Salam Satu Aspal ! Hello Warga BPJ! Klub Touring Backpacker Jakarta baru saja melakukan perjalanan seru dan panjang di Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Lampung. Setelah selesai melakukan Touring ke Dieng 3 bulan yang lalu, akhirnya kami menyusun rencana touring selanjutnya yaitu ke Lampung, dengan tujuan utama adalah menyelusuri provinsi lampung dan wisata pantai di Pesisir Barat, Lampung Barat perbatasaan Bengkulu.
Touring Lampung ini dilaksanakan pada tanggal 29 maret – 1 April 2018 yang diikuti oleh 34 peserta. Dimana CP Touring terdiri dari 3 orang yaitu Om Ono, Iyan dan Irul. Biaya sharecost sebesar Rp. 240.034 bagi member Klub Touring BPJ, Rp. 245.034 bagi member BPJ dan Rp. 255.034 bagi non member BPJ. Kami berangkat kamis malam tanggal 29 maret 2018 dengan titik point kumpul di SPBU Cimone, Tangerang pukul 19.00 WIB.
Setelah menungu teman yang lain akhirnya kami berangkat menuju merak pukul 21.30 WIB. Kami tiba di pelabuhan merak pukul 01.00 dini hari dan kapal ferry berlayar menuju Bakauheni pukul 02.00 WIB. Kami benar-benar manfaatkan untuk tidur dan istirahat dikapal, kemudian kami sampai di pelabuhan Bakauheni pukul 05.30 pagi.
Setelah sampai Bandar Lampung kami disambut oleh tourguide kami disana. Kami sampai ditempat beliau pukul 09.30 WIB. Kami habiskan waktu beberapa jam di rumah beliau untuk istirahat, mandi dan sarapan.
Selanjutnya siang itu kami langsung menuju tempat yang bakal kami kunjungin. Tapi kami tidak lupa saat itu adalah hari jumat dimana para bikers harus sholat jumat disela perjalanan kami. Sebab perjalanan sangat panjang saat itu tanpa hentinya. Setelah selesai kami terus melakukan perjalanan menelusuri Lampung Utara di terik sinar matahari saat itu yang luar biasa panas sekali. Tetapi kami tetap bersemangat dan ceria dalam setiap perjalanan.
Kami pun sempat berapa kali istirahat di alfamart karena haus dan kepanasan. Dan jumat malam itu akhirnya kami bermalam di masjid karena perjalanan menyulusuri kawasan hutan masih panjang saat itu dan tidak baik jika kami harus terus melanjutkan ketika malam itu karena perjalanan benar-benar masih sangat jauh.
Setelah sabtu siang kami sampai dilokasi yang menjadi target destinasi kami di Pesisir Barat, Lampung Barat. Kami sempat mengunjungi wisata Pantai Labuan Jukung yang lautnya begitu indah, airnya yang biru dan bersih. Lalu kami mengunjungi Pantai Tembakak yang mempunyai batu karang yang indah dengan ombak yang begitu besar. Dan kami juga sempat berhenti di Pantai Batu Thiang yang konon dulu ada cerita asal muasal dari Batu Thiang yang begitu legendaris.
Oh ya, FYI guys…setelah kami sampai ditempat yang dituju dan mengexplore beberapa wisata disana, kami juga melakukan aksi sosial di salah satu mushola yang berada di kawasan daerah terpencil, di tempat koramil Pesisir Barat perbatasan Bengkulu. Kami menyerahkan donasi berupa perlengkapan mushola seperti karpet, sarung, mukena untuk anak-anak dan juga alat kebersihan yang jumlah nominal uangnya sebesar Rp.800.000 serta uang tunai sebesar Rp.200.000 kepada pengurus mushola didaerah tersebut. Aksi sosial kami merupakan support dari donatur setia kami yaitu Qoloni.
Ditempat ini emang masih sangat perihatin, mungkin karna benar-benar tempat yang begitu ujung yang dekat dengan perbatasan. Dimana air kita harus ambil dulu disungai dan listrik pun hanya hidup dimalam hari dari pukul jam 6 sore – 6 pagi setelah itu listrik pun mati. Aksi sosial yang kami lakukan bersama klub touring ini adalah sekaligus perjalanan kami mengexplore wisata pantai di Pesisir Barat, Lampung Barat.
Kami kembali kejakarta pada hari sabtu sore itu juga, sekitar magrib pukul 18.30 kami melanjutkan kembali perjalanan pulang dan memberanikan diri pada malam hari melintasi kawasan hutan yang di dampingi oleh koramil daerah tersebut. Perlahan demi perlahan malam itu berhenti sedikit demi sedikit dan akhirnya sekitar pukul 00.00 WIB kami istirahat di pos polisi setempat.
Karena semua sudah pada kelelehan dan mengantuk jadi kami istirahat untuk tidur sejenak. Sekitar pukul 02.30 WIB dini hari kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya pukul 11.00 WIB tibalah ditempat guide lagi untuk beristirahat, mandi dan makan siang. Tapi itu tidak lama, akhirnya kami melanjutkan pulang pukul 14.00 WIB menuju Bakahueni.
Dan sebagai penutup sebelum pulang, minggu sore itu kami berfoto di dekat Pelabuhan Bakauheni sebagai akhir cerita perjalanan touring kami kali ini di Lampung. Sekitar pukul 18.00 WIB kami sampai di Pelabuhan Bakahueni dan bersiap-siap untuk naik kapal ferry kembali untuk menuju Pelabuhan Merak – Jakarta.
Perjalanan ini benar-benar perjalanan paling terjauh yang dilakukan oleh Klub Touring BPJ yang First Ridding di tanah Sumatera. Perjalanan yang kami tempu sekitar +- 1.200 KM (PP) selama 3 hari 2 malam yang begitu banyak cerita kebersamaan selama perjalanan yang luar biasa. Dan setiap perjalanan pasti meninggalkan kenangan yang berarti.
Lintas Pulau Sumatera yang kita tahu jalannya yang begitu kelok-kelok, licin, lobang besar dimana-mana dan hutan sepajang jalan yang begitu panjang terus kami lewati selama perjalanan tapi Alhamdulillah trip ini berjalan lancar dan luar biasa sekali tidak ada ada kendala besar yang terjadi selama perjalanan semua aman, sehat dan lengkap saat kembali menuju jakarta.
Dokumentasi foto lainnya
List Peserta Touring Goes To Lampung
CP
1. Andriono
2. Iyan
3. Irul
Team
1. Abie
2. Sri
3. Alvi
4. Bowo
Undangan
1. H.Kurniawan Mahdi (Founder Qoloni)
Peserta
1. Aziza Amini #Touring
2. Chery #Touring
3. Ika Sartika #Touring
4. Diana #Touring #RT14
5. Rizki #semu
6. Eci #RT1
7. Winsen #non RT
8. Lina #Touring #28
9. Eci #Touring
10. Resya #RT33
11. Junot #non RT
12. Cahyo #non RT
13. Andi #NonRT
14. Anissa #Touring #RT21
15. Fitraniah #RT32
16. Bela padila #RT27
17. Arif #Non RT
18. Nasir #Touring
19. Selfie #Touring
20. Fandi #Touring
21. Tri W #Touring
22. Asep #RT33
23. Dede #Non RT
24. Dian #lari
25. Kamil #Touring #RT10
26. Relangga #RT17
27. Dika #Touring #RT8
28. Suryana #Touring #RT10
29. Desi emiliyani #RT26
30. Rizal #Non RT
31. Anom K. #Non RT
32. Roni #non RT
33. Richi #Touring #RT23
34. Budi S. U #RT24
Views: 518