Trip Perdana Karang Bongkok Backpacker Jakarta

Kepulauan Seribu atau Pulau Seribu merupakan nama wilayah kepulauan yang ada sekitar 45 kilometer di utara ibu kota Jakarta, Kepulauan tersebut terdiri dari 110 Pulau. Karena banyaknya jumlah pulau tersebut, makanya dinamakan Pulau Seribu, walaupun jumlahnya cuma ada ratusan pulau. Tempat ini ini jadi tujuan wisata yang banyak memikat para wisatawan dengan keindahan yang khas dan eksotik yang tak kalah dengan Pulau Dewata di Bali.

Kalau kamu mendengar kata Kepulauan Seribu tentu yang kamu bayangin adalah pantai berpasir putih, olahraga air, serta wisata bawah laut yang memesona. Kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau yang menawarkan rekreasi berbeda ini emang jadi salah satu destinasi wisata. Tapi selain terkenal dengan keindahan pantai dan alam lautnya, ternyata ada satu pulau yang membuat Komunitas Backpacker Jakarta merasa tertarik untuk menjajalnya. Ya, Pulau Karang Bongkok,  salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu ini memang terkenal akan cerita seramnya. Penasaran?

Untuk memulai perjalanan, Rombongan  berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pada pukul 06.00 wib menggunakan KM Rajamas

 

Trip Karang Bongkok ini diselenggarakan pada tanggal 21-22 Januari 2017. Di damping oleh Cepe Keceh BPJ yang so sweet bangetz yaitu, Mbak Anna dan Bang Ericks. Dimeriahkan juga dengan kehadiran 29 peserta yang gak kalah sweetnya, dengan biaya trip Rp 195.000,- per orang. Rombongan bergegas naik ke atas kapal KM Rajabasa yang hendak bertolak menuju Pulau Pramuka.

Butuh waktu kurang lebih 3 jam lamanya untuk tiba di Pulau Pramuka, namun banyak hal yang terjadi untuk melepas kebosanan di dalam kapal saat menuju Pulau Harapan

Sensasi bermain UNO di dalam KM Rajabasa

Ketika trip berlangsung kebanyakan rombongan pasti sibuk foto tuk mengabadikan moment di atas kapal setelah itu bingung dan terlelap tidur, namun hal tersebut tidak terjadi di rombongan Karang Bongkok. Karena eh karena bermain UNO lebih mengasyikan sambil menunggu kapal tiba di Pulau Pramuka.

Pulau Pramuka titik cek point menuju Pulau Karang Bongkok

Pulau Pramuka by nissanphotocontest.com

Usai makan siang, rombongan segera beranjak meninggalkan Pulau Pramuka. Dengan sebuah kapal kotok bertuliskan KM Zahra pada bagian tubuh kapal tersebut, kami mulai menyusuri perairan yang luas. Ada banyak pulau di perairan Kepulauan Seribu ini yang membuat kami tak tahu arah ketika sudah berada di tengah laut. Hanya keterangan dari Bang Aldi –tukang perahu– yang memberikan sedikit gambaran posisi pada kami.

Di sebuah titik di dekat Pulau Panggang, kami berhenti untuk snorkling. Kondisi laut cukup jernih dengan ikan-ikan penghuni laut yang banyak. Sementara di titik snorkling ke dua berada di belakang Pulau Karya, perairan sedikit lebih keruh dengan banyaknya binatang bulu babi yang diam mengamati kami dari pinggir karang. Lalu spot terakhir atau titik snorkling kami yang ke tiga berada tepat di depan Pulau Karang Bongkok.

Siapa bilang bumi perkemahan hanya ada di pegunungan maupun tanah lapang? Di Kepulauan Seribu ada bumi perkemahan bernama Pulau Karang Bongkok.

