Bakti Sosial atau yang lebih dikenal dengan sebutan Baksos tidak semata-mata menjadi sebuah ajang berbagi. Dan berbagi bukan sekedar memberikan apa yang kita miliki. Tapi berbagi adalah pada saat kita dapat merendahkan hati, memberikan ‘spotlight’ kepada orang lain serta dapat menguburkan ego diri sendiri.
Demikianlah yang dilakukan oleh teman-teman dari Backpacker Jakarta #28. Kami membuka awal tahun 2018 ini dengan mengadakan kegiatan yang sangat positive yakni Baksos Lansia. Hajatan nya BPJ28 ini sudah dicanangkan sejak bulan Oktober lalu. Dan akhirnya dapat terlaksana pada tanggal 14 Januari 2018.
Memilih Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 yang beralamat di Jl.Cendrawasih VI, Cengkareng, Jakarta Barat, rekan-rekan BPJ28 terlihat begitu antusias dalam segala persiapan nya. Mulai dari pembentukan panitia inti, memilih tema kegiatan, membuat susunan acara, sampai penggalangan dana.
Bahagia Dikala Senja sengaja dipilih sebagai tema kegiatan kami. Tak dapat dipungkiri di luar sana banyak orang tua yang terlantar karena berbagai macam faktor, salah satunya ketidakpedulian anak-anak kepada orang tuanya yang mulai menua. Maka kami ingin mentransfer energi kami agar menjadi semangat baru bagi mereka, serta dapat menghadirkan kembali makna rumah yang telah lama dirasa hilang.
Jauh sebelum acara ini terlaksana, salah satu kegiatan yang cukup menguras energi kami adalah penggalangan dana. Setiap hari minggu selama kurang lebih 2 bulan, kami mengadakan gerage sale yang berlokasi di Car Free Day Summarecon Bekasi. Barang-barang yang kami jual adalah bunga, minuman, baju, boneka, serta buku-buku bekas hasil sumbangan dari teman-teman BPJ maupun yang non BPJ.
Selain itu, demi kelancaran hajatan ini, kami pun rutin mengadakan rapat mingguan guna membahas kendala dari masing-masing tim yang telah bekerja sesuai jobdesk dan tanggung jawabnya masing-masing. Rapat mingguan ini kami agendakan setiap hari rabu di Taman Ismail Marzuki.
Hari demi hari, minggu demi minggu, telah terlewati. Event Baksos Bahagia Dikala Senjapun semakin dekat. Berbagai persiapan kami pertajam, khususnya dari segi acara. Di 2 minggu terakhir kami memantapkan diri membahas segala perlengkapan baik itu yang akan disumbangkan untuk para lansia di panti maupun perlengkapan acara, seperti backdrop, video dokumenter, perlengkapan games, dekorasi, dsb.
Baca juga : Persiapan Baksos Lansia BPJ28
Dan hari yang ditunggu pun tiba. Sejak jam 6 pagi kami sudah standby di lokasi. Beberapa panitia inti yang merupakan tim acara bahkan ada yang rela menginap di panti untuk merealisasikan segala konsep yang telah digodok selama 2 bulan terakhir demi kelancaran dan kesuksesan baksos ini. Setelah semua rekan-rekan BPJ28 kumpul, kami mengadakan briefing terlebih dahulu, setelah itu doa bersama agar apa yang sudah kami niatkan ini dapat keberkahan dari Tuhan.
Tepat pukul 9 pagi acara dimulai. Para lansia terlihat memasuki aula dengan outfit kaos berwarna putih yang bertuliskan ‘Bahagia Dikala Senja’, sedangkan para panitia memakai kaos kebanggaan BPJ28 warna hitam yang bertuliskan jargon kami, yakni Let’s Do Fun.
Acarapun diawali dengan doa, disusul dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu ada sambutan dari Pa RT kami, Kak Kibo selaku penggagas acara ini, Kak Akbar selaku ketua pelaksana, Om Edi selaku Founder Backpacker Jakarta, dan Ibu Yuni sebagai perwakilan dari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia.
