Pantai Puger Sebagai Tempat Ritual Larung Sesaji di Jember

Hallooo sobat travelers!

Buat kamu-kamu para pecinta pantai dan lagi butuh banget vitamin sea, jangan lupa dan jangan ragu buat mampir ke pantai yang satu ini ya sobat. Pantai ini bukan pantai biasa karena di sini suka dilakukan ritual setiap tahunnya, nah loh kok horor ya. Eits tenang aja sobat travelers ritual yang dilakukan juga nggak semistis yang kita pikirkan kok. Penasaran kaan, yuk kita simak!

new-image2

Pantai Puger

Pantai Puger memiliki panjang kurang lebih 3 km dan berlokasi di Desa Puger, pantai yang terletak 36 km sebelah barat daya dari kota Jember ini merupakan gugusan pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang tinggi. Akses menuju Pantai Puger ini bisa dibilang sangat mudah, dari Jember langsung menuju ke arah barat sampai di pertigaan Rambipuji ambil arah kiri menuju Balung, ikuti saja ke arah selatan sampai ke ujung jalan maka sampailah di Puger. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit jika berkendara dengan kendaraan pribadi dari pusat kota Jember.

new-image5

Pemandangan di pantai ini hampir serupa dengan pantai-pantai pada umumnya, hamparan laut biru yang luas dengan pasir pantainya yang berwarna hitam. Puger juga dikenal sebagai muara hasil laut yang cukup dominan baik yang masih segar atau produk olahan seperti ikan asin dan terasi. Sambil bersantai menghabiskan waktu di sore hari kita bisa menyantap gurihnya ikan bakar sambil menikmati hembusan angin pantai, menikmati pemandangan Pulau Nusa Barong dan senja yang indah di pantai ini. Dan buat kamu yang suka memancing disebelah dalam pantai ini airnya cukup tenang sambil menunggu umpan dimakan ikan, atau bisa juga menyewa perahu nelayan berlayar ke Pulau Nusa Barong untuk sensasi memancing yang lebih menantang.

Ritual Larung Sesaji

Selain itu pantai Puger ini merupakan tempat dilakukannya ritual adat “Larung Sesaji” atau petik laut di pantai selatan yang merupakan ungkapan rasa syukur atas semua berkah yang sudah diterima sepanjang tahun ini. Ritual yang diikuti ratusan nelayan Desa Puger Kulon ini dilakukan setiap tahun pada Bulan Muharram dalam penaggalan Hijriah atau Bulan Suro dalam istilah jawa. Tahun ini Larung Sesaji jatuh pada hari Selasa (18/10/2016).

Arak-arakan sesaji ini disebut jolen, jolen sendiri adalah sesaji yang berasal dari hasil pertanian dan laut, hasil alam itu disusun menyerupai gunung. Para nelayan memikul sesaji dari balai desa menuju pelabuhan yang berjarak sekitar 500 meter. Sesampainya di pelabuhan 7 jolen itu diletakkan di dua perahu yang telah disiapkan dan kemudian dilarung ke tengah lautan secara bersama-sama.

Dari tujuh jolen itu ada satu yang akan menjadi rebutan para nelayan saat dilepas ke tengah laut. Jolen ini berbentuk perahu mini dengan panjang sekitar 5 meter. Para nelayan percaya siapa saja yang berhasil mendapatkan jolen perahu akan mendapat keberuntungan selama setahun ke depan dalam mencari ikan.

new-image3

Kemudian satu persatu jolen dilepaskan, puluhan perahu yang mengikuti sontak merapat ke perahu pembawa jolen. Mereka telah bersiap berebut berkah, sebagian sudah bersiaga terjun di laut. Bagi para nelayan yang berebut jolen lautan tak ubahnya seperti kolam. Mereka terjun bebas dari atas perahu dan berkejaran mengambil jolen. Kompetisi itu berlangsung beberapa menit dan baru berakhir setelah salah seorang nelayan berhasil mendapatkan jolen berbentuk perahu tersebut.

Larung Sesaji ini merupakan salah satu keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia yang perlu kita jaga dan lestarikan keberadaannya sobat travelers. Jadi buat kamu yang pengen nyaksiin langsung, yuk berkunjung di Pantai Puger untuk ritual Larung Sesaji 2017!

Sumber: Yakub Mulyono-detikNews, jemberajib.wordpress.com, www.telusurindonesia.com

Sumber foto: www.telusurindonesia.com, antaranews.com, Jember Information Center, Iskandar Karim & notes, daindain.wordpress.com

Created by : Budi

Hits: 672

Baca Artikel Lainnya