Setelah selesai berpetualang di dalam laut, selanjutnya rombongan disuguhkan dengan rasa asing beserta keraguan berbau mistis yang samar samar tercium pekat dari nuansa sebuah rumah kosong yang sudah mulai termakan jaman, “Lebay banget deecch, efek kebanyakan baca sumber yang ngawur di internet”.

Sebenarnya Pulau Karang Bongkok  ini pernah menjadi daya tarik objek wisata di kawasan Pulau Pramuka namun karena kurangnya angka peminat dan tidak dikelola dengan baik jadinya terlihat terbengkalai serta acap kali di gadang gadang sebagai Pulau yang menyeramkan.

Rombong Trip Perdana Karang Bongkok
Bergotong Royong Membawa barang ke Pulau

Dikarena tidak memadainya Dermaga Pulau Karang Bongkok untuk kapal bersandar mau tidak mau hanya ada akses nyemplung ke laut tuk memindahkan barang-barang yang ada dari kapal, setibanya di pulau Mbak Anna dan Bang ericks selaku Cepe Keceh memberi intruksi kepada peserta untuk segera mendirikan tenda mengingat langit mulai gelap.

Setelah tenda tenda berdiri kokoh kami memulai menyiapkan santap malam untuk mengembalikan energi kami yang mulai terkuras setelah berpetualang di laut, untung saja saat itu ada Mbak Anna yang sangat jago masak mengajari kami para peserta yang tidak terlalu mengerti memasak, maklum saja rata rata peserta Trip Karang Bongkok di dominasi oleh kaum adam yang hanya tau memasak masakan instan.

Jam menunjukan pukul sepuluh malam, kami semua berkumpul di depan tenda masing masing kelompok untuk memulai acara Quality Time yang bertujuan tuk mencairkan suasana asing antar peserta lainnya, maklum saja hampir semua peserta tidak saling mengenal tapi berkat Trip Karang Bongkok sekarang kami semua serasa bagai saudara.

[fbvideo link=”” width=”500″ height=”400″ onlyvideo=”1″]
Lebih dari puluhan lagu mulai dari yang sedih sampai yang sedih banget kami nyanyikan bersama, ‘jreeeng jreeng’ suara petikan senar gitar yang begitu kuat ditambah suara melingking dari salah satu peserta terasa menusuk kejiwa, ditambah dengan suasana panas akibat tidak adanya angin yang terhempas disekitar pulau.

Minggu pagi yang cukup mencekam dengan angin ribut disertai sambaran petir yang mengelegar

Tepat pukul enam pagi langit mulai mendung mengelilingi  sekitar Pulau Karang Bongkok dan hujan pun mulai membasahi tenda kami di tambah hempasan angin yang cukup kuat sehinggah menghancurkan beberapa tenda peserta yang ada di lokasi kemping saat itu.

ketika pukul delapan pagi langit yang tadinya mendung kembali ceria dengan munculnya sinar mentari yang tampak malu malu untuk bersinar, hal ini pun mengisyaratkan kami untuk segera bergegas membenahi peralatan yang ada untuk segera pergi meninggalkan Karang Bongkok, dari kejauhan telah tampak KM Zahra yang berjalan sedikit terombang ambing hendak menuju pulau tuk menjemput sekaligus mengantar kami kembali ke Pulau Pramuka.

Selepas tengah hari di Pulau Pramuka, kami mulai berkemas-kemas kembali. Jadwal keberangkatan kapal penumpang dari dan ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu memang di pagi dan siang hari. Kami pun menyusuri lagi jalanan kecil menuju dermaga, menaiki dek, dan mencari posisi yang nyaman untuk bisa berbaring selama tiga jam ke depan menuju Jakarta. Setelah beberapa menit menunggu, kapal pun berangkat meninggalkan Pulau Pramuka.

[fbvideo link=”” width=”500″ height=”400″ onlyvideo=”1″]

 

Berlian Selig

Hits: 836

BerlianSelig

Jangan biarkan dunia merubahmu tapi berusahalah dunia yg mengubah kita

Baca Artikel Lainnya