Setelah itu ada tarian pembuka dari gadis-gadis 28. Kak Dinda, Kak Dini, Kak Elisa, dan Kak Risty berlenggok dengan ciamik membawakan tarian daerah dengan backsound lagu Laksana Raja di Laut. Selanjutnya ada Mas Supri, salah satu penghuni panti yang sangat inspiratif. Dibalik segala keterbatasan nya, ia dianugerahi kelebihan oleh Tuhan, yaitu suara yang begitu indah. Hari itu beliau menyanyikan 2 buah lagu. Semua yang ada di ruangan pun langsung berdiri untuk ikut bernyanyi sekaligus memberikan semangat pada Mas Supri.
Selanjutnya ada story telling dari Oma dan Opa yang ada disana. Mereka menceritakan masa lalunya, sampai alasan mengapa mereka sampai bisa tinggal di Panti tersebut. Disusul oleh kisah hidup dari salah satu rekan kita, Kak Anggi. Betapa terharunya kami mendengar cerita beliau-beliau ini. Hidup puluhan tahun dengan segala keterbatasan, bahkan tanpa kasih sayang keluarga, namun bisa tetap survive adalah hal yang luar biasa hebat. Kita yang masih sering mengeluh, yang merasa hidup ini ngga adil, harus mulai berkaca pada mereka.
Selanjutnya adalah sesi games. Ada 2 games yang dipandu oleh Kak Dita dan Kak Sandy. Nama gamesnya adalah ‘ganti wajah’ dan ‘masukan aku yang banyak’. Games ganti wajah adalah me-makeover para member pria yang dipoles sedemikian rupa oleh para Oma dan Opa disana. Games yang kedua adalah memasukan benang ke dalam jarum yang diikuti oleh para lansianya saja. Dalam sesi ini, Oma dan Opa di panti terlihat antusias dan bersemangat.
Setelah selesai games, ada pemutaran video dokumenter hasil karya Bang Gumul, Bang Dan, serta beberapa rekan 28 yang lain. Dalam video yang berdurasikan selama kurang lebih 15 menit ini menceritakan seseorang yang ingin berbuat suatu kebajikan karna melihat kondisi di lingkungan sekitarnya. Kemudian disusul dengan dokumentasi dari BPJ28 dengan segala persiapan serta perjuangan nya untuk Baksos Bahagia Dikala Senja ini.
Sebelum menutup acara, ada penyerahan plakat oleh Kak Akbar selaku ketua pelaksana Baksos ini, sembako berupa beras, susu kaleng, minyak goreng, teh, gula, dan indomie, alat-alat kebersihan yakni super pel, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, sabun mandi dan masker, serta Popok dewasa yang diwakilkan oleh Om Edy selaku founder BPJ, Goody bag untuk semua penghuni panti yang berisikan sarung, cangkir, dan makanan ringan dari sponsor oleh Om Adi selaku kordinator perlengkapan, serta santunan berupa uang tunai sebesar 4 juta rupiah yang diserahkan secara simbolis oleh Om Jabar sebagai salah satu donatur dalam acara kami.
Acara dilanjut dengan menyanyikan lagu ‘Jangan Menyerah’ oleh seluruh panitia dan para tamu undangan sambil memberikan bunga kepada Oma Opa sebagai kenang-kenangan.
Demikian segelintir cerita dari Baksos Lansia persembahan Backpacker Jakarta 28. Teruntuk para Oma dan Opa di panti sana, terima kasih atas senyuman, keceriaan, kebersamaan, kebahagiaan, serta kasih sayang. Terima kasih pula atas kesabaran, ketegaran, dan perjuangan kalian dalam menjalani hidup. Terima kasih telah menginspirasi kami agar hidup selalu penuh rasa syukur dan tidak mudah menyerah. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk Oma Opa semua. Aamiin
Video
Editor @febe_shinta
Views: 1063