Mampir ke dataran tinggi Dieng, traveler tidak hanya bisa menemukan Kawah Sikidang. Cobalah juga mampir ke Kawah Sileri yang lebih mempesona. Dataran tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif hingga sekarang. Hal inilah yang membuat Dieng memiliki banyak kawah-kawah yang masih menunjukkan aktifitasnya, di antaranya Kawah Sileri.
Kawah ini terletak di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur. Nama Kawah Sileri diambil dari kata Leri, yaitu air cucian beras karena air Kawah Sileri berwarna putih keabu-abuan seperti air cucian beras. Kawah Sileri merupakan kawah yang terluas, paling aktif dan sering mengalami letusan. Kawah dengan luas kurang lebih 4 ha ini dapat kita tempuh dalam waktu 10 menit dari Pusat Dieng.
Saat memasuki kawasan gerbang Kawah Sileri, pemandangan yang pertama saya jumpai adalah hamparan pertanian kentang, carica, serta sayur mayur yang tertata rapi dalam bentuk terasering yang bisa membuat mata terpana. Setelah memarkirkan kendaraan, saya menjumpai sebuah gazebo. Di gazebo ini, saya bisa melihat Kawah Sileri yang selalu tertutup oleh kepulan uap berwarna putih dengan bau belerang yang khas dengan latar ladang penduduk dan perbukitan.
Tidak puas melihat dari kejauhan, saya turun melewati tangga beton yang telah disediakan sambil berfoto ria. Namun, sepanjang perjalanan menuruni perbukitan, saya disuguhkan pemandangan yang kurang mengenakkan. Toilet yang tak terawat dan pendopo atau saung yang tidak terurus. Hal ini mestinya menjadi perhatian pemerintah setempat. Memang, kalau dibandingkan dengan tempat wisata lain, Kawah Sileri merupakan obyek wisata dengan fasilitas paling minim. Fasilitas yang seadanya tanpa dilakukan pembenahan sungguh sangat disayangkan, mengingat potensi wisata yang dimiliki Dieng sangatlah beragam.
Walaupun memiliki fasilitas yang minim, pemandangan yang disuguhkan oleh kawah ini tak kalah menawan dan mempesona dibandingkan dengan obyek wisata lainnya. Dari bibir kawah,saya bisa merasakan uap tipis yang menghiasi kawah. Saya beruntung sekali bisa melihat landscape langka yang menakjubkan, yaitu air Kawah Sileri yang menguap, berputar, dan melayang-layang di atas permukaan kawah. Seperti dalam dongeng, tapi terlihat begitu nyata.
Terlebih lagi, kawah yang dikelilingi perbukitan hijau dan perkebunan warga yang terhampar luas sangat memanjakan mata. Kondisi Kawah Sileri sangat kontras jika dibandingkan dengan kondisi sekitar Kawah Sikidang yang gersang. Di sekitar Kawah Sileri, pepohonan dan rumput justru tumbuh subur. Di sisi lain, kawah ini memiliki mitos dan cerita yang cukup menarik. Di antaranya adalah cerita mengenai seorang nenek penyihir jahat yang sedang mencari ilmu hitam.
Jika mengunjungi dataran tinggi Dieng, Objek wisata Kawah Sileri ini bisa dimasukkan dalam rencana destinasi Anda.
Hits: 406
