu, Besoa, dan Bada yang dulunya menempati lembah ini.
Lembah ini bernama Lembah Bada, berjarak sekitar 145 km dari Kota Poso atau sekitar lima jam perjalanan darat melalui pegunungan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah Bada memiliki lanskap yang indah. Pemandangan tersebut tampak dari hamparan savana yang luas sejauh mata memandang. Ditambah nilai-nilai sejarah yang dapat digali dari daerah ini menambah rasa keingintahuan untuk mempelajarinya lebih dalam.
Patung-patung yang berukuran besar yang tersebar di wilayah Lembah Bada ini dikenal dengan sebutan Patung Palindo oleh masyarakat setempat. Palindo dalam bahasa setempat mempunyai arti “Sang Penghibur”. Penamaan patung ini merujuk kepada ukiran patung yang tampak sedang tersenyum.
Megalit di Lembah Bada ditemukan pertama kali pada 1908. Walaupun penemuan tersebut sudah berlangsung lebih dari 100 tahun, namun hanya sedikit hal yang diketahui tentang obyek itu, salah satunya tentang kapan patung batu itu dibuat.
Patung-patung di Lembah Bada diyakini sudah ada sejak abad ke-14. Keberadaan situs yang sudah lama ini menunjukan bahwa dulunya terdapat peradaban besar ada di wilayah ini. Banyak para peneliti yang datang ke Lembah Bada untuk mencari tahu keberadaan patung-patung ini.
Keberadaan situs megalitikum Lembah Bada yang masih menjadi misteri hingga saat ini sebenarnya menyimpan potensi wisata yang sangat bagus. Hal ini tentu mengundang rasa penasaran para wisata untuk mencari tahu lebih dalam, terlebih bagi para wisatawan yang menyukai sejarah.
Dibalik berbagai macam spekulasi, hingga kini belum diketahui secara pasti detail tentang siapa, kapan, dan tujuan dibuatnya megalit tersebut.
Views: 1552