Jangan rindu, berat, aku saja …
Tak asing kan dengan kalimat di atas? Klub Blogger dan Buku Backpacker Jakarta mengadakan trip based on book mengangkat tema Susur Jejak Cinta Dilan dan Milea pada tanggal 23 – 24 April 2019 lalu. Trip dengan tujuan tempat yang dijadikan lokasi shoting film Dilan 1990 dan Dilan 1991 serta bertemu langsung dengan Pidi Baiq penulis novel Dilan.
Sabtu setengah tujuh pagi rombongan trip yang dipimpin dua cepe keren anggota KUBBU, Moses dan Yunita meninggalkan sekre menuju kota kembang. Trip kali ini diikuti oleh 50 peserta yang begitu beragam, dari anggota Backpacker Jakarta hingga ibu-ibu istri prajurit Kopasus.
Museum Geologi dan Gedung Sate
Tepat pukul sebelas bus memasuki kota Bandung dengan lancar segera menuju tujuan utama yaitu Museum Geologi. Seru juga menelusuri ruang demi ruang di Museum Geologi
Dari Museum Geologi kami berjalan sedikit menuju Gedung Sate untuk berfoto sebentar di depan gedung pusat pemerintahan Jawa Barat itu. Selanjutnya kami makan siang di jalan samping Taman Lansia. Aneka pilihan jajanan dan makanan khas Bandung tersedia di sana.
Museum Konfrensi Asia Afrika
Sabtu siang itu Bandung tak begitu macet sehingga dalam waktu lima belas menit kami sudah tiba di tujuan kedua yaitu Museum Konfrensi Asia Afrika. Setelah disambut begitu baik, rombongan kami juga diajak menyaksikan film dokumenter tentang penyelenggaraan konfrensi yang membuat Indonesia dipandang di mata dunia.
Usai mengunjungi museum KAA, peserta boleh mengunjungi kawasan Alun-Alun dan masjid Agung. Ada yang sibuk berfoto di kawasan Alun-alun yang terkenal itu. Ada yang sholat di Masjid Agung dan ada juga yang duduk santai saja menikmati angin sore.
The Panas Dalam
Puncak dari trip ini adalah jumpa dan diskusi langsung dengan Pidi Baiq sebagai penulis trilogi novel Dilan. Didampingi novelis kembar Eva Sri Rahayu dan Evi Sri Rezeki, ayah Pidi Baiq dengan jenaka menceritakan proses kreatifnya. Bila Eva dan Evi menceritakan bagaimana karya-karya mereka bersumber dari hal sederhana dan keseharian, maka Ayah lebih suka memberi nasehat dan motivasi dalam menulis dengan sangat jenaka.
Bertempat di The Panas Dalam Restoran, peserta trip menunjukan antusiasmenya berdiskusi sambil menikmati hidangan yang disediakan. Pukul Sembilan malam diskusi berakhir dan perjalanan dilanjutkan menuju Wisma PGRI.
Pasar Buku Palasari dan Kuliner Nostalgia
Kegiatan minggu pagi adalah mengunjungi pasar buku Palasari yang bisa ditempuh berjalan kaki selama lima menit dari penginapan. Pasar buku Palasari adalah pasar buku legendaris yang sudah ada sejak dulu. Selain terkenal sebagai pasar buku, Kawasan Palasari juga dikenal sebagai tempat kuliner legendaris seperti bubur ayam Mang Jujum dan mih kocok Mang Dadeng.
SMAN 20 Bandung
Hari kedua trip Dilan adalah mengunjungi SMAN 20 Bandung. Sekolah yang masih memelihara gedung asli dengan arsitektur Belanda ini merupakan lokasi shooting film Dilan. Kami pun berkeliling melihat ruang kepala sekolah, ruang kelas Milea hingga lapangan sekolah. Terasa benar nuansa cinta SMA selama kami berada di sana.
Rumah Jalan Cihapit
Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah rumah kuno yang berada di jalan Cihapit. Rumah inilah yang dijadikan lokasi shooting Rumah Dilan. Karena sedang direnovasi, kami tidak masuk dan harus puas hanya berfoto di luar.
Hari semakin siang, kami bersiap kembali ke Jakarta membawa oleh-oleh kisah cinta remaja Dilan dan Milea
Author : Yunita (member of Kubbu & BPJ 29)
Editor : Febe Shinta
Views: